Menuju konten utama

Niat Puasa Ganti Qadha Ramadhan karena Haid: Bacaan Latin & Artinya

Niat puasa ganti Ramadhan karena haid adalah bacaan yang diniatkan saat perempuan sedang mengqadha puasa. Berikut selengkapnya.

Niat Puasa Ganti Qadha Ramadhan karena Haid: Bacaan Latin & Artinya
Ilustrasi Puasa. foto/istockphoto

tirto.id - Niat Puasa ganti Ramadhan karena haid adalah bacaan yang diniatkan saat perempuan sedang mengqadha puasa.

Perempuan yang sedang haid atau ibu yang sedang hamil memperoleh keringanan untuk tidak menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Akan tetapi, mereka tetap mempunyai kewajiban untuk menggantikan puasa tersebut dilain waktu sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan.

Puasa ramadhan memang merupakan sebuah kewajiban bagi umat Islam untuk menjalankanya. Namun demikian, terdapat beberapa kelompok yang memperoleh keringanan untuk bisa meninggalkan puasa tersebut.

Beberapa golongan yang boleh tidak berpuasa di bulan ramadhan diantaranya ialah anak kecil yang belum dewasa, orang yang sakit, orang tua atau lansia, musafir, dan ibu hamil. Selain itu, hukum tersebut juga bisa dikenakan terhadap ibu yang menyusui, perempuan yang sedang haid, atau nifas.

Dalam sebuah riwayat hadis, dikisahkan bahwa dahulu ada orang bertanya kepada Aisyah terkait hukum bagi perempuan yang meninggalkan puasa karena alasan sedang haid.

Kemudian dijawabnya,"Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha' puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha' shalat'," (HR Muslim No. 508).

Dalam versi lain, Aisyah juga pernah berkata,"Dahulu kami haid pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah kami bersuci, beliau menyuruh kami mengqadla puasa dan tidak mengqadla shalat," (HR At-Tirmidzi No. 717).

Berdasarkan hadis tersebut, maka orang yang sedang haid di bulan ramadan tidak wajib menjalankan puasa. Untuk mengisi waktu, mereka bisa berzikir, berdoa, atau melakukan aktifitas positif lainnya.

Namun, orang yang sedang haid tersebut harus menggantinya dengan cara menggadha atau melakukan puasa qadha sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan.

Pun demikian dengan orang yang sedang hamil kala ramadhan. Mereka boleh meninggalkan puasa jika kawatir terkait dengan kondisi dan keselamatan bayi yang sedang dikandungnya.

Seperti halnya dengan perempuan yang haid, perempuan yang hamil ini juga dikenai kewajiban untuk mengganti puasa tersebut atau qadha ramadhan.

Rasulullah SAW pernah bersabda,"Allah -Azza wa Jalla- membebaskan berpuasa dan setengah shalat dari orang yang bepergian dan dari wanita yang sedang hamil dan yang menyusui," (Hadis An-Nasa'i No. 2276).

Niat dan Tata Cara Puasa Qadha Ramadhan

Bacaan niat puasa qadha ramadhan dalam bahasa Arab, latin, beserta terjemahannya ialah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:"Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT,".

Terkait tata cara, puasa qadha ramadhan dilakukan sebagaimana semestinya puasa wajib. Yakni didahului dengan membaca niat pada malam hari atau sebelum memasuki waktu subuh.

Selain itu, juga tetap dikenakan larangan untuk makan dan minum serta hal-hal yang bisa membatalkan puasa tersebut. Puasa qadha ramadhan ini dijalankan sesuai dengan jumlah hari yang sudah ditinggalkan pada bulan ramadhan sebelumnya.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2022 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Yulaika Ramadhani