Menuju konten utama

BI Dinilai Perlu Naikkan Suku Bunga Acuan Demi Tahan Modal Asing

Teuku Riefky menilai, kenaikan suku bunga BI perlu dilakukan sebagai langkah preventif mengantisipasi potensi aliran modal asing keluar dari Indonesia.

BI Dinilai Perlu Naikkan Suku Bunga Acuan Demi Tahan Modal Asing
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) mejadi 4,75 persen. Adapun saat ini suku bunga BI berada di 4,25 persen.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky menilai, kenaikan tersebut perlu dilakukan sebagai langkah preventif mengantisipasi potensi aliran modal asing keluar dari Indonesia. Hal itu akibat kenaikan suku bunga dilakukan oleh The Fed masih akan berlanjut.

"BI perlu menaikkan suku bunga sebesar 50 bps menjadi 4,75 persen pada bulan ini. Sikap selangkah lebih depan ini diharapkan dapat meredam dampak ketidakpastian eksternal pada pasar keuangan dan valuta asing domestik," kata Teuku dalam risetnya, Rabu (19/10/2022).

Dia mengatakan, kenaikan suku bunga kebijakan sebesar 50 bps akan membantu memperlambat arus keluar modal dan mengurangi tingkat depresiasi rupiah. Tentunya ini juga akan membantu mengurangi tekanan inflasi dari produk impor.

Namun pada saat yang sama, Pemerintah Indonesia dapat melakukan berbagai strategi pelengkap. Seperti memperluas bantuan sosial untuk menjaga pemulihan permintaan masyarakat dan optimisme sektor riil terhadap prospek ekonomi nasional.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Segara Institut, Piter Abdullah mengatakan, The Fed masih akan menaikkan suku bunga hingga akhir tahun nanti. Sementara saat ini modal asing sudah banyak keluar dari Indonesia dan menyebabkan rupiah semakin terpuruk.

Dengan mempertimbangkan kedua hal tersebut, kata Piter, maka BI akan kembali menaikkan suku bunga acuan setidaknya 25 basis poin. Kenaikan suku bunga tersebut selain untuk mejaga aliran modal asing dan memperkuat rupiah, juga untuk menjaga inflasi.

"Saat ini suku bunga The Fed berapada di kisaran 3 persen - 3,25 persen. Sementara suku bunga acuan BI 4,25 persen. Selisihnya hanya 100 bps. Tidak cukup untuk menutup risiko-risikonya apalagi rupiah sekarang cenderung melemah," kata Piter di Jakarta.

Piter menuturkan untuk menjaga investasi asing di Indonesia, maka selisih suku bunga harus didorong lebih besar lagi. Caranya dengan BI menaikkan suku bunga acuan lebih besar daripada kenaikan suku bunga The Fed.

"BI harus mengejar ketinggalan yang kemarin dan mempersiapkan kalau the fed menaikkan suku bunga lagi akhir tahun ini. BI harus ahead the curve," tandasnya.

Baca juga artikel terkait SUKU BUNGA ACUAN BI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang