tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, berencana akan memangkas sebagian ekspor crude palm oil (CPO) untuk mengimplementasikan program biodiesel B50 pada 2026. Meski demikian, kebijakan ini masih dalam tahap kajian.
"Kalau penambahan kebutuhan CPO, ada tiga konsep untuk memenuhinya, intensifikasi lahan, membuka lahan baru, dan memangkas sebagian yang diekspor," kata Bahlil pada wartawan di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Rabu (15/10/2025).
Bahlil menegaskan, apabila opsi pemangkasan ekspor dilakukan, maka akan dibuat kebijakan DMO (domestic market obligation) baru untuk sektor CPO.
"Kalau alternatif ketiga yang dipakai, maka salah satu opsinya adalah mengatur antara kebutuhan dalam negeri dan luar negeri melalui DMO," ujarnya.
Tetapi, Bahlil menekankan opsi DMO sawit ini masih bersifat wacana dan belum menjadi keputusan resmi pemerintah. "Masih opsi," katanya singkat.
Diketahui, rencana implementasi B50 telah disepakati dalam rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto, dan ditargetkan mulai dijalankan pada semester II tahun 2026. Program ini juga kelanjutan dari penerapan B40 yang sudah berjalan.
"Sudah diputuskan di ratas kemarin, kita akan melakukan konversi dari B40 ke B50. Kalau B50 diterapkan, kita tidak lagi impor solar," papar Bahlil.
Selain mandiri secara energi, peningkatan kebutuhan CPO untuk biodiesel dinilai akan menciptakan efek signifikan, seperti membuka lapangan pekerjaan pada sektor perkebunan dan industri daerah.
"Kalau kita tambah CPO, otomatis ada penciptaan lapangan pekerjaan baru. Ini bagian dari trigger ekonomi di daerah," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bahlil juga menyinggung rencana pemerintah untuk mengembangkan program bahan bakar campuran etanol (E10) dari bahan baku tebu dan singkong.
Ia menyebut, keberhasilan biodiesel di Indonesia menjadi contoh bagi pengembangan energi terbarukan lain di masa depan.
“Kita belajar dari biodiesel. Tahun 2015 baru 10 persen, sekarang sudah B40 dan menuju B50. Harga petani naik, impor solar turun. Ke depan kita terapkan di etanol agar bensin kita juga bisa lebih mandiri,” pungkasnya.
Penulis: Natania Longdong
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































