Menuju konten utama

BPS Catat Harga Tiket Pesawat Tidak Naik Jelang Lebaran 2024

BPS mencatat tarif angkutan udara mengalami deflasi sebesar 0,97 persen secara month-to-month (mtm).

BPS Catat Harga Tiket Pesawat Tidak Naik Jelang Lebaran 2024
Sejumlah penumpang asal penerbangan Jakarta berjalan di area landasan parkir pesawat seusai tiba di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2022). ANTARA FOTO/Aji Styawan/aww.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tarif angkutan udara mengalami deflasi sebesar 0,97 persen secara month-to-month (mtm). Terdapat 20 provinsi di Indonesia yang mengalami deflasi tarif angkutan udara, sedangkan 17 provinsi lainnya mengalami inflasi dan 1 sisanya mengalami stagflasi.

Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan tarif angkutan udara justru mengalami deflasi jelang lebaran.

"Pertama, masih sedikit masyarakat yang belum menggunakan moda angkutan udara. Dari sisi permintaan dan dari sisi supply memang banyak maskapai yang tidak menaikkan tarifnya,” ucap Amalia saat konferensi pers di Jakarta, Senin (1/4/2024).

Dia mengatakan, pada bulan suci tahun ini, beberapa maskapai justru memberikan tarif angkutan udara lebih murah dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Selain itu, faktor lain yang menyebabkan deflasi adalah banyaknya maskapai yang menambah jumlah rute dan frekuensi penerbangan. Hal ini secara tidak langsung memberi andil terhadap deflasi pada Maret.

“Ini tentunya sangat baik menekan tarif angkutan udara, contohnya Bangka Belitung untuk Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang juga, kalau kita lihat jumlah penerbangan Jakarta-Bali juga frekuensi dan jenis penerbangannya semakin banyak,” ujarnya.

Faktor ketiga, pemerintah memberlakukan kebijakan menurunkan tarif angkutan udara untuk daerah destinasi pariwisata super prioritas. Penurunan tarif melalui kebijakan tersebut sangat menyumbang pada angka deflasi bulan ini.

“Hal ini tentunya menyelaraskan untuk mendorong masyarakat bisa berwisata ke daerah destinasi pariwisata super prioritas, yaitu Danau Toba, Labuan Bajo, dan Mandalika, kemudian Bali dan lain-lain,” kata Amalia.

Sementara itu, Amalia mencatat laju inflasi pada Ramadhan tahun ini disumbang terbesar oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau. Posisi kedua disumbang oleh kelompok peralatan pribadi sebesar 0,04 persen. Kemudian disusul transportasi yang memiliki andil 0,01 persen.

Baca juga artikel terkait LEBARAN 2024 atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang