tirto.id - Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia dalam berbagai aspek, termasuk aspek biologis, budaya, dan sosial. Kajian antropologi terbagi dalam dua cabang utama yakni antropologi fisik dan antropologi budaya.
Dalam konteks tersebut, etnolinguistik termasuk dalam cabang antropologi budaya. Etnolinguistik memiliki fokus pada analisis penggunaan bahasa-bahasa di berbagai kelompok etnik atau suku bangsa.
Lebih dari sekadar struktur bahasa, etnolinguistik meneliti fungsi dan konteks sosial budaya dalam penggunaan bahasa. Pendekatan ini memberikan pemahaman mendalam tentang keterkaitan antara bahasa dan pandangan dunia masyarakat yang menggunakannya.
Untuk memahami etnolinguistik, berikut penjelasan mengenai arti etnolinguistik dalam antropologi, contohnya, dan kajiannya.
Etnolinguistik dalam Antropologi
Etnologi bahasa atau etnolinguistik mencakup penelitian mengenai hubungan antara variasi penggunaan bahasa dengan pola kebudayaan di dalam kelompok masyarakat tertentu.
Secara umum, tujuan etnolinguistik antropologi adalah untuk menjelajahi hubungan antara bahasa, penggunaan bahasa, dan kebudayaan.
Alip Sugianto dalam buku Etnolinguistik: Teori dan Praktik (2017) menyebutkan bahwa terkadang disebut sebagai antropologi linguistik. Istilah etnolinguistik lebih umum digunakan di antara antropolog di Eropa, sementara antropologi linguistik lebih populer di kalangan antropolog di Amerika Serikat.
Dalam bukunya, Sugianto juga menjelaskan bahwa kajian dalam antropologi linguistik terutama terfokus pada bahasa sebagai elemen budaya dan tuturan sebagai kebiasaan dan praktik budaya.
Secara lebih lengkap, T. S. T. Mahadi dalam International Journal of Humanities and Social Science Vol. 2, No. 17 (2012) menjelaskan bahwa etnologi bahasa atau etnolinguistik mencakup penelitian mengenai hubungan antara variasi penggunaan bahasa dengan pola kebudayaan di dalam kelompok masyarakat tertentu.
Etnolinguistik bertujuan untuk menjelajahi hubungan antara bahasa, penggunaan bahasa, dan kebudayaan.
Sementara itu, V. V. Vorobyov, dkk. dalam Journal Revista ESPACIOS Vol. 42, No. 20 (2020) memaparkan bahwa etnolinguistik sebagai bagian dari linguistik dan etnografi (antropologi budaya) mempelajari komunikasi dan interaksi bahasa dengan budaya spiritual dan kesadaran masyarakat, adat istiadat, dan pemahaman dunia mereka.
Dengan kata lain, etnolinguistik merupakan penyatuan antara perspektif etnologi (antropologi budaya) dan linguistik dalam memeriksa kebudayaan suatu masyarakat berdasarkan bahasa dan penggunaan bahasa.
Etnologi adalah bidang studi yang menguraikan persamaan dan perbedaan antara kebudayaan kelompok etnis di seluruh dunia. Sementara etnologi bahasa dapat diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki bahasa dalam konteks untuk memahami kebudayaan suatu kelompok etnis.
Contoh Etnolinguistik
Dirangkum dari buku Antropologi SMA Kelas XI (2021) oleh Okta Hadi Nurcahyono, contoh etnolinguistik dapat ditemukan dalam analisis makna budaya yang terkandung dalam sistem penamaan anak di Bali, sebagaimana terlihat pada struktur bahasa yang terdapat dalam nama-nama masyarakat Bali.
Sebagai contoh, Dita Karang dari Secret Number, seorang gadis Bali yang menjadi idol Korea pertama dari Indonesia, memiliki nama asli Anak Agung Ayu Puspa Aditya Karang.
Analisis etnolinguistik terhadap struktur morfologis nama Dita mengungkapkan informasi tentang latar belakang sosial dan kasta keluarganya.
Melalui kata sandang Anak Agung, dapat disimpulkan bahwa Dita berasal dari keluarga bangsawan Bali atau kasta ksatria. Selanjutnya, analisis kata sifat Ayu menunjukkan bahwa Dita adalah seorang perempuan cantik.
Dari struktur semantik Puspa (bunga), Aditya (matahari, pandai, bijaksana), dan Karang (koral, pohon, kediaman), dapat disimpulkan bahwa nama tersebut mencerminkan harapan dari pemberi nama.
Dita sebagai seorang anak perempuan diharapkan tumbuh menjadi individu yang bijaksana dan mempesona seperti bunga yang cerah.
Apa Saja Kajian Etnolinguistik
Etnolinguistik, sebagai cabang ilmu antropologi, mengkaji hubungan antara bahasa dan masyarakat hingga pada tingkat terperinci. Dikutip dari buku Etnolinguistik: Teori dan Praktik (2017) oleh Alip Sugianto, berikut ini beberapa bidang kajian etnolinguistik.
1. Hubungan bahasa dan budaya
Etnolinguistik memeriksa keterkaitan antara penggunaan bahasa dan pola kebudayaan di dalam kelompok masyarakat.Pemahaman ini memberikan wawasan tentang bagaimana bahasa mencerminkan dan membentuk aspek-aspek budaya dalam suatu komunitas.
2. Struktur bahasa dan kosakata
Kajian etnolinguistik dapat difokuskan pada analisis struktur bahasa atau kosakata tertentu dalam suatu kelompok etnis.Contohnya, penelitian ini dapat melibatkan pemahaman tentang penggunaan bahasa terkait dengan keturunan, adat istiadat, suku bangsa, atau agama dalam masyarakat tertentu.
3. Etnolinguistik dan semantik
Etnolinguistik tidak hanya terbatas pada struktur bahasa, tetapi juga berkaitan dengan semantik. Hal ini mencakup penelitian tentang bagaimana tanda-tanda linguistik berhubungan dengan makna dan konsep yang terkandung dalam budaya suatu kelompok masyarakat.4. Etnolinguistik dan semiotik
Pendekatan semiotik digunakan dalam kajian etnolinguistik untuk memperkuat atau menjelaskan fenomena budaya yang diteliti. Semiotik membantu dalam memahami tanda-tanda dan simbol-simbol dalam konteks budaya, memberikan dimensi tambahan pada kajian etnolinguistik.Melalui pendekatan-pendekatan ini, kajian etnolinguistik mencakup spektrum yang luas dalam menggali interaksi kompleks antara bahasa dan budaya di dalam masyarakat.
Hal demikian memberikan kontribusi pada pemahaman mendalam tentang bagaimana bahasa dapat menjadi cerminan dan pengaruh dalam membentuk kehidupan sosial dan budaya suatu kelompok masyarakat.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno