Menuju konten utama
Literasi Keuangan Perempuan

Bisnis di Rumah ala Ibu Cerdas, Ini Strateginya

Berjualan produk secara daring di rumah bisa jadi kegiatan tambahan yang memberdayakan. Ayo, susun rencana bisnis dan siapkan rekening khusus bisnis.

Bisnis di Rumah ala Ibu Cerdas, Ini Strateginya
Header Diajeng Bisnis Era Digital. tirto.id/Quita

tirto.id - Berbisnis dari rumah sambil mengasuh anak merupakan impian Levi (34) sedari lama.

Sayangnya, harapan ibu dua anak asal Jakarta ini tidak berjalan mulus. Sembari bekerja sebagai Art Director di sebuah kantor agensi, selama satu dekade terakhir Levi menjajal aktivitas berjualan daring—yang dalam perjalanannya mengalami kegagalan.

“Sejak melahirkan, ada keinginan terpendam untuk resign dari kantor dan ingin jualan online saja dari rumah. Dari awal jualanku random banget, mulai dari makanan, baju, aksesori, bahkan boneka impor. Semuanya laku habis terjual, tapi keuntungan pun habis terpakai sehingga aku nggak punya modal lagi untuk beli barang,” curhat Levi.

Levi kemudian mengakui, “Ini semua terjadi karena aku nggak punya perencanaan keuangan. Intinya, semua uang keluar dan uang masuk nyampur nggak tahu kemana.”

Bukan hal mustahil bagi ibu rumah tangga untuk menjadi seorang pebisnis atau entrepreneur. Success story perempuan, termasuk ibu rumah tangga, yang menjadi pebisnis terekam dalam data Kementerian Koperasi dan UKM.

Hari ini, terdapat sedikitnya 65 juta unit usaha skala kecil atau UMKM di Indonesia. Sebanyak 64 juta di antaranya adalah usaha mikro. Dari angka tersebut, 60 persennya dimiliki dan dikelola oleh perempuan.

Temuan dari Bank Dunia menunjukkan, penjualan tertinggi di Indonesia dilakukan melalui perdagangan secara daring, terutama di kalangan perempuan dalam lingkup pekerjaan rumah tangga.

Perdagangan secara daring, atau istilah populernya e-commerce, terbukti membuka peluang ekonomi bagi perempuan.

Kamu yang memiliki mobilitas terbatas di rumah karena mengurus anak dan keluarga, tidak perlu khawatir. Kamu berpotensi menghasilkan uang tambahan dengan berjualan secara daring dari rumah.

Perempuan yang terampil menggunakan teknologi digital dan memanfaatkan layanan keuangan digital berpeluang meningkatkan kualitas hidupnya dan keluarga sehingga kelak dapat mencapai kemandirian finansial.

Rista Zwestika, CFP, WMI, WPS, Financial Planner Expert dan founder layanan keuangan Finante, merekomendasikan enam strategi keuangan dasar untuk memulai bisnis dari rumah.

Pertama, rencanakan keuangan secara matang dengan menyusun business plan. Isinya mencakup visi misi, target pasar, strategi pemasaran, dan proyeksi keuangan.

Dari situ, barulah kamu coba hitung biaya operasional dengan memperkirakan semua biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Contohnya, bahan baku, sewa tempat, gaji karyawan, dan biaya marketing.

Lalu, tetapkan target pendapatan dengan membuat target pendapatan yang realistis dan sesuai dengan proyeksi keuangan.

Header Diajeng Bisnis Era Digital

Header Diajeng Bisnis Era Digital. Foto/Istockphoto

Strategi kedua, kelola uangmu secara teratur dengan cara memisahkan keuangan pribadi dan bisnis. Terkait ini, gunakanlah rekening bank yang berbeda untuk transaksi bisnis dan pribadi.

Kemudian, pantau pengeluaranmu dengan mencatat semua pengeluaran bisnis. Lakukan pemantaian ini secara berkala untuk memastikan efisiensi bisinismu.

Selain mencatat dan membuat laporan keuangan secara manual, kamu juga bisa memanfaatkan software akuntansi agar proses pembukuan lebih cepat dan praktis.

Strategi selanjutnya, yang ketiga, tentukan modal awal yang tepat. Modal ini dapat kamu penuhi dari dana pribadi. Sebisa mungkin, pakailah dana pribadi untuk menghindari utang.

Sebenarnya, apabila kamu membutuhkan modal yang cukup besar, kamu juga dapat mempertimbangkan untuk mencari investor.

Skenario bisnis dengan investor ini Rista umpamakan seperti berikut.

Bayangkan, saat ini bisnis kecilmu sudah menampakkan hasil. Artinya, kamu membutuhkan suntikan modal tambahan, yang salah satunya bisa diperoleh dari investor.

Misalnya, orang tuamu ingin membantu menambah modal sebesar 10 juta untuk bisnis penjualan tas yang sudah kamu rintis sekian tahun belakangan. Sebagai orang tua, mereka tidak mematok batas tanggal pengembalian modal. Mereka hanya ingin modal kembali beserta bunganya.

Dengan modal investor Rp10 juta dan keuntungan kotor Rp5 juta per bulan, Rista memberikan gambaran perhitungan seperti di bawah ini.

Setiap bulan, kamu membayar cicilan modal ke orang tuamu sebesar Rp1 juta plus bunganya senilai Rp1 juta, menyimpan dana cadangan bisnis Rp1,5 juta, dan tidak terlupa menggaji diri sendiri sebesar Rp1,5 juta.

Pendeknya, dalam kurun 10 bulan, utang modal dan bunga untuk orang tuamu akan lunas.

Perhitungan simpel di atas hanya sebagai contoh dan dapat disesuaikan dengan kondisi bisnis masing-masing.

Selain mendapatkan modal dari penggunaan dana pribadi atau investor, kamu dapat memanfaatkan platform crowdfunding. Sederhananya, sistem crowdfunding membantumu mendapatkan modal dari banyak orang.

Header Diajeng Bisnis Era Digital

Header Diajeng Bisnis Era Digital. Foto/Istockphoto

Strategi yang keempat, Rista melanjutkan, tak lain adalah memanfaatkan teknologi digital itu sendiri.

Jangan ragu untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Manfaatkan layanan berjualan di platform e-commerce. Promosikan bisnismu di media sosial, seperti Instagram atau TikTok, untuk meningkatkan brand awareness.

Selain itu, tidak ada salahnya memanfaatkan software pemasaran untuk membantumu menyusun surel marketing, marketing via media sosial, sampai pembuatan SEO.

Strategi kelima adalah menabung dan berinvestasi. Rista menjelaskan, sebagian keuntungan sebaiknya disisihkan untuk ditabung sehingga kelak dapat dipakai sebagai dana pengembangan bisnis atau bahkan dana darurat.

Tak hanya mendisiplinkan diri dalam menabung, penting juga untuk mengasah dan memperbarui pengetahuanmu tentang jenis-jenis investasi. Pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risikomu. Kemudian, investasikan sebagian keuntungannya untuk meningkatkan nilai bisnismu.

Strategi terakhir untuk memulai bisnis di era digital ini adalah berkonsultasi dengan ahli.

Kamu dapat mempertimbangkan untuk mendiskusikan rencanamu dengan konsultan keuangan (membantu menyusun strategi keuangan yang tepat untuk bisnismu) atau ahli digital marketing (memberikan masukan tentang teknik mempromosikan bisnis digital).

Meski setiap bisnis memiliki kebutuhan dan strategi keuangan berbeda, enam strategi dasar dari Rista di atas sudah dapat dijadikan fondasi untuk membantumu menghindari kerugian, bahkan utang, di masa depan.

Ayo, mulai corat-coret kertas kosong di depanmu. Tuangkan ide dan strategi bisnismu. Gercep kerjakan, dan semangat!

* Artikel ini pernah tayang pada 27 Juni 2024. Kami melakukan penyuntingan ulang dan menerbitkannya kembali untuk keperluan redaksional Diajeng.

Baca juga artikel terkait DIAJENG PEREMPUAN atau tulisan lainnya dari Glenny Levina

tirto.id - Binar
Kontributor: Glenny Levina
Penulis: Glenny Levina
Editor: Sekar Kinasih