Menuju konten utama

BI: Inflasi Oktober 2022 Lebih Rendah dari Prediksi Awal

BI menilai realisasi inflasi yang lebih rendah dari prakiraan sejalan dengan dampak penyesuaian harga BBM.

BI: Inflasi Oktober 2022 Lebih Rendah dari Prediksi Awal
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kiri), dan Deputi Gubernur Erwin Rijanto, memberikan keterangan pers mengenai langkah kebijakan untuk menjaga stabilitas moneter dan keuangan akibat dampak virus corona di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/ama.

tirto.id - Bank Indonesia (BI) menuturkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Oktober 2022 yang mengalami deflasi 0,11 persen (month to month/mtm), lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan awal maupun inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 1,17 persen (mtm).

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyebut realisasi inflasi yang lebih rendah dari prakiraan sejalan dengan dampak penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap kenaikan inflasi kelompok pangan bergejolak dan inflasi kelompok harga diatur pemerintah (administered prices) yang tidak sebesar prakiraan awal.

"Sementara itu inflasi inti tetap terjaga rendah seiring dengan lebih rendahnya dampak rambatan dari penyesuaian harga BBM tersebut dan belum kuatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan," kata Erwin dikutip dari Antara, Rabu (2/11/2022).

Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara tahunan tercatat 5,71 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan prakiraan awal maupun inflasi IHK bulan sebelumnya yang mencapai 5,95 persen. Penurunan tersebut sejalan dengan semakin eratnya sinergi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah, Bank Indonesia, serta berbagai mitra strategis lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID).

"Untuk itu Bank Indonesia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kebijakan yang secara bersama-sama menjaga stabilitas harga sehingga mendukung daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi," kata Erwin.

Untuk keseluruhan tahun 2022, Bank Indonesia memandang inflasi akan lebih rendah dibandingkan dengan prakiraan awal. Walaupun masih di atas sasaran 3 persen plus minus 1 persen.

"Sinergi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah dengan Bank Indonesia akan terus diperkuat untuk memastikan inflasi agar segera kembali ke sasaran yang telah ditetapkan," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait INFLASI 2022 atau tulisan lainnya dari Antara

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin