tirto.id - Konflik Israel-Palestina telah merenggut ribuan korban jiwa selama beberapa pekan terakhir. Ada yang menyebutkan, jika Palestina merdeka, maka itu pertanda bahwa kiamat sudah dekat. Apakah benar?
Wilayah Palestina dulunya merupakan kekuasaan Kekaisaran Turki Ottoman. Setelah kalah dalam Perang Dunia I, kawasan ini lalu jatuh ke tangan Inggris.
Di tengah peristiwa Holocaust, Inggris kemudian menjanjikan kepada umat Yahudi penganut Zionis untuk mendirikan sebuah negeri "tanah air" di Palestina lewat Deklarasi Balfour.
Inggris kemudian pergi dari Palestina dan menyerahkannya kepada Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB). Atas dasar mandat Inggris, PBB membagi wilayah ini menjadi 2, yakni negara Yahudi dan negara Arab.
Israel lantas berdiri pada Mei 1948, diiringi perluasan wilayah yang nyaris mendominasi tanah Palestina. Di lain sisi, warga Arab lokal yang menjadi "tuan" kini tinggal menyisakan kawasan Jalur Gaza dan Tepi Barat saja.
Wilayah Palestina tak hentinya dilanda konflik sejak awal 1900-an hingga sekarang. Yang paling aktual, Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza yang dikuasai Hamas sejak Sabtu (7/10/2023).
Konflik yang melanda Palestina membuat sejumlah pihak berspekulasi terkait hari kiamat. Bahkan, ada yang menyebutkan jika saja Palestina bisa menang dari Israel, maka hal ini akan menjadi tanda kiamat sudah dekat.
Palestina Merdeka Adalah Tanda Kiamat, Benarkah?
Melalui sebuah riwayat, ada hadis yang menyebutkan bahwa jika seorang khilafah (pemimpin) telah tiba di Baitul Maqdis (Yerusalem, Palestina), maka akan terjadi gempa bumi atau bencana besar hingga berujung pada akhir dunia alias kiamat.
Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abdullah bin Hawala. Bunyi terjemahannya adalah sebagai berikut:
"Wahai Ibn Hawala, ketika kamu melihat khilafah telah turun ke Baitul Maqdis (Yerusalem), maka saat itu akan mendekat gempa bumi, bencana besar, dan masalah besar."
"Pada hari itu, saat kiamat akan lebih dekat bagi manusia daripada jarak ini antara tanganku dan kepalamu." (HR. Abu Dawud).
Lantas, bagaimana dengan kualitas hadis tersebut?
Berdasarkan keterangan yang dikutip daria laman Muhammadiyah, hadis ini dianggap lemah. Alasannya, para perawi hadis ini masih diragukan kebenaranya.
Muawiyah bin Salih, misalnya, memang seorang perawi yang kuat. Akan tetapi, Muawiyah ditengarai terlibat menyebarkan beberapa hadis yang menimbulkan kecurigaan, hingga berdampak pada tingkat kepercayaan terhadap hadis tentang kiamat itu.
Perawi lain adalah Abdullah bin Zughb. Kalangan ulama hadis menilai Abdullah adalah perawi yang kurang dikenal dan tidak terpercaya.
Terlepas dari hadis tersebut, ada juga riwayat lain yang mengaitkan kekalahan Yahudi dengan datangnya kiamat.
Pertama,"Dari Abi Hurairah ra. bahwa Nabi SAW bersabda, "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian (muslimin) memerangi Yahudi, kemudian batu berkata di belakang Yahudi, "Wahai muslim, inilah Yahudi di belakangku, bunuhlah!" (HR Bukhari dan Muslim).
Kedua,"Tidak akan terjadi hari kiamat, hingga muslimin memerangi Yahudi. Orang-orang Islam membunuh Yahudi sampai Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon."
"Namun batu atau pohon berkata, "Wahai muslim, wahai hamba Allah, inilah Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuh saja. Kecuali pohon Gharqad (yang tidak demikian), karena termasuk pohon Yahudi." (HR Muslim no. 7427).
Menurut penjelasan Ahmad Sarwat sebagaimana dikutip dari situs Rumahfiqih.com, sanad kedua hadis tersebut adalah shahih tanpa perbedaan pendapat. Hal ini lantaran menunjukkan sifat kenabian Rasulullah SAW yang memberitahukan kabar terkait masa depan.
Pada zaman dahulu, umat Yahudi tidaklah kuat seperti sekarang. Kehidupan mereka tidak aman. Bahkan, banyak juga warga Yahudi yang diusir dari sejumlah negara.
Namun, mereka menjajah Palestina hingga membentuk negara Israel. Setelah 14 abad berada dalam situasi ketidakpastian, Yahudi yang berkuasa di Palestina itu menjadikan Israel sebagai negara tangguh hingga memenangi sejumlah perang melawan negara-negara Arab.
Jika menilik hadis di atas, mengisyaratkan bahwa negara tersebut nantinya bakal hancur karena sudah lama dikisahkan selalu mengingkari Allah SWT beserta para nabi-Nya.
Hadis tersebut juga dapat dijadikan penghibur derita, pelipur lara, dan pembangkit harapan untuk umat Islam dalam menghadapi warga Yahudi.
Penulis: Beni Jo
Editor: Iswara N Raditya