tirto.id - Ketua Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ), Bambang Prihartono mengatakan, perlunya ada political will (niat baik) untuk mencapai target pengguna transportasi umum.
"Sekarang kami sudah 30 persen, [bisa mencapai 60 persen], tapi dengan usaha dan political will yang luar biasa," kata Bambang dalam Forum Group Discussion yang diadakan di kantor Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Jakarta Pusat, Senin (4/3/2019).
Bambang menjelaskan transportrasi umum yang ditargetkan pada BPTJ sebesar 60 persen pada 2029. Saat ini, pergerakan penduduk di Jabodetabek adalah 45 juta-50 juta. Saat ini, orang yang menggunakan transportasi umum baru sekitar 30 persen dari jumlah pergerakan penduduk.
Bambang mengatakan, pada 2024 targetnya mencapai sekitar 40 persen. Bambang cukup optimistis untuk mencapai sejumlah target tersebut.
Bambang mengakui, selama ini memang masih ada yang bermasalah dalam pembangunan infrastruktur transportasi.
"First mile dan last mile [perjalanan dari titik rumah sampai kendaraan umum dan titik akhir] itu masih berantakan," ujar dia.
Terkait dengan target yang diajukan oleh Presiden Jokowi kepada Pemprov DKI Jakarta untuk memegang kendali atas integritas transportasi di Jabodetabek, Bambang menilai diperlukan adanya badan baru yang mengaturnya. Badan tersebut adalah Badan Otoritas Transportasi Jabodetabek.
"Memang terkait dengan badan ini, ini kan timbul kemudian wacana dianggap bahwa sekarang perlu ada badan otoritas. Nah badan otoritas seperti apa, ini yang masih proses," kata Bambang.
Bambang juga mengatakan badan tersebut perlu untuk dibentuk secara sederhana dan independen. "Bebas birokrasi yang berbelit dengan managemen yang sederhana," ujar dia.
Bambang juga menjelaskan, konsep awal pembentukannya harus punya kekuatan. "Karena harus bisa mengelola transportasi Jabodetabek," ujar dia.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Zakki Amali