tirto.id - Pandemi Covid-19 yang belum mereda di Indonesia kerap kali mengakibatkan stres. Penyebabnya beragam, misalnya rasa cemas tertular virus, pemutusan hubungan kerja (PHK), penghasilan yang menurun, tekanan tugas sekolah atau kuliah, hingga rasa bosan karena berkurangnya interaksi sosial.
Survei yang dilakukan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) menuliskan bahwa sebanyak 64,3 persen dari 1.522 responden merasa cemas hingga depresi karena dampak Covid-19.
“Gejala cemas dan depresi yang dirasakan ialah rasa takut dan khawatir berlebih, merasa tidak bisa rileks dan nyaman, mengalami gangguan tidur, dan kewaspadaan berlebih,” kata Psikiater dari PDSKJI Lahargo Kembaren, pada konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, di Graha BNPB Jakarta.
Gejala cemas yang sering dirasakan responden adalah merasa sesuatu yang buruk akan terjadi, khawatir berlebihan, gampang marah atau jengkel, dan sulit untuk rileks.
Sementara itu, gejala depresi yang dirasakan adalah gangguan tidur, kurang percaya diri, lelah, tidak bertenaga, dan kehilangan minat. Hal itu dirasakan oleh para responden pada separuh waktu dan hampir sepanjang hari dalam dua minggu terakhir.
Dalam tingkat yang tinggi, stres dapat mengakibatkan kelelahan emosional. Penderitanya akan merasa capai secara mental karena akumulasi stres dari tekanan kehidupan personal atau beban kerja.
Tanda-tanda Kelelahan Emosional dan Mental
Dilansir Healthline, orang yang mengalami kelelahan emosional dan mental akan mengalami beberapa gejala, baik itu gejala emosional ataupun fisik sebagai berikut:
- Kurang motivasi
- Susah tidur
- Lekas marah atau gampang tersinggung
- Kelelahan fisik
- Perasaan putus asa
- Linglung dan kadang kala tidak nyambung saat berkomunikasi dengan orang lain
- Sakit kepala
- Perubahan nafsu makan. Bisa jadi nafsu makan naik drastis atau malah tidak nafsu makan sama sekali.
- Gampang gugup.
- Sulit konsentrasi
- Gampang marah.
- Meningkat sinis sinis atau pesimis.
- Rasa takut yang tidak beralasan
- Depresi
Di masa pandemi Covid-19, PDSKJI memberikan layanan swaperiksa untuk mengecek kesehatan jiwa masyarakat. Jika ingin mengakses layanan ini, dapat membuka situs web resmi PDSKJI di http://pdskji.org.
Apabila hasil swaperiksa menunjukkan tanda-tanda gangguan kesehatan mental dan emosional, Anda dapat menghubungi tenaga kesehatan klinis PDSKJI di akun Instagram @pdskji_indonesia.
Caranya adalah dengan mengirimkan pesan langsung (direct message/DM) ke Instagram PDSKJI dengan menginformasikan nama, lokasi, dan nomor telepon aplikasi WhatsApp. Selanjutnya, psikiater PDSKJI akan menghubungi untuk melakukan pendampingan kesehatan mental secara daring.
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari