tirto.id - Surah Al-Balad dalam Al-Quran mengajak kita semua merefleksikan kondisi sulit selama pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Lampung Prof. KH Mohammad Mukri. Berikut ini bacaan dan keutamaan surah Al-Balad bagi umat Islam.
Sejak pandemi Covid-19 melanda semua negara di dunia. Terjadi disrupsi di berbagai sektor kehidupan, mulai dari restriksi sosial, karantina wilayah, hingga pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran yang menaikkan tingkat pengangguran dalam skala masif.
Di Indonesia sendiri, jumlah orang miskin meningkat selama pandemi Covid-19. Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan sebanyak 2,79 juta penduduk miskin Indonesia, dari sebelumnya 24,79 orang (2019) menjadi 27,55 orang (2020).
Peningkatan kemiskinan ini menyebabkan banyak orang menderita, terutama bagi masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke bawah.
Di sisi lain, orang yang berkecukupan memiliki tanggung jawab sosial untuk membantu sesamanya yang kesusahan, sebagaimana disampaikan Mohammad Mukri.
“Banyak anak yang hidup dalam kesusahan dan memerlukan perhatian kita [di masa pandemi Covid-19]. Mari berbuat baik dengan meringankan beban mereka. Sekecil apa pun itu sudah menjadi sebuah langkah positif,” ujar Mohammad Mukri, sebagaimana dilansir NU Online.
Surah Al-Balad mengandung spirit dan hikmah kepedulian sosial selama pandemi Covid-19. Hal itu tertuang dalam ayat 13-17 surah Al-Balad, yang terdiri dari upaya membantu dan meringankan orang yang berada dalam kesulitan.
“Dalam ayat 13 yang artinya melepaskan perbudakan dan hamba sahaya, kita maknai sebagai langkah membantu orang lain lepas dari kesulitan ... Selanjutnya ayat 14, 15, dan 16 yakni memberi makan anak yatim dan orang miskin yang sangat fakir, menjadi spirit untuk peduli dan peka terhadap kondisi anak-anak dari keluarga miskin dengan memberi perhatian akibat dampak Covid-19," lanjut Mukri
Secara umum, membaca dan merenungkan makna Al-Quran , termasuk surah Al-Balad akan menambah keimanan seorang muslim dan menguatkannya dalam musibah.
Tidak hanya itu, Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadis yang diriwayatkan Thalhah bin Mutharif:
“Jika Al-Qur'an dibaca di dekat orang sakit, dia merasa lebih ringan. Pada suatu hari aku memasuki kamar seseorang yang sedang sakit” Aku berkata: “Aku melihatmu hari ini dalam keadaan baik”, dia berkata: “Telah dibacakan Al Qur'an di dekatku”.
Bacaan Surah Al-Balad: Latin-Arab dan Terjemahannya
Berikut ini bacaan surah Al-Balad dalam bahasa Arab-Latin beserta terjemahannya.
لَآ اُقْسِمُ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ - ١
Bacaan latinnya: "Lā uqsimu bihāżal-balad"
Artinya: Aku bersumpah dengan negeri ini (Mekah),
وَاَنْتَ حِلٌّۢ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ - ٢
Bacaan latinnya: "Wa anta ḥillum bihāżal-balad"
Artinya: dan engkau (Muhammad), bertempat di negeri (Mekah) ini,
وَوَالِدٍ وَّمَا وَلَدَۙ - ٣
Bacaan latinnya: "Wa wālidiw wa mā walad"
Artinya: dan demi (pertalian) bapak dan anaknya.
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْ كَبَدٍۗ - ٤
Bacaan latinnya: "Laqad khalaqnal-insāna fī kabad"
Artinya: Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.
اَيَحْسَبُ اَنْ لَّنْ يَّقْدِرَ عَلَيْهِ اَحَدٌ ۘ - ٥
Bacaan latinnya: "Ayaḥsabu al lay yaqdira ‘alaihi aḥad"
Artinya: Apakah dia (manusia) itu mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang berkuasa atasnya?
يَقُوْلُ اَهْلَكْتُ مَالًا لُّبَدًاۗ - ٦
Bacaan latinnya: "Yaqụlu ahlaktu mālal lubadā"
Artinya: Dia mengatakan, “Aku telah menghabiskan harta yang banyak.”
اَيَحْسَبُ اَنْ لَّمْ يَرَهٗٓ اَحَدٌۗ - ٧
Bacaan latinnya: "Ayaḥsabu al lam yarahū aḥad"
Artinya: Apakah dia mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang melihatnya?
اَلَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ عَيْنَيْنِۙ - ٨
Bacaan latinnya: "Alam naj’al lahụ ‘ainaīn"
Artinya: Bukankah Kami telah menjadikan untuknya sepasang mata,
وَلِسَانًا وَّشَفَتَيْنِۙ - ٩
Bacaan latinnya: "Wa lisānaw wa syafataīn"
Artinya: dan lidah dan sepasang bibir?
وَهَدَيْنٰهُ النَّجْدَيْنِۙ - ١٠
Bacaan latinnya: "Wa hadaināhun-najdaīn"
Artinya: Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan),
فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ ۖ - ١١
Bacaan latinnya: "Fa laqtaḥamal-‘aqabah"
Artinya: tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar?
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْعَقَبَةُ ۗ - ١٢
Bacaan latinnya: "Wa mā adrāka mal-‘aqabah"
Artinya: Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu?
فَكُّ رَقَبَةٍۙ - ١٣
Bacaan latinnya: "Fakku raqabah"
Artinya: (yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya),
اَوْ اِطْعَامٌ فِيْ يَوْمٍ ذِيْ مَسْغَبَةٍۙ - ١٤
Bacaan latinnya: "Au iṭ’āmun fī yaumin żī masgabah"
Artinya: atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan,
يَّتِيْمًا ذَا مَقْرَبَةٍۙ - ١٥
Bacaan latinnya: "Yatīman żā maqrabah"
Artinya: (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,
اَوْ مِسْكِيْنًا ذَا مَتْرَبَةٍۗ - ١٦
Bacaan latinnya: "Au miskīnan żā matrabah"
Artinya: atau orang miskin yang sangat fakir.
ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِۗ - ١٧
Bacaan latinnya: "Tsumma kāna minallażīna āmanụ wa tawāṣau biṣ-ṣabri wa tawāṣau bil-mar-ḥamah"
Artinya: Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.
اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِۗ - ١٨
Bacaan latinnya: "Ulā`ika aṣ-ḥābul-maimanah"
Artinya: Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan.
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا هُمْ اَصْحٰبُ الْمَشْئَمَةِۗ - ١٩
Bacaan latinnya: "Wallażīna kafarụ bi`āyātinā hum aṣ-ḥābul-masy`amah"
Artinya: Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri.
عَلَيْهِمْ نَارٌ مُّؤْصَدَةٌ ࣖ - ٢٠
Bacaan latinnya: "‘Alaihim nārum mu`ṣadah"
Artinya: Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat.
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno