tirto.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, melaporkan panen beras pada April 2024 mencapai 4,9 juta ton. Sedangkan panen bulan sebelumnya tercatat 3,8 juta ton berdasarkan data dari Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS).
“Panen bulan ini 4,9 juta ton beras, bulan lalu 3,8 juta ton,” kata Arief saat konferensi pers Halal Bihalal di Kantor Bapanas, Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Untuk penyerapan beras dalam negeri, dia mengaku pihaknya mendapat mandat dari Presiden Joko Widodo untuk menjaga stok beras minimal 3 juta ton. Kemudian, 1,2 juta ton beras disalurkan untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Dalam kesempatan yang sama, dia juga memastikan bahwa penyerapan beras saat ini didorong untuk program bantuan pangan hingga Juni 2024.
Bantuan tersebut berupa 10 kg beras bagi 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
“[Untuk] bantuan pangan sampai Juni, kita enggak tahu apakah bisa dianggarkan selanjutnya, tapi seharusnya mekanisme ini tetap dijalankan,” ucap dia.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menyebut produksi beras Indonesia periode Januari hingga April 2024 diperkirakan sebesar 10,71 juta ton. Angka ini mengalami penurunan sebesar 2,28 juta ton dibanding dengan periode yang sama tahun lalu.
Secara rinci, produksi beras pada Januari sebesar 0,86 juta ton, Februari sebesar 1,38 juta ton, Maret sebesar 3,54 juta ton, dan April diproyeksi sebesar 4,92 juta ton, atau meningkat tajam dikarenakan memasuki masa panen.
“Januari dan Februari relatif rendah produksi beras kita, tetapi di Maret akan meningkat 3,54 juta ton, dan akan puncaknya diperkirakan akan terjadi di bulan April yaitu 4,92 juta ton," ucap Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, dikutip Selasa (26/3/2024).
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Abdul Aziz