tirto.id -
"Cuaca hujan di lokasi kejadian. Jalanan terjal berbatu ditambah hujan menyulitkan tim untuk melakukan evakuasi," ujar Sutopo melalui pesan tertulis yang diterima Tirto, Selasa (1/1/2019).
Sutopo mengatakan listrik di lokasi kejadian juga padam dan jaringan komunikasi seluler juga terhambat.
"Komunikasi dengan tim di lapangan hanya bisa menggunakan radio 'handy talkie'. Pencarian juga sempat dihentikan karena kondisi di lapangan diguyur hujan dan listrik padam," katanya.
Menurut Sutopo, data korban meninggal sempat simpang siur karena situasi yang panik. Informasi yang beredar di lapangan dan media sosial sempat menyebutkan korban meninggal hingga delapan orang.
"Setelah diverifikasi di posko sementara, korban meninggal dunia diketahui dua orang," katanya.
Sebelumnya, Sutopo menyebut 41 korban longsor di Dusun Garehong Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat masih dalam pencarian Tim SAR.
Hingga hari ini per pukul 02.30 WIB, tercatat ada 32 KK atau 107 jiwa terdampak longsor dengan perincian 2 korban meninggal, 3 orang luka-luka, 61 dalam pengungsian dan 41 orang belum ditemukan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi telah mengirimkan tim ke lokasi kejadian. Bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan warga setempat, tim BPBD Sukabumi melakukan pertolongan dan pendataan.
Kerugian fisik sementara dari data BPBD Sukabumi yang dihimpun terdapat 30 unit rumah tertimbun longsor.
Editor: Maya Saputri