tirto.id - Calon ketua umum PSSI, Fary Djemi Francis menyayangkan sikap PSSI yang membatalkan acara debat caketum di hadapan para voters. Mantan anggota DPR RI ini bahkan menyebut PSSI mengingkari janjinya sendiri.
"PSSI ini ingkar janji, awalnya bilang mau membuka diri, tapi jangankan debat yang resmi, kemarin acara di TVRI saja juga dilarang. Sampai hari ini saya juga belum terima undangan kongres tanggal 2 November besok. Saya kok malah khawatir, ini sebenarnya kongresnya jadi enggak?," tutur Djemi di Aula Wisma Kemenpora, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Kekecewaan serupa juga disampaikan caketum lain, Bernhard Limbong. Padahal, purnawirawan jenderal TNI ini menilai, acara debat ini bisa digunakan untuk meyakinkan orang-orang bahwa PSSI bisa berbenah.
"Sebenarnya justru debat seperti ini yang dibutuhkan kami, orang-orang baru, untuk meyakinkan bahwa PSSI bisa berbenah. Tapi enggak tahu kenapa kok malah dibatalkan," imbuhnya.
Mulanya, PSSI mengagendakan debat terbuka calon ketua umum PSSI. Acara itu bakal dihelat di Jakarta pada Kamis (31/10/2019). Namun, dengan dalih suasana tidak kondusif, mereka membatalkan kegiatan tersebut.
"Daripada situasinya seperti itu, mending kami batalkan saja sekalian," ujar Machfudin Nigara, ketua panitia debat sekaligus anggota Komite Pemilihan PSSI.
Ketidakkondusifan yang dimaksud Machfudin yakni polemik sejumlah caketum yang mempermasalahkan tanggal kongres. Dia mengklaim, banyak caketum yang mempermasalahkan keabsahan kongres. Padahal menurutnya kongres 2 November 2019 besok sudah mendapat restu FIFA.
Untuk mengganti debat yang batal itu, Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) mengadakan acara pemaparan visi dan misi caketum PSSI di Kemenpora, Rabu (30/10/2019). Namun dari seluruh caketum yang diundang, dua di antaranya, yakni La Nyalla Mattalitti dan Iwan Bule tetap tak tampak batang hidungnya.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Widia Primastika