Menuju konten utama
Pergaulan Bebas Remaja

Bahaya Pergaulan Bebas pada Remaja serta Ciri & Faktor Penyebabnya

Pergaulan bebas adalah bentuk interaksi sosial menyimpang, melewati batas moral, aturan, dan perasaan malu. Apa ciri, penyebab, dan dampaknya bagi remaja?

Bahaya Pergaulan Bebas pada Remaja serta Ciri & Faktor Penyebabnya
Mabuk-mabukan adalah salah satu pentuk perilaku pergaulan bebas yang dilakukan remaja bersama teman-temannya. FOTO/Istock

tirto.id - Suatu pergaulan yang sudah melampaui batas dan menyimpang dari aturan sosial dikenal sebagai pergaulan bebas. Istilah ini kerap dilekatkan dengan perilaku remaja. Lantas, apa ciri, penyebab, dan dampak pergaulan bebas bagi remaja.

Fase remaja merupakan tahap pencarian identitas. Mereka kerap mencoba-coba banyak hal. Ketika terjerumus dalam lingkungan yang salah, mereka akan rentan terjebak dalam pergaulan bebas.

Secara definitif, pergaulan adalah interaksi sosial yang dilakukan seseorang dengan individu lain atau kelompok masyarakat secara umum. Pergaulan dapat ditemukan di lingkungan keluarga, sekolah, hingga masyarakat.

Ketika pergaulan remaja mengarah pada hal negatif, kondisi itu dikenal sebagai pergaulan bebas. Menurut Roji dan Eva Yuliant dalam Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (2017) menuliskan bahwa pergaulan bebas adalah bentuk interaksi sosial yang menyimpang melewati batas kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu.

Pengertian lainnya menyebutkan bahwa pergaulan bebas adalah perilaku menyimpang yang melanggar norma agama maupun norma kesusilaan.

Ciri-ciri Pergaulan Bebas

Ciri-ciri dari interaksi yang melanggar norma sosial dan dapat dikategorikan sebagai pergaulan bebas adalah sebagai berikut.

  • Cenderung menghamburkan uang untuk kesenangan semata demi menuruti kepuasan nafsu
  • Individu kurang bertanggung jawab apabila diberikan tugas atau pekerjaan.
  • Tidak bijaksana dalam memanfaatkan waktu, misalnya begadang berlebihan tanpa ada keperluan, menonton TV atau bermain gim hingga lupa waktu, dan sebagainya.
  • Suka ikut pesta hura-hura yang tidak bermanfaat
  • Berperilaku tidak baik dalam lingkungan masyarakat dan merugikan masyarakat
  • Melakukan seks bebas dan tidak aman.
  • Penyalahgunaan narkoba, mabuk-mabukan, putus sekolah, hingga hamil di luar nikah.
  • Mudah emosional, gelisah, tidak sabar, tidak mau mengalah, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri.
  • Tidak mengindahkan nasehat orang tua atau guru.
  • Mendapatkan uang atau hal yang diinginkan dengan cara melanggar moral, mencuri, menipu, berbohong kepada orang tua, dan sebagainya.

Faktor Penyebab Pergaulan Bebas pada Remaja

Pergaulan bebas bukan disebabkan faktor tunggal, melainkan gabungan dari berbagai alasan yang kompleks hingga mengakibatkan remaja terjebak dalam pergaulan bebas.

Penyebab pergaulan bebas terdiri dari keadaan keluarga yang tidak stabil (broken home), kurangnya perhatian orang tua, lingkungan yang kurang baik, kurang hati-hati dalam berteman, keadaan ekonomi keluarga, hingga wawasan agama yang rendah.

Haryadi Iswanto dalam Jagalah Martabat dan Jiwamu (2018) menjelaskan mengenai faktor-faktor penyebab pergaulan bebas tersebut sebagai berikut.

1. Keadaan keluarga yang tidak stabil atau broken home

Kehidupan keluarga yang tidak harmonis atau yang berujung perceraian (broken home) cenderung berpengaruh negatif pada perkembangan psikis dan emosi remaja.

Ketika remaja tidak menemukan ketenangan di dalam rumah, ia cenderung mencari kesenangan di luar rumah. Ia akan mencari kasih sayang dan rasa aman sehingga berisiko terjerumus dalam pergaulan bebas.

2. Kurangnya perhatian orang tua

Kurangnya perhatian orang tua bisa disebabkan beberapa hal, misalnya keluarga yang tidak harmonis atau orang tua yang mementingkan pekerjaan daripada keluarganya.

Ketika orang tua kurang memperhatikan keluarganya, anak-anak menjadi bebas beraktivitas dan cenderung kurang terkontrol. Akibatnya, remaja pun rentan masuk dalam pergaulan bebas.

3. Lingkungan yang kurang baik

Faktor lingkungan berperan besar membentuk kepribadian seseorang. Apabila lingkungan tempat anak tumbuh merupakan lingkungan yang kurang baik dan tidak kondusif, ia cenderung terjerumus dalam pergaulan bebas

4. Kurang hati-hati dalam berteman

Teman sebaya adalah sosok penting bagi remaja yang berada dalam tahap pencarian identitas. Apabila remaja berteman dengan orang yang tidak baik dan suka melanggar aturan, bisa dipastikan ia akan meniru perbuatan teman-temannya.

5. Keadaan ekonomi keluarga

Keadaan ekonomi keluarga yang serba kekurangan berpotensi menyebabkan anak putus sekolah. Anak-anak dari keluarga pra-sejahtera ini berisiko berada dalam lingkungan yang salah karena jauh dari didikan guru atau orang tuanya yang mencari nafkah kesusahan sehingga tidak sempat memperhatikan pengasuhan anaknya.

Dengan demikian, remaja dari ekonomi serba kekurangan berisiko melanggar aturan sosial. Apabila ia berteman dengan remaja senasib, perilakunya pun bertambah parah dan sulit dikendalikan.

6. Wawasan agama yang rendah

Agama berperan besar mengarahkan remaja pada hal-hal yang sesuai dengan norma baik dan yang tidak.

Remaja yang kurang wawasan agamanya cenderung tidak bisa membedakan norma yang ada dalam agama atau melanggar aturan tersebut sehingga berisiko terjebak dalam pergaulan bebas.

Dampak Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas berdampak negatif bagi remaja secara individu, keluarga, hingga masyarakat secara umum, sebagaimana dikutip dari Pergaulan Sehat (2020) yang ditulis Mochamammad Windarto.

Pertama, dampak pergaulan bebas bagi diri remaja secara individu adalah sebagai berikut.

  • Bentuk perbuatan dosa yang dapat mencelakakan dirinya sendiri Merusak akal sehat
  • Ketergantungan obat
  • Menurunnya derajat kesehatan
  • Menyebarkan penyakit
  • Menurunnya prestasi

Kedua, dampak bergaulan bebas bagi keluarga remaja bersangkutan, yaitu:

  • Menghancurkan masa depannya sendiri dan keluarga
  • Merenggangkan hubungan keluarga
  • Menimbulkan beban sosial, psikologis, dan ekonomi keluarga

Ketiga, dampak pergaulan bebas bagi masyarakat adalah sebagai berikut.

  • Dikucilkan dalam kehidupan masyarakat
  • Dijauhi oleh pergaulan Mengganggu keamanan dan ketertiban lingkungan sosial
  • Meningkatkan kriminalitas
  • Merusak tatanan nilai, norma, dan moral masyarakat bangsa.

Baca juga artikel terkait PERGAULAN BEBAS atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Abdul Hadi