Menuju konten utama

Banggar DPR soal Redenominasi: Kalau Belum Siap Jangan Coba-coba

Said menilai apabila pemerintah melakukan redenominasi rupiah tanpa persiapan teknis yang siap, maka akan berdampak besar terhadap inflasi.

Banggar DPR soal Redenominasi: Kalau Belum Siap Jangan Coba-coba
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (11/11/2025). tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi.

tirto.id - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, memberikan catatan kepada pemerintah sebelum ingin menerapkan kebijakan redenominasi rupiah.

Said menjelaskan bahwa redenominasi tak hanya cuma sekedar menghapus tiga digit nol pada uang rupiah. Menurutnya, pelaksanaan redenominasi memerlukan kesiapan dari berbagai aspek, mulai dari ekonomi, sosial, politik, dan teknis yang tidak berdampak buruk bagi masyarakat.

“Kemudian secara teknis apakah pemerintah sudah siap? Kalau semua itu belum (siap), jangan coba-coba dilakukan redenominasi. Karena apa? Jangan dikira bahwa yang seakan-akan redenominasi itu sesuatu yang sekedar menghilangkan 3 nol di belakang, itu tidak akan menimbulkan dampak yang inflatoir,” kata Said kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (11/11/2025).

Said menilai apabila pemerintah melakukan redenominasi rupiah tanpa persiapan teknis yang siap, maka akan berdampak besar terhadap inflasi. Lebih lanjut, politikus PDIP itu juga mewanti-wanti potensi permainan harga jika redenominasi dilaksanakan tanpa persiapan maksimal.

Dia menilai adanya pembulatan harga akibat penyesuaian nominal bisa menimbulkan inflasi sehingga dapat merugikan masyarakat.

“Itu yang dikhawatirkan kalau aspek teknis pemerintah itu belum siap, kalau harga Rp280 dibulatkan Rp300, maka inflatoirnya yang terjadi. Itu yang paling sangat mengganggu pikiran kami di badan anggaran,” ucap Said.

Di sisi lain, Said mengungkap adanya manfaat apabila pemerintah menerapkan kebijakan redenominasi rupiah. Menurutnya, terutama dari segi efisiensi penggunaan uang tunai. “Ya memang sangat bermanfaat sih. Kalau 10 juta tebalnya 3 cm, nolnya 3 dibuang, kan lumayan punya 1 lembar,” jata Said.

Dengan demikian, Said mendukung agar dilakukannya sosialisasi sebelum menerapkan kebijakan redenominasi rupiah. Setelah itu, barulah dilakukan pembahasan aturan redenominasinya. “Justru itu perlu sosialisasi, jangan sampai redenominasi itu sama dengan, bagi masyarakat pemotongan uang, nah itu kan bahaya sekali,” ucapnya.

Said yakin redenominasi rupiah akan memperkokoh wibawa rupiah secara global. “Tidak, tidak, tidak. Itu, redenominasi itu pada akhirnya kita menjaga wibawah rupiah, kedalaman rupiah kita saja,” katanya.

Baca juga artikel terkait SAID ABDULLAH atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Insider
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Dwi Aditya Putra