tirto.id - Asosiasi Pengusaha Ritel Seluruh Indonesia (APRINDO) meminta keputusan mengenai boikot produk Prancis diserahkan kepada konsumen. Seruan ini berbeda dengan yang diinginkan sejumlah organisasi masyarakat di Indonesia berupa menurunkan produk Prancis dari rak-rak yang mereka jual.
“Menyoal produk asal Prancis yang ada, kami menghormati keputusan Konsumen, apakah akan membeli atau tidak atas produk dari Prancis yang dijual di gerai ritel modern. Karena merupakan hak pilihan dan keputusan konsumen atau individu yang menentukan dalam berbelanja,” ucap Ketua Umum APRINDO Roy N Mandey dalam keterangan tertulis, Rabu (4/11/2020).
Roy menambahkan, “Biarlah perdagangan berjalan seperti biasanya dan normal.”
Meski demikian Roy menyatakan dukungan pada sikap pemerintah RI yang tegas mengecam pernyataan Presiden Prancis E.Macron melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia maupun aksi kekerasan yang ditimbulkan akibatnya.
“Kami meminta agar pemerintah RI, terus aktif berkomunikasi dengan Pemerintah Perancis untuk menindaklanjuti sikap tegas, yang langsung disampaikan Presiden Joko Widodo, pada beberapa hari lalu,” ucap Roy.
Roy juga berharap agar aksi terhadap pemerintah Prancis tidak sampai mengarah pada hal yang anarkis. Menurutnya hal itu akan semakin membebani perekonomian lantaran saat ini kondisi Indonesia sedang sulit akibat pandemi COVID-19.
“Saat ini sedang diupayakan Pemerintah agar dapat terjadi peningkatan dan kestabilan Konsumsi Rumah Tangga sebagai point kontributor sebesar 57.6% dari Produk Domestik Bruto (PDB), di tengah lesunya demand dan market akibat pelemahan daya beli atau menahan konsumsi, di masa pandemi ini,” ucap Roy.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz