tirto.id - Situasi politik internasional yang tengah bergejolak hingga saat ini adalah Myanmar dan Afghanistan. Konflik yang terjadi di dua negara itu disebabkan oleh adanya peralihan kekuasaan. Jika Myanmar saat ini sedang dikuasai oleh junta militer, maka Afghanistan sedang dipimpin kembali oleh kelompok Taliban.
Tidak hanya itu, Korea Utara juga sedang masuk dalam pemberitaan karena sedang melakukan uji coba rudal jarak jauh. Selain itu, ada pula tentang Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengalami peristiwa dilempar telur dalam pameran restoran.
Berikut adalah berita internasional terkini, Rabu, 29 September 2021 berdasarkan informasi yang dirangkum dari berbagai sumber:
Militer Myanmar Luncurkan Serangan Udara
Dalam pemberitaan baru-baru ini, tentara Myanmar melancarkan serangan udara setelah terjadi bentrok dengan pada pejuang yang menentang junta di wilayah Sagaing, demikian seperti dilaporkan NDTV dan seorang anggota milisi. Selain itu, saluran telepon dan internet juga terputus di beberapa distrik.
Myanmar memang sedang dalam situasi mencekam sejak junta militer merebut kekuasaan pada 1 Februari lalu dan ini memicu kemarahan di dalam dan di luar negeri, hingga memicu terbentuknya Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) untuk melawan kekuasaan militer.
Seorang anggota Pinlebu PDF, berbicara dari luar daerah, juga mengkonfirmasi melalui telepon bahwa serangan udara telah terjadi, tetapi mengatakan tidak ada korban di antara kelompoknya.
"Kami tidak dapat menghubungi mereka karena internet dan saluran telepon padam," kata aktivis, yang menolak disebutkan namanya, tentang rekan-rekan oposisinya.
Kendati demikian, media Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi klaim apa pun dan juru bicara militer tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar.
Korea Utara Menembakkan Rudal
Korea Utara juga dikabarkan telah menembakkan rudal jarak pendek ke arah laut lepas pantai timurnya. Uji coba itu terjadi ketika duta besar Korea Utara berbicara di PBB: tidak ada yang bisa menyangkal hak Pyongyang untuk membela diri dan menguji senjata.
Seperti diwartakan BBC News, militer AS mengatakan, mereka tahu tentang peluncuran rudal itu tetapi tidak menimbulkan ancaman langsung bagi personel AS atau sekutunya.
Namun demikian, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in sudah memberi perintah kepada Dewan Keamanan Nasional Seoul untuk menganalisis niat di balik peluncuran rudal terbaru Pyongyang. Bahkan, presiden Korsel juga meminta menganalisis pernyataan saudara perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong.
Sebelumnya, Kim Yon-jong mengatakan, mereka terbuka untuk secara resmi menyatakan berakhirnya perang Korea, tetapi Korsel perlu menghentikan “kebijakan bermusuhan” terlebih dahulu.
Taliban Larang Warga Mencukur Janggut
Taliban melarang tukang cukur di provinsi Helmand mencukur atau memotong janggut. Mereka mengklaim langkah itu sejalan dengan hukum Syariah. NPR melaporkan, perintah itu dikeluarkan oleh wakil dan departemen kebajikan pemerintah provinsi Taliban kepada tukang cukur di Lashkar Gah, ibu kota provinsi.
"Sejak saya mendengar (tentang larangan mencukur jenggot) saya patah hati," kata Bilal Ahmad, warga Lashkar Gah. "Ini adalah kota dan semua orang mengikuti cara hidup, jadi mereka harus dibiarkan sendiri untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan."
Selama pemerintahan Taliban sebelumnya pada akhir 1990-an, mereka telah menuntut agar para pria menumbuhkan janggut. Akan tetapi, setelah mereka digulingkan lewat invasi pimpinan AS pada tahun 2001, mencukur jenggot hingga rapi menjadi populer di negara itu.
Tapi, pemilik pangkas rambut bernama Jalaluddin berharap pemerintahan Taliban mempertimbangkan kembali aturan para pria wajib menumbuhkan jenggot.
"Saya meminta saudara-saudara Taliban kami untuk memberikan kebebasan kepada orang-orang untuk hidup seperti yang mereka inginkan, jika mereka ingin memangkas janggut atau rambut mereka," katanya.
"Sekarang kami memiliki beberapa klien yang datang kepada kami, mereka takut, mereka tidak ingin memotong rambut atau janggut mereka, jadi saya meminta mereka membiarkan orang bebas, jadi kami memiliki bisnis kami dan orang-orang dapat dengan bebas datang kepada kami."
Presiden Prancis Dilempar Telur
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengalami peristiwa tidak biasa karena bahunya dilempar telur oleh pemuda saat berkunjung ke pameran perdagangan makanan internasional di kota Lyon, Prancis.
Dalam sebuah video, seperti dikutip AP News, memperlihatkan Presiden Macron sedang berjalan melewati kerumunan dan sebutir telur dilemparkan ke arahnya. Atas insiden itu, dua pengawal langsung berjalan ke arah presiden dan seorang pria itu dibawa pergi.
Seorang wartawan sempat mendengar Macron berkata: "Jika dia memiliki sesuatu untuk dikatakan kepada saya, maka dia bisa datang."
Menanggapi insiden itu, Jaksa Lyon mengatakan, pelajar berusia 19 tahun yang melempar telur itu langsung ditahan polisi. Ia mengatakan, penyelidikan pun dibuka untuk "penyerangan terhadap seseorang dalam posisi otoritas publik".
Selain itu, mereka akan berusaha menentukan motivasi pria itu, yang sebelumnya tidak diketahui oleh polisi atau layanan kehakiman.
Editor: Iswara N Raditya