Menuju konten utama

Benarkah Jalan Kaki Lebih Sehat untuk Kesehatan Otak?

Berdasarkan sebuah studi, jalan cepat ternyata bisa meningkatkan kesehatan otak dan pemikiran pada orang tua dengan gangguan memori.

Benarkah Jalan Kaki Lebih Sehat untuk Kesehatan Otak?
Ilustrasi jalan kaki. SHUTTERSTOCK

tirto.id - Berjalan dengan langkah yang lebih cepat bisa menjadi salah satu aktivitas fisik yang tetap dilakukan kendati dalam kondisi sibuk.

Bahkan, berdasarkan sebuah studi tentang gangguan kognitif ringan dan olahraga, jalan cepat ternyata bisa meningkatkan kesehatan otak dan pemikiran pada orang tua dengan gangguan memori.

Dalam studi tersebut, dijelaskan bahwa orang paruh baya dan lebih tua dengan tanda-tanda awal kehilangan memori ternyata setelah mereka mulai sering berjalan, skor kognitifnya justru mengalami peningkatan.

Dilansir dari laman The New York Times, olahraga teratur juga bisa memperkuat aliran darah yang sehat ke otak mereka. Perubahan dalam otak dan pikiran mereka tidak kentara tetapi konsekuensial, demikian kesimpulan penelitian, dan dapat memiliki implikasi tidak hanya bagi mereka yang memiliki masalah ingatan yang serius, tetapi juga bagi kita yang ingatannya mulai memudar seiring bertambahnya usia.

Senada dengan hal tersebut, dilansir dari Antara, berjalan memang bisa menjadi cara yang bagus untuk meningkatkan kesehatan termasuk mencegah penurunan kognitif dan penyakit terkait usia lainnya, apalagi bila dapat dilakukan lebih cepat setiap hari, menurut studi dalam JAMA Neurology.

Studi yang disiarkan Insider, pada 15 September lalu itu memperlihatkan berjalan 10.000 langkah sehari ideal untuk meningkatkan kesehatan, tetapi jika Anda melakukan 3.800 langkah per hari ternyata memiliki manfaat lebih dan berjalan lebih cepat bahkan lebih baik untuk kesehatan otak.

Para peneliti dari University of Sydney melihat data dari 78.430 orang dewasa di Inggris, yang berusia 40-70 tahun. Mereka lalu membandingkan jumlah langkah, kecepatan rata-rata, dan hasil kesehatan selama sekitar tujuh tahun masa tindak lanjut.

Mereka menemukan untuk setiap 2.000 langkah peserta per hari, rata-rata, risiko kematian dini mereka 8-11 persen lebih rendah.

Tetapi, menurut data berjalan kaki 3.800 langkah sehari memiliki manfaat, khususnya untuk kesehatan otak, mengurangi risiko demensia hingga 25 persen. Orang yang berjalan sekitar 9.800 langkah per hari memiliki risiko demensia 50 persen lebih rendah.

Kecepatan dan intensitas berjalan juga membuat perbedaan pada hasil kesehatan. Berjalan kaki yang lebih cepat menunjukkan manfaat yang lebih besar untuk kesehatan kognitif dan pencegahan penyakit seperti penyakit jantung dan kanker.

Kecepatan optimal untuk berjalan kaki selama 30 menit adalah sekitar 112 langkah per menit. Sebuah studi lain tahun ini juga menemukan bahwa berjalan cepat, lebih dari tiga mil per jam atau setara 1,6 km per jam, paling efektif untuk memperlambat tanda-tanda penuaan biologis.

Selain itu, satu studi tahun 2019 memperlihatkan berjalan 4.400 langkah per hari tampaknya mengurangi risiko kematian dini.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya