tirto.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terrorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius meluruskan informasi soal pemulangan WNI eks-ISIS. Saat ini, baru 100 dari 600-an WNI teridentifikasi sebagai WNI. BNPT kembali menegaskan pemerintah belum menentukan sikap untuk memulangkan atau tidak WNI tersebut.
Ia membenarkan isu bahwa ada 600 lebih WNI eks-ISIS berada di Suriah. BNPT mendapat informasi dari sejumlah lembaga termasuk lembaga intelijen untuk membahas keberadaan foreign terrorist fighter di Suriah.
Dari data tersebut, BNPT mencatat ada sekitar 600 WNI berada di kamp penampungan eks-ISIS. Dari total jumlah 600 WNI, BNPT masih melakukan verifikasi data WNI tersebut di Suriah.
“Sementara untuk saat ini yang lengkap dengan foto ada 100-an berapa gitu, lebih dari seratus. Tapi itu juga masih perlu kita verifikasi lagi benar apa enggak ini, apakah kau orang Indonesia?” kata Suhardi di kantor BNPT, Gedung BUMN, Jakarta, Jumat.
Dari data tersebut, Suhardi mengatakan kebanyakan wanita dan anak-anak. Namun, ia tidak merinci jumlah anak-anak maupun wanita dalam kasus tersebut.
Suhardi mengatakan, dua instansi lain yang juga memiliki data tersebut adalah Densus 88 Polri dan BIN. Kemudian, pemerintah lewat Kemenkopolhukam menggelar rapat untuk menentukan para eks-ISIS tersebut. Mereka juga melibatkan kementerian lain seperti Kementerian Sosial.
Suhardi enggan menjawab apakah akan memulangkan WNI atau tidak. Ia juga tidak menjawab spesifik proses pemulangan apabila pemerintah mengembalikan eks pengikut ISIS ke Indonesia. Ia mengatakan, semua hal tersebut perlu dibahas sebelum pengambilan keputusan.
“Apapun yang akan kita respons dari informasi itu akan kita sampaikan semua kepada, supaya dibahas. Nah, sekarang masih dalam pembahasan. Jadi, tidak ada sama sekali, keputusannya belum ada sama sekali,” kata Suhardi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri