tirto.id - Bulan Syaban merupakan momen terakhir untuk melunasi hutang puasa Ramadhan tahun lalu. Pasalnya, sebentar lagi umat Islam akan menyambut Ramadhan pada 2 April 2022, menurut perhitungan Muhammadiyah. Bagi umat Islam yang belum mengganti puasa wajibnya tahun silam harus segera mengqada puasa tersebut. Berikut ini bacaan doa buka puasa ganti Ramadhan dalam ajaran Islam.
Bagi umat Islam yang meninggalkan puasa Ramadan karena uzur syar'i wajib membayar hutang tersebut sebelum memasuki Ramadan tahun ini.
Uzur syar'i yang menjadikan seorang muslim tidak berpuasa Ramadan, misalnya muslimah yang haid dilarang berpuasa, terkena sakit yang jika berpuasa dapat memperparah kondisi kesehatannya, hingga halangan safar perjalanan, dan sebagainya
Bagi golongan tersebut, mereka wajib mengqada puasa tersebut di luar Ramadan, sebagaimana tertera dalam surah Al-Baqarah ayat 184:
“[Yaitu] beberapa hari tertentu. Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan [lalu tidak berpuasa], maka [wajib mengganti] sebanyak hari [yang dia tidak berpuasa itu] pada hari-hari yang lain.
Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui,” (QS. Al-Baqarah [2]: 184).
Saat ini, umat Islam sudah memasuki Syaban yang merupakan momen terakhir sebelum Ramadan 1443 hijriah. Bagi mereka yang belum sempat membayar hutang puasanya harus segera melunasi hutang tersebut sebelum tiba Ramadan.
Hal itu juga pernah dialami Ummul Mukminin Aisyah RA, ia berkata: "Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidak bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Syaban,” (H.R. Abu Daud).
Sebagai catatan, melakukan qada puasa tidak harus dalam hari berurutan (jika hutang puasanya lebih dari sehari). Artinya, mengganti puasa Ramadan boleh dikerjakan secara selang-seling sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW:
"Qada (puasa) Ramadan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan," (H.R. Daruquthni).
Pelaksanaan qada dapat dilakukan pada hari apa saja di luar Ramadan, kecuali pada hari-hari yang dilarang berpuasa.
Sejauh ini, Islam melarang puasa pada dua hari raya: Hari Raya Idulfitri, Iduladha, serta juga hari-hari tasyrik (11-13 Zulhijjah).
Selain hari-hari tersebut, qada puasa dapat dilaksanakan untuk menyempurnakan ibadah puasa wajib yang sempat ditinggalkan.
Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadan: Arab, Latin, dan Artinya
Berikut bacaan niat puasa qada dalam tulisan bahasa Arab, latin, beserta terjemahannya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latinnya: "Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ"
Artinya: "Aku berniat untuk mengqada puasa Ramadan esok hari karena Allah Ta'ala."
Doa Buka Puasa Ganti atau Qadha Ramadhan
Doa berbuka puasa ganti atau qada puasa Ramadan tidak berbeda dari bacaan buka puasa biasanya.
Di Indonesia, doa berbuka puasa yang sering diamalkan umumnya antara lafal dalam hadis riwayat sahabat Mu'adz bn Zuhrah dan Abdullah bin Umar. Bunyi kedua doa tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dari Abdullah bin Umar mengatakan, Nabi Muhammad SAW membaca doa buka puasa berikut:
كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ : ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Bacaan latinnya: “Dzahabadh dhamâ’u wabtalatl-‘urûqu wa tsabata-l-ajru insyâ-allâh”
Artinya: “Rasulullah ketika berbuka, Beliau berdoa: ‘Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah,” (H.R. Abu Daud).
2. Dari Mu'adz bin Zuhrah mengatakan, Rasulullah SAW membaca doa buka puasa berikut:
كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ : اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Bacaan latinnya: “Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika aftharthu”
Artinya: “Rasulullah ketika Berbuka, beliau berdoa: ‘Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka,” (HR. Abu Daud).
Umat Islam dapat memilih salah satu dari bacaan doa di atas untuk diamalkan saat buka puasa qada atau menggabungkan keduanya sekaligus.
Editor: Addi M Idhom