tirto.id - Bruno Mars dikabarkan termasuk zionis. Ia juga disebut-sebut mendukung Israel. Lantas, bagaimana kebenaran berita ini? Apa saja fakta-faktanya?
Sebuah akun di X atau Twitter mengunggah kabar tentang Bruno Mars. Penyanyi sekaligus penulis lagu asal Amerika Serikat itu dinarasikan sebagai seorang zionis.
Tak hanya itu, akun @2pacshacute turut menyebut Bruno Mars mendukung Israel hingga meminta kepada warganet agar tidak menyanjungnya.
"Teman-teman, dia seorang zionis. Dia berkata pada dirinya sendiri bahwa dia mencintai "Israel". Tolong jangan dukung dia," tulis pemilik akun sembari menampilkan sebuah sumber berita.
Hingga dilihat hari Senin, 24 Juni 2024, postingan yang diunggah sejak Jumat, 21 Juni 2024 itu sudah dilihat 3,1 juta kali dan mengundang beragam komentar.
Menurut rencana, Bruno Mars akan menggelar konser di Indonesia pada 13-14 September 2024, dengan tajuk "24K Magic Live !". Lokasinya di Jakarta International Stadium (JIS).
Fakta-Fakta Bruno Mars dan Konsernya di Israel
Kabar yang diunggah akun @2pacshacute berasal dari berita yang ditampilkan The Times of Israel. Judulnya adalah "Pop superstar Bruno Mars declares his love for Tel Aviv in first-ever Israel show".
Jika diterjemahkan, artinya adalah "Superstar pop Bruno Mars menyatakan cintanya pada Tel Aviv dalam pertunjukan pertama di Israel".
The Times of Israel menulis berita pada tanggal 5 Oktober 2023 atau nyaris sembilan bulan silam. Menurut media Israel itu, Bruno Mars membawakan lagu "I love you" dalam bahasa Ibrani di hadapan lebih dari 60 ribu penonton. Konser diadakan di Yarkon Park, Tel Aviv.
"Tel Aviv! The Hooligans [nama bandnya] telah berhasil mencapai Israel," ucap Bruno Mars dihadapan puluhan ribu penggemarnya.
"Kami telah mendengar cerita tempat ini, kami mendengar Anda berkeringat dan kami mendengar Anda menari... kami telah menunggu lama untuk bermain bersama Anda," sambut pemilik nama lengkap Peter Gene Hernandez.
Superstar 38 tahun itu lantas melantunkan sejumlah lagu dalam konser yang disebut sangat memukau para penonton selama masa liburan Sukkot.
Lagu pertama yang dinyanyikan adalah "24K Magic", disambut kembang api di atas panggung. Bruno Mars kembali menambahi lewat tembang "Finesse" dan "Treasure".
The Times of Israel mengatakan konser ini juga diisi ucapan "shalom" yang disampaikan sang penyanyi. Kejadian berikutnya, peraih penghargaan Grammy Awards 15 kali itu menyanyikan lagu "Calling All My Lovelies" dan "Ani Ohev Otach" (Aku mencintaimu). Alhasil, penonton semakin terpukau dengan aksinya.
"Tel Aviv, I think I want to marry you!" ujarnya usai menyanyikan lagu "That's What I Like", "Versace on the Floor", "It Will Rain", serta "Marry You".
Masih berdasarkan sumber yang sama, Bruno Mars kembali membawakan tembang "Locked Out of Heaven", "Just the Way You Are" ditambah "Uptown Funk", sebelum menutup aksi di atas panggung.
"Saya minta maaf karena kami membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di sini. Kami berharap dapat kembali lagi secepatnya," beber Bruno Mars.
Bruno Mars sebenarnya dijadwalkan menggelar konser kedua di Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Lokasinya di HaYarkon Park. Sebanyak 100.000 tiket dinyatakan sold out alias habis terjual.
Namun, pihak promotor akhirnya membatalkan agenda tersebut. Hal ini dilakukan menyusul pengumuman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menyatakan negara dalam kondisi perang. Hamas melancarkan aksi lewat serangan roket yang memasuki wilayah Israel.
"Pembelian tiket akan menerima pengembalian uang secara otomatis. Kami bersama penduduk Israel, pejuang IDF, dan pasukan keamanan di saat-saat sulit ini," ucap keterangan pihak promotor, dikutip via Vanity Fair.
Update Kondisi Palestina: 2 Petugas Medis Tewas
Kantor berita Palestinian News & Information Agency atau WAFA memberitakan pada Senin, 24 Juni 2024, serangan Israel menewaskan dua orang petugas medis di Klinik Al-Daraj, Gaza, Palestina.
Jet tempur Israel mentargetkan kota Zeitoun, sebelah timur Gaza, dan Khan Yunis, selatan Jalur Gaza. Menurut catatan WAFA, korban tewas kini berjumlah 37.598 orang sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober 2023. Total korban luka mencapai 86.032 warga.
Mengutip Al-Jazeera pada hari yang sama, tank-tank Israel ikut mengepung kamp tenda al-Mawasi, dekat Rafah, yang selama ini menjadi zona aman. Di Rumah Sakit Kamal Adwan, utara Gaza, dua bayi dikabarkan meninggal dunia karena kurang gizi.
Pejabat kesehatan setempat melaporkan jumlah korban akibat kelaparan dan kehausan di wilayah yang sama kini berjumlah 31 orang.
Pasukan Israel juga dikabarkan melakukan penangkapan terhadap lebih dari 20 orang di Silwad, sebelah timur laut Ramallah, Tepi Barat. Penangkapan turut dilakukan kepada bocah laki-laki 12 tahun di utara Hebron.
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra