Menuju konten utama

Apa Arti Man Jadda Wajada dan Kapan Waktu Tepat Membacanya?

Apa arti man jadda wajada dan waktu tepat membacanya. Simak pembahasannya di bawah ini, beserta arti man shabira zhafira, dan man saara 'ala darbi washala.

Apa Arti Man Jadda Wajada dan Kapan Waktu Tepat Membacanya?
Ilustrasi kata-kata motivasi Islami. foto/Istockphoto

tirto.id - Man jadda wajada merupakan salah satu kata-kata motivasi Islam yang bisa disampaikan kepada seseorang yang sedang membutuhkan dukungan agar bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari.

Selain man jadda wa jadda, kata-kata motivasi Islam lainnya yang sering disampaikan antara lain man shabara zhafira, hingga man saara 'ala darbi washala.

Namun, apakah Anda tahu man jadda wajada itu artinya apa? Artikel berikut ini akan mengulas secara singkat tentang apa arti man jadda wajada, man shobaro dzofiro atau man shabara zhafira, hingga zhafira man saara ala darbi washala.

Tulisan Man Jadda Wajada yang Benar dan Artinya

Tulisan man jadda wajada yang benar seperti tertulis berikut ini:

(مَنْ جَدَّ وَجَدَ)

Man jadda wajada tulisan Arab di atas merupakan pepatah terkenal untuk mendorong seseorang mencapai tujuan dan keberhasilan dalam hidupnya. Arti man jadda wajada adalah "Barang siapa yang bersungguh-sungguh, ia akan mencapai tujuannya".

Kapan Waktu yang Tepat Membaca Man Jadda Wajada?

Terkait kapan waktu tepat membaca man jadda wajada, maka ucapan ini bisa dilafalkan ketika seseorang sedang merasa kelelahan dan menganggap hasil dari usahanya belum memuaskan.

Maka ucapan yang tepat adalah "Man jadda wajada."

Kalimat ini juga bisa diucapkan sebagai sumber semangat sebelum melakukan suatu tindakan.

Penulis buku Big Motivation: Inspirasi Sukses Para Santri (2016), Akbar Zainuddin menyatakan bahwa man jadda wa jadda memiliki 4 dimensi yang dapat menjadi landasan semangat.

Pertama, dimensi keyakinan man jadda wajada berarti bahwa keyakinan yang dipegang sungguh-sungguh akan menjadi kenyataan.

“Keyakinan berarti kita harus yakin kalau akan berhasil, yakin dengan apa yang dikatakan, yakin apa yang dipikirkan, bahwa semua itu akan menjadi kenyataan. Ini merupakan janji Allah SWT kalau kita meminta sesuatu, akan dikabulkan permintaan dan harapan yang kita sampaikan, baik di dalam doa ataupun perkataan lisan yang diucapkan,” ujar Akbar Zainuddin.

Kedua, dimensi kerja keras. Keyakinan tidak hanya berhenti di keyakinan, melainkan juga mesti diikuti dengan kerja keras.

Apabila seseorang berjuang dan bekerja keras di track yang tepat, ia akan berhasil mencapai tujuannya.

Ketiga, ada juga dimensi totalitas yang artinya seseorang harus bekerja dan berjuang secara total dan tidak main-main.

Keempat, dimensi terakhir adalah istikamah dan konsisten terhadap tujuan awalnya.

Arti Kata Man Shabara Zhafira dan Penjelasannya

Man shabara zhafira (مَنْ صَبَرَ ظَفِرَ) artinya, barang siapa yang bersabar, ia akan beruntung. Barang siapa yang bersabar, ia akan berhasil.

Kata motivasi ini mengingatkan kita untuk selalu bersabar dalam menghadapi cobaan dan kesulitan dalam hidup.

Kesabaran akan berbuah manis, yang kelak akan membawa kita menuai keberuntungan dan tujuan yang diinginkan, sebagaimana dinyatakan Arum Faiza, dkk. dalam buku Stop Menjadi Manusia Mainstream! (2021).

Hal itu juga tertera dalam surah Ali Imran ayat 200:

"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung," (QS. Ali Imran [3]: 200).

Arti Kata Man Saara Ala Darbi Washala dan Penjelasannya

Arti kata man saara 'ala darbi washala (مَنْ سَارَ عَلىَ الدَّرْبِ وَصَلَ) artinya "Siapa yang menapaki jalannya akan sampai pada tujuan".

Kata di atas menitikberatkan pada konsistensi dan sikap istikamah, bersungguh-sungguh untuk tidak menyerah.

Hal ini juga mirip dengan yang dinyatakan orang bijak Cina Lao Tzu bahwa "perjalanan 100 ribu mil dimulai dari langkah pertama".

Langkah pertama itu harus diteruskan, sabar, dan konsisten agar sampai pada tujuan yang ingin dicapai.

Tiga kata motivasi islami di atas bisa dipandang sebagai pengingat yang tak terpisahkan. Kata man jadda wajada mengingatkan untuk bersungguh-sungguh, kemudian man shabara zhafira menyatakan untuk sabar, serta man saara 'ala darbi washala menitikberatkan pada sikap konsisten dan tidak patah arang ketika sudah menetapkan tujuan.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Dhita Koesno