tirto.id - Hingga tiga hari jelang kongres 2 November 2019, Arif Putra Wicaksono masih yakin berpeluang menjadi Ketua Umum PSSI periode 2019-2023. CEO Nine Sport Inc ini yakin karena program unggulannya, Sepakbola 2.0, berbeda ketimbang program-program calon ketua umum lain.
"Saya belum melihat ada caketum lain yang punya program seperti saya. Saya percaya diri apa yang saya tawarkan bisa memperbaiki sepakbola Indonesia," tutur Arief di Aula Wisma Kemenpora, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).
Salah satu program turunan dari Sepakbola 2.0 adalah kerja sama dengan sejumlah klub besar Eropa. Jadi Arief akan berupaya agar masing-masing klub di Indonesia punya kerja sama khusus dengan klub. Dia lantas mengklaim punya relasi dengan lebih dari 25 klub.
"Misalkan nanti Persija kerja sama dengan Real Madrid, Persib dengan Barcelona, dan sebagainya. Kerja sama ini bukan hanya membantu klub itu lebih modern, tapi juga bisa bikin tiap klub punya gaya bermain khas masing-masing, berkiblat dari klub-klub Eropa mereka," terang Arif.
Selain itu, untuk proyek jangka panjang, Arif berencana mendatangkan Johan Cruyff Institute untuk membuat sekolah-sekolah sepakbola di Indonesia.
"Target saya kita mulai dominasi itu di 2026 dengan skuat U-19 yang saat ini dilatih coach Fakhri Husaini. Seiring dewasa mereka akan makin matang, dan harapan saya bisa mendatangkan direktur teknik berkualitas, targetnya Frank de Boer," pungkasnya.
Arief akan bersaing dengan 10 nama lain, yaitu: La Nyalla Mattalitti, Komjen Pol M Iriawan, Fary Djemi Francis, Yesayas Oktavianus, Aven S Hinelo, Beny Erwin, Vijaya Fitriyasa, Rahim Soekasah, Bernhard Limbong, dan Sarman.
Jika tidak ada perubahan, pemilihan ketua umum PSSI bakal dilakukan lewat kongres di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu 2 November 2019.
Selain ketua umum, kongres ini juga akan memilih wakil ketua umum dan anggota exco. Total ada 15 orang terdaftar sebagai calon wakil ketua umum dan 71 calon exco.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Rio Apinino