Menuju konten utama

1.934 Orang Dengan Gangguan Jiwa di Indonesia Terinfeksi COVID-19

Sebanyak 1.105 orang dengan gangguan jiwa terinfeksi COVID-19 pada 2020 dan sisanya terinfeksi pada 2021.

1.934 Orang Dengan Gangguan Jiwa di Indonesia Terinfeksi COVID-19
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (24/6/2021). ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/rwa.

tirto.id - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) mengatakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berpotensi tinggi terinfeksi COVID-19 dengan risiko kematian dua kali lipat ketimbang masyarakat lain.

Menurut Ketua PDSKJI Diah Setia Utami sebanyak 1.934 ODGJ terinfeksi Covid-19, dengan rincian 1.105 orang terinfeksi pada 2020 dan 829 orang terinfeksi pada 2021.

"Dalam penanganannya, dokter tidak hanya memikirkan penanganan untuk menyembuhkan dari virus COVID-19, namun juga memerhatikan kondisi kejiwaannya, maka dari itu penanganan terhadap ODGJ yang terkena COVID-19 menjadi lebih intensif dan komprehensif," ujar Diah dalam keterangan tertulis yang dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan, Minggu (4/7/2021).

Diah menukil data Arsawakoi menyatakan 18 rumah sakit jiwa telah menyediakan 1.383 tempat tidur di ruang isolasi dan 95 ICU untuk ODGJ.

Untuk menekan sebaran virus Corona pada ODGJ, Kementerian Kesehatan menerapkan vaksinasi ODGJ per 1 Juni 2021. Program ini diproyeksikan berlangsung di 28 provinsi di Indonesia dan dilakukan oleh puskesmas di setiap kabupaten/kota bekerjasama dengan pihak RSJ lokal.

"Selain itu, penyelenggaraan vaksinasi pun dilakukan dengan metode jemput bola dimana Puskesmas mendatangi rumah ODGJ untuk memberikan pelayanan vaksinasi COVID-19," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza, Siti Khalimah.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan adanya 28.913 kasus baru di Indonesia. Angka ini adalah rekor tertinggi kasus COVID-19 harian di Indonesia. Sejak 30 Juni lalu, kasus harian infeksi Corona di tanah air terus memecahkan rekor.

Adapun 28.913 itu diperoleh setelah dilakukan tes terhadap 110.983 orang, sebanyak 66.032 orang dites menggunakan PCR, 44.369 orang dites menggunakan antigen, dan 582 orang dites dengan tes cepat molekuler. Dengan demikian, positivity rate di Indonesia mencapai 26,05 persen.

Baca juga artikel terkait PASIEN COVID-19 atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Gilang Ramadhan