Menuju konten utama

Betapa Misteriusnya Otak dan Ingatan Manusia

Hingga sekarang, ilmu pengetahuan mengatakan kita tak bisa mengingat semua hal. Tapi ada anomali: pemilik Hyperthymesia.

Betapa Misteriusnya Otak dan Ingatan Manusia
Ilustrasi Psychedelic Brain/iStockphoto

tirto.id - Eddie Morra berada dalam titik terendahnya. Sebagai orang yang mengandalkan hidup dari menulis, ia mengalami ketakutan terbesar semua penulis: writer's block. Saking berkepanjangan, itu merentet ke semua bagian hidupnya. Ia frustrasi. Rambutnya memanjang awut-awutan. Brewok dan cambang tumbuh liar. Sang pacar tak tahan, akhirnya meninggalkannya.

Hidup serasa akan berakhir, hingga ia bertemu dengan Vernon, mantan kakak iparnya. Mereka ngobrol, Eddie menceritakan tentang rasa frustrasinya. Tentang satu kata pun yang tak berhasil ia tulis, padahal sudah mendapat kontrak penerbitan.

"Hmm, kupikir aku bisa membantumu sekali ini saja," ujar Vernon seraya mengeluarkan obat.

Eddie awalnya menolak. Ia hafal betul karakter Vernon yang pernah bekerja sebagai pengedar narkoba. Pil yang disodorkan Vernon tak berwarna, tembus pandang. Namanya NZT-48, harganya 800 dolar AS per pil.

"Apa kandungannya?"

"Para ilmuwan telah menemukan syaraf penerima dalam otak yang bisa mengaktifkan sel-sel tertentu. Kamu pernah dengar imajinasi manusia yang seharusnya bisa mengaktifkan 20 persen sel otaknya kan? Nah, pil ini bisa melakukannya. Ia membuatmu bisa mengaktifkan 20 persen sel dalam otak," kata Vernon.

Eddie yang merasa hidupnya tak bisa lebih rendah lagi, meminum pil itu dengan santai. Lalu ia pulang ke apartemen dan bertemu dengan istri si pemilik gedung yang cerewet dan selalu menagih uang sewa. Saat itulah ia merasa bisa melihat dirinya sendiri. Tiba-tiba dunia berwarna jadi lebih terang. Kupingnya lebih sensitif terhadap suara. Ia bisa melihat segalanya dengan detail. Ia bisa tahu istri pemilik gedung kuliah di bidang hukum hanya melihat sekilas buku tentang Pengadilan Tinggi.

"Kamu menguntitku? Bagaimana kamu bisa tahu hanya dengan melihat sebagian sudut buku itu?"

Pikiran Eddie melayang dan ingatan masa lalu berkelebat: aku pernah melihat buku itu, 12 tahun lalu saat masih kuliah. Saat itu Eddie duduk di sofa, menanti gadis yang dikencaninya selesai di kamar mandi, saat itulah ia membaca sekelebat buku yang sama dengan milik istri pemilik gedung. Buku berjudul Justice of the Court. Eddie kemudian membatin.

"Entah bagaimana, alam bawah sadarku kembali mengingatkan tentang buku ini. Ingatan yang bahkan aku sendiri tak pernah ingat. Atau apakah ingatan itu sebenarnya selalu ada, dan yang aku butuhkan hanyalah akses untuk membukanya?"

"Informasi dari artikel aneh di museum, artikel yang baru kubaca setengah, beberapa dokumenter... semua tiba-tiba saja bermunculan di otak. Bercampur jadi satu menjadi informasi yang berguna."

Semua tampak menyenangkan bukan? Sayangnya Eddie Mora adalah karakter fiktif, begitu pula NZT-48. Semua adalah bagian dalam film Limitless. Kemampuan manusia mengingat semua hal itu masih mustahil, setidaknya hingga sekarang.

Manusia, menurut banyak penelitian, tidak mungkin bisa mengingat semua hal. Paul King dari Redwood Center for Theoretical Neuroscience, University of California Berkeley, mengatakan hal itu memang benar. Sederhana: karena terlalu banyak informasi yang masuk ke otak dan otak kita tak bisa menyimpan semuanya. Menurut Paul, ada 1 triliun masukan sensorik yang kita terima tiap hari. Itu 10 kali lebih banyak ketimbang seluruh neuron dalam otak.

Menurut Suzana Herculano-Houzel, neuroscientist yang menemukan metode menghitung jumlah neuron dalam otak manusia, saat ini rata-rata jumlah neuron dalam otak manusia adalah 86 miliar.

"Otak berevolusi untuk mengoptimasi perilaku, bukan untuk menyimpan atau mengingat arus saraf sensorik. Desain otak adalah untuk memancarkan jaringan, karenanya tidak begitu cocok untuk menyimpan ingatan dan mengingat secara sempurna. Komputer digital mempunyai desain yang lebih baik untuk itu," tulis Paul.

Menurut Paul, manusia bisa berkembang jadi efektif karena bisa menginterpretasikan masukan sensorik dengan cara mengumpulkan data sensorik dan mengubahnya menjadi pola, gerak. Semisal, kita belajar cara makan sewaktu bayi, otak mengolah dan membuat kita mengingat polanya. Nilai manusia, ujar Paul, berasal dari pola yang lebih penting ketimbang sekadar menyimpan data berupa ingatan mentah.

"Kalau kita bisa mengingat segala hal, kita akan tenggelam dalam lautan detail dan akan jadi kurang efektif. Sukses datang dari mengingat pohon mana yang kau cari, bukan dari mengingat semua pohon," ujar Paul memberikan gambaran.

Tapi bagaimana kalau ternyata ada manusia yang memang bisa mengingat... semua hal?

Kasus Ingatan Superior

Sejak beberapa hari lalu, berseliweran berita tentang Rebecca Sharrock. Perempuan berusia 27 tahun ini masuk dalam kategori orang yang mempunyai hyperthymesia atau sering disebut Highly Superior Autobiographical Memory (HSAM). Dalam penjelasan sederhana: manusia yang memiliki HSAM bisa mengingat segala hal dengan amat detail. Hadiah yang ia terima. Pakaian yang ia kenakan. Makanan yang ia santap. Hingga obrolan yang masuk kuping kiri dan tak pernah keluar. Ingatan pertamanya datang sewaktu ia masih berusia 12 hari, dan ia mengingatnya dengan amat detail.

"Orang tuaku membopongku ke kursi supir (ide ayahku) dan memotretku," tulis Rebecca dalam blognya, 19 April 2017.

Rebecca tidak sendirian, walaupun kawan satu golongannya amat sedikit. Saat ini ada 60 orang yang dianggap punya HSAM. Orang pertama yang didiagnosis punya HSAM adalah Jill Price, perempuan kelahiran 1965 yang tinggal di Southern California. Kasus HSAM bisa dibilang amat baru bagi dunia medis. Laporan penelitian pertama tentang Jill diterbitkan pada 2006. Dua tahun kemudian, Jill bersama Bart Davis menulis buku berjudul The Woman Who Can't Forget. Ia kemudian dengan sukarela menjadi subyek penelitian di Universitas California Irvine.

Bagaimana rasanya jadi perempuan yang mengingat semua hal?

"Tidak ada orang yang bisa membayangkan bagaimana rasanya," ujar Jill pada Spiegel. "Bahkan tidak juga para ilmuwan yang mempelajariku."

Dalam wawancara bersama Spiegel, Jill ingat hari pertama ia makan di restoran The Grill yang terletak di Beverly Hills. Saat itu Jumat, 20 September 1985.

"Aku makan bersama ayahku di meja sebelah sana, menyantap ayam bawang putih. Aku memakai topi besar," kenangnya.

Di lain waktu, Jill diuji tentang hari yang dilaluinya dan ada peristiwa apa hari itu yang ia alami. Penanya akan memberikan pertanyaan tentang kejadian besar dan populer di AS, dan Jill harus menjawab tanggalnya.

"Kapan episode terakhir Dallas?"

"3 Mei 1991."

"Kapan tragedi kecelakaan pesawat Lockerbie?"

"21 Desember 1988."

"Kapan Ronald Reagan meninggal?"

"5 Juni 2004."

Infografik Highly Superior

Dr. James McGaugh, pemimpin tim yang meneliti Jill selama 6 tahun mengatakan ia kaget dan terpukau dengan kemampuan ingatan Jill. Salah satu metode pengujian ingatan yang dilakukan oleh timnya adalah menderetkan tanggal Paskah selama 20 tahun terakhir. Dan Jill menjawabnya dengan benar.

Namun sama seperti singkatannya, pemilik HSAM hanya ingat tanggal, momen, kejadian yang berkaitan dengan hidupnya. Apa yang mereka lihat, dengar, atau rasakan sendiri. Misalkan Jill bisa mengingat kapan Elvis meninggal karena saat itu ia mendengarnya sendiri di radio. Atau saat ia ingat tanggal penayangan komedi situasi Murphy Brown episode khusus Natal, karena ia memang menontonnya.

Ada perbedaan kasus antara Jill dan Rebecca. Jill payah dalam mengingat sesuatu yang tak berhubungan dengan kejadian dalam hidupnya. Sedangkan Rebecca bisa mengingat segala hal yang ia lakukan sendiri. Jill tak bisa mengingat dialog dalam drama, harus susah payah mengingat puisi yang ia baca. Namun Rebecca bisa mengingat detail buku yang ia baca. Dalam sebuah acara di TV Australia, seorang presenter menguji Rebecca dengan buku Harry Potter.

"Bab 17. Kamu tahu bagaimana bab itu dimulai?"

"Oke, bab 17. Judulnya The Man with Two Faces," jawab Rebecca seraya membacakan apa yang ditulis dalam buku itu. Kalimat per kalimat. Kata per kata. Sang pembawa acara hanya bisa tersenyum setengah bengong.

Antara HSAM, Mnemonik, Eidetik, dan Fotografis

Apa yang dialami oleh Jill dan Rebecca ini mengingatkan publik akan ingatan mnemonik. Istilah ini merujuk pada kemampuan seorang yang bisa mengingat dan menyebutkan ingatan yang tak biasa. Mulai data panjang, nama-nama aneh, deretan angka, hingga kalimat panjang dalam buku.

Tapi sama seperti yang diungkapkan oleh Paul King, ingatan mnemonic ini bisa dilatih dengan pola. Salah satu metode untuk mengasah kemampuan mnemonik ini adalah dengan metode loci. Menurut Gordon H. Bower yang menulis Analysis of a Mnemonic Device (Standford, 1970), metode loci adalah, "...penggunaan tata letak yang bisa yang membuat seseorang bisa menempatkan ingatan tentang benda atau orang."

Proses pengingatan ini berlangsung dalam tiga langkah. Pertama mengingat area arsitektural, semisal rumah. Kedua, benda yang akan diingat harus dihubungkan oleh gambar terpisah. Terakhir, gambar ini kemudian didistribusikan ke dalam tempat di tahap pertama. Manusia normal akan berusaha mengingat, sedangkan para mnemonis akan seolah berjalan, melihat simbol yang berada di suatu tempat, dan bisa mengingat informasi yang dibutuhkan.

Salah satu mnemonis terkenal adalah Kim Peek. Ia adalah inspirasi bagi karakter Raymond Babbitt di film Rain Man. Diperankan oleh Dustin Hoffman, Babbitt bisa menebak pola kartu yang dimainkan di meja judi. Karena itu sang adik, diperankan oleh Tom Cruise, memanfaatkannya untuk mengeruk uang.

Karena ingatan bisa dilatih, maka wajar kalau ada kompetisinya. Yang paling terkenal adalah World Memory Championships, sudah diadakan sejak 1991. Dalam kompetisi ini, ada 10 "cabang" yang harus dilewati dalam durasi tertentu. Misalkan mengingat nama dan wajah dalam waktu 15 menit. Rekor dunia adalah 164 nama.

Lalu ada pula mengingat deretan angka biner yang harus dihafal dalam waktu 30 menit, dan nanti akan dites urutannya. Ada juga kartu cepat, yang mengingat urutan 52 kartu secepat mungkin. Pemegang rekor juara di kompetisi ini adalah Dominic O'Brien. Pria Inggris ini sudah 8 kali keluar sebagai juara. Sejak 2015, juara kompetisi ini adalah Alex Mullen asal Amerika Serikat.

Selain HSAM dan mnemonik, masih ada istilah ingatan eidetik, juga ingatan fotografis. Ingatan eidetik merujuk pada kemampuan untuk melihat kenangan seperti gambar selama beberapa menit. Sedangkan ingatan fotografis merujuk pada kemampuan mengingat teks atau nomor dalam detil akurat.

Perkara ingatan manusia ini memang amat misterius, karenanya akan melahirkan perdebatan panjang. Bagaimana bisa, misalkan, seorang bisa dengan mudah mengingat kata per kata dari buku Harry Potter, sedangkan di belahan dunia lain ada manusia yang harus termehek-mehek mengingat rumus grammar Past Perfect Continuous Tense? Atau bagaimana bisa lahir peribahasa lali rupo eling roso?

Atau kenapa ada orang yang mudah mengingat wajah tapi sukar menghafal nama orang. Karenanya, kita masih akan terus menyimak banyak perdebatan tentang kapasitas otak manusia, juga tentang ingatan. Untuk perkara HSAM, mnemonik, eidetik, atau fotografis, rasa-rasanya belum ada absolutisme para ilmuwan di sana.

Daya ingat kuat bisa jadi berkah bisa juga jadi kutukan. Karena bisa mengingat segala hal, orang seperti Rebecca terpaksa mengingat hal tidak menyenangkan, semisal wajah menyeramkan karakter Minnie Mouse yang ia terima saat ulang tahun pertamanya. Apa boleh buat, orang seperti Rebecca tak punya privilese membuang ingatan buruk.

Lalu bayangkan andai kamu punya HSAM sekaligus kisah cinta yang mengenaskan: setiap hari kau akan tersuruk-suruk seperti beruk kena sepak di pantat, dan harus menerima kenyataan terpaksa mengingat kisah cintamu yang mengenaskan hingga mati kelak? Aduh.

Baca juga artikel terkait OTAK atau tulisan lainnya dari Nuran Wibisono

tirto.id - Mild report
Reporter: Nuran Wibisono
Penulis: Nuran Wibisono
Editor: Suhendra