Menuju konten utama

Bahlil Cerita Awal Mula Bangun Ekosistem Baterai: Modal Intuisi

Bahlil sebut saat proyek ini ia gagas bersama Luhut Binsar Pandjaitan, hanya sedikit pihak yang mengawalnya dari awal.

Bahlil Cerita Awal Mula Bangun Ekosistem Baterai: Modal Intuisi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan sambutan saat peringatan Hari Kewirausahaan Nasional di Jakarta, Selasa (10/6/2025). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc.

tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkap awal mula pembangunan ekosistem baterai nasional yang kini mulai terwujud.

Dia mengisahkan, saat proyek ini ia gagas bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi saat itu, Luhut Binsar Pandjaitan, hanya sedikit pihak yang mengawalnya dari awal.

"Tidak ada teorinya, tidak ada buku panduannya. Kita membangun itu bukan by design, tapi konsepnya tiba saat tiba akal, intuisi saja yang main," kata Bahlil dikutip dari Instagram resminya, Rabu (6/8/2025).

Kini, ekosistem baterai mulai menunjukkan progres nyata. Perusahaan raksasa baterai asal Tiongkok, CATL, telah melakukan ground breaking pembangunan pabrik sel baterai kendaraan listrik di Karawang.

Sementara di Halmahera Timur, Antam bekerja sama dengan CATL mengembangkan industri precursor, katoda, dan HPAL (High-Pressure Acid Leaching) sebagai bahan baku baterai.

Proyek ini semakin krusial seiring arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat industri mobil listrik dan pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

Pemerintah menargetkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 100 gigawatt (GW), yang membutuhkan pasokan baterai dalam jumlah masif.

"Kita minta baterai-baterai untuk listrik ini semua harus memakai produk Indonesia,” tegas Bahlil.

Selain CATL, proyek baterai nasional juga melibatkan investasi dari Huayou senilai 8 miliar dolar AS bersama Antam dan IBC. Jika semua berjalan sesuai rencana, Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu negara pertama dengan ekosistem baterai terintegrasi dari hulu ke hilir pada 2027.

Bahlil menegaskan, penguatan industri baterai dalam negeri tidak hanya mendukung transisi energi, tetapi juga mewujudkan kedaulatan teknologi.

"Ini akan mendorong ketersediaan listrik bagi Koperasi Merah Putih. Kita akan pakai truk listrik, motor listrik, sekaligus mendorong transisi energi dan kedaulatan energi," ujarnya.

Baca juga artikel terkait BATERAI NIKEL atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana