Menuju konten utama

BPN: Prabowo Bukan Mundur, Tapi Boikot Pilpres Bila Ada Kecurangan

"Sebetulnya bukan mundur, tetapi ada kemungkinan kita akan boikot pemilu ini apabila indikasi kecurangan masih terus dilakukan dan tidak dihentikan," ujar Ferdinand.

BPN: Prabowo Bukan Mundur, Tapi Boikot Pilpres Bila Ada Kecurangan
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto (tengah) saat mengunjungi pengungsi korban bencana gempa, tsunami dan likuifaksi pada lokasi pengungsian di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (8/1/2019). ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

tirto.id - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN), Djoko Santoso menyampaikan, Prabowo Subianto akan mengundurkan diri jika terdapat potensi kecurangan dalam Pemilihan Presiden 2019.

Terkait hal itu, Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean menilai permyataan Djoko Santoso itu sebagai peringatan akan banyaknya indikasi kecurangan yang dilakukan lawannya, yakni pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Namun, ancaman mundur yang disampaikan Djoko Santoso itu langsung diklarifikasi oleh Ferdinand. Ia mengatakan, tidak mungkin Prabowo mundur dari pencalonan karena terdapat aturan yang melarang capres maupun cawapres untuk mundur.

Lantaran tak bisa mundur, kata Ferdinand, kemungkinan yang bisa diambil adalah melakukan boikot terhadap penyelenggaraan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

"Sebetulnya bukan mundur, tetapi ada kemungkinan kita akan boikot pemilu ini apabila indikasi kecurangan masih terus dilakukan dan tidak dihentikan," ujar Ferdinand kepada Tirto, Senin (14/1/2019).

Bagi Ferdinand, opsi boikot merupakan pilihan terakhir bila penyelenggaraan Pemilu Presiden tak lagi adil dan jujur.

Kadiv Hukum dan Advokasi Partai Demokrat ini menjelaskan, boikot yang dimaksud yakni meminta kepada pendukung untuk tak usah mencoblos kertas suara Pilpres. Namun, ia mengaku BPN masih merumuskan cara-cara lain dalam melakukan boikot untuk Pilpres.

"Bagaimana cara boikotnya akan kita rumuskan nanti. Memang bukan putusan resmi tapi ini baru pikiran-pikiran yang berkembang di antara kita," tuturnya.

Sebelumnya, dalam pidatonya di acara #Bising (Bincang Asik dan Penting) yang digelar Gerakan Milenial Indonesia (GMI) di Kota Malang, Minggu (13/1/2019), Djoko Santoso mengatakan Prabowo akan mundur jika ada potensi kecurangan di Pilpres 2019.

Mantan Panglima TNI itu menyampaikan, salah satu potensi kecurangan dalam Pemilu 2019 adalah izin bagi penyandang disabilitas mental untuk menggunakan hak pilihnya.

Namun, Direktur Materi dan Debat BPN, Sudirman Said menyatakan Prabowo tidak akan mundur dari Pilpres 2019. Menurut dia, Prabowo sudah pernah mengikuti kompetisi di pilpres dan mengikutinya sampai akhir meski kalah.

"Soal mundur segala macam, kita tahu, Pak Prabowo ini seorang ksatria dan dalam hidupnya selalu berjuang tanpa henti. Jadi tiga kali beliau ikut berkompetisi dan Insyaallah kami akan selesaikan dengan baik," kata Sudirman saat ditemui di Jakarta Convention Center, pada Senin sore (14/1/2019).

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Alexander Haryanto