Menuju konten utama

BPS Sebut Tingkat Pengangguran di Perkotaan Masih Tinggi

Pada Agustus 2025 terdapat sebanyak 7,46 juta penganggur atau setara dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,85 persen. Mayoritas terjadi di kota.

BPS Sebut Tingkat Pengangguran di Perkotaan Masih Tinggi
Sejumlah pencari kerja memadati arena Job Fair yang digelar di Auditorium Universitas Tadulako di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (4/8/2025). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/YU

tirto.id - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2025 tercatat sebesar 4,85 persen di Agustus 2025. Jumlah Tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode Februari 2025 yang sebesar 4,76 persen.

Meski begitu, secara tahunan atau year on year, tingkat pengangguran terbuka ini turun tipis dibandingkan periode Agustus tahun lalu yang sebesar 4,91 persen.

“Pada bulan Agustus 2025 terdapat sebanyak 7,46 juta penganggur atau setara dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,85 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” jelas Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, dalam rilis BPS, di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2025).

Jika dirinci, tingkat pengangguran terbuka periode Agustus 2025 ini kompak turun, baik berdasarkan jenis kelamin maupun menurut wilayah.

Berdasarkan jenis kelamin, tingkat pengangguran terbuka laki-laki tercatat sebanyak 4,85 persen, sedangkan tingkat pengangguran terbuka perempuan dilaporkan sebanyak 4,84 persen pada Agustus 2025. Sebagai pembanding, tingkat pengangguran terbuka laki-laki dan perempuan pada Agustus 2024 masing-masing sebanyak 4,90 persen dan 4,92 persen.

Sementara itu, menurut wilayah, tingkat pengangguran terbuka di perkotaan masih jauh lebih tinggi, yakni mencapai 5,75 persen. Sedangkan, jumlah pengangguran terbuka di perdesaan per Agustus 2025 tercatat sebesar 3,47 persen.

“Jika dibandingkan dengan Agustus 2024, hampir seluruh lapangan usaha mengalami jumlah lapangan kerja, kecuali kegiatan jasa lainnya, pertambangan dan penggalian, serta aktivitas keuangan dan asuransi, serta real estate. Tiga lapangan usaha yang mengalami peningkatan penyerapan lapangan usaha terbanyak dalam satu tahun terakhir adalah lapangan usaha pertanian, akomodasi dan makan minum, serta lapangan usaha industri pengolahan,” jelasnya.

Edy merinci, lapangan usaha industri pertanian dilaporkan menyumbang peningkatan lapangan kerja sebanyak 0,49 juta orang; lapangan usaha akomodasi dan makanan minuman sebanyak 0,42 juta orang; dan industri pengolahan mencatatkan peningkatan mencapai 0,30 juta orang.

Baca juga artikel terkait ANGKA PENGANGGURAN atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra