tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan adanya hujan abu tipis di sejumlah dusun yang berada di sisi timur Gunung Merapi setelah terjadinya guguran lava pijar pada Minggu (10/1/2021) malam.
"Hujan abu tipis terjadi di sejumlah dusun di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi di sisi timur setelah terjadi guguran lava pijar pada Minggu (10/1/2021) malam sekitar pukul 22.00 WIB," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Senin (11/1/2021) pagi.
Hujan abu tipis tersebut di antaranya terjadi di Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul dan Srunen di Kelurahan Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan yang masuk dalam wilayah KRB III Gunung Merapi.
"Selain itu, hujan abu juga terjadi di Dusun Singlar, Glagaharjo, Cangkringan," katanya.
Sampai saat ini, BPPTKG Yogyakarta belum menaikkan status aktivitas Gunung Merapi dan masih pada level III atau siaga dengan radius jarak aman tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
"Radius aman masih pada tiga kilometer, belum ada rekomendasi perluasan radius dari BPPTKG," katanya.
Makwan mengatakan, untuk warga di wilayah yang harus diungsikan juga belum ada perubahan, yakni warga kelompok rentan di Dusun Kalitengah Lor, Glagaharjo.
"Warga kelompok rentan di Kalitengah Lor ini telah diungsikan sejak 7 November 2020 di barak pengungsian Glagaharjo setelah BPPTKG menaikkan status aktivitas Merapi menjadi level III pada 5 November 2020," katanya.
Jumlah warga di barak pengungsian Glagaharjo saat ini sebanyak 311 jiwa, yang terdiri lansia pria 30 dan lansia perempuan 48, dewasa pria 29 dan dewasa perempuan 96, ibu hamil tiga orang, ibu menyusui 14 orang.
"Kemudian disabilitas lansia pria enam orang dan perempuan empat orang, anak laki-laki 26 jiwa dan perempuan 31 jiwa, balita laki-laki satu dan perempuan tiga, bayi laki-laki sembilan dan perempuan lima serta disabilitas dewasa pria lima orang dan perempuan satu orang," katanya.