tirto.id - Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat khas Sabu, Nusa Tenggara Timur saat menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2020 dan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI yang digelar dalam Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (14/8/2020).
Jokowi tiba di Gedung Nusantara sekitar pukul 08.25 WIB dan disambut oleh Sekretaris Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, dan Ketua DPD La Nyalla Mattalitti.
Pakaian adat yang dikenakan Presiden Jokowi kali ini berasal dari Pulau Sabu yang merupakan pulau terdepan di bagian ujung selatan Indonesia.
"Dengan mengenakan pakaian adat ini, Presiden Joko Widodo hendak mengajak masyarakat untuk mencintai produk-produk Indonesia yang dikenal kaya akan seni kriya, tenun, serta kebudayaan Nusantara," ujar Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, kepada Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Sekitar pukul 08.58 WIB, Presiden Joko Widodo bersama dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Ketua MPR, Ketua DPR, dan Ketua DPD tampak memasuki Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara.
Sebelum Jokowi menyampaikan pidatonya, Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2020 akan terlebih dahulu dibuka oleh Ketua MPR untuk kemudian dilanjutkan dengan Pidato Pengantar Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI oleh Ketua DPR.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden akan menyampaikan pidato Penyampaian Laporan Kinerja Lembaga-Lembaga Negara dan Pidato dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada siang harinya, Presiden akan berpidato dalam rangka Penyampaian Pengantar Pemerintah atas RUU APBN Tahun Anggaran 2021 disertai Nota Keuangan dan Dokumen Pendukungnya.
Pidato tersebut akan disampaikan pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2020-2021 yang akan dibuka oleh Ketua DPR RI Puan Maharani.
Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI tersebut digelar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Kehadiran secara fisik para anggota MPR dan tamu undangan dibatasi agar dapat menjalankan protokol menjaga jarak dengan baik. Sebagian lainnya mengikuti jalannya sidang melalui konferensi video.
Kata Pengamat Mode Soal Baju Adat Jokowi Hari Ini
Tahun lalu, Jokowi mengenakan setelan jas biru, dasi merah dan peci hitam saat berpidato di Sidang Tahunan MPR. Kemudian, saat Sidang Bersama DPR-DPD, Presiden Jokowi mengganti busananya dengan baju adat Sasak, Nusa Tenggara Barat (NTB) atau disebut pegon.
Pakaian itu berwarna keemasan, dengan ikat kepala berwarna senada dan keris yang diselipkan kain songket atau disebut leang.
Tahun ini Presiden mengenakan pakaian adat Sabu dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan nuansa berwarna emas dan hitam untuk kemeja dan bawahan celana. Apa kata pengamat mode tentang ini?
"Saya senang Pak Jokowi selalu memberikan kejutan yang enggak diduga. Kali ini beliau memilih baju adat Sabu NTT, ini salah satu upaya Presiden Jokowi untuk mengangkat busana daerah tertentu yang tadinya mungkin orang tidak tahu, lalu beliau memakainya, orang jadi tahu," kata pengamat mode sekaligus perancang busana Lisa Fitria, seperti dikutip Antara Newws.
Baju adat Sabu pria biasanya terdiri dari kemeja putih berlengan panjang, dilengkapi selendang dan bawahan.
Selendang yang digunakan berupa sarung tenun yang diselempangkan pada bagian bahu. Selain itu, ada ikat kepala yang terbuat dari emas kalung mutisalak, sabuk berkantong, dan perhiasan kalung dan gelang emas.
Presiden mengenakan kemeja hitam dengan modifikasi pada kain yang digunakan. Lisa tidak mempermasalahkan hal ini karena pemakaiannya sesuai pakem, membuat kharisma Jokowi terlihat.
"Secara estetika desain, dengan dasar warna hitam (seperti yang dikenakan Pak Jokowi), lalu motif gold (pada kain), terlihat mewah. Kesan Raja, orang nomor satunya terasa. Dari segi fisik, bapak kan kurus, ini pemilihannya tepat. Cara memakainya juga tepat. Terlihat kharismanya. Gagah. Terlihat wah," ujar Lisa.
"Ini sudah dimodifikasi saya lihat, yang aslinya kan dari kain yang ditenun. Kalau ini saya lihat dibordir dengan warna kuning keemasan. Cara pakainya baju adatnya sudah sama, bentuk selendangnya diselempangkan di bahu, lalu memakai ikat kepala berbentuk mahkota tiga tiang dari emas, lalu kalung multisalak, sabuknya. Sesuai dengan pakem adatnya," imbuh dia.
Berbeda dengan Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menggunakan setelan jas, peci hitam dan dasi berwarna merah, senada dengan busana yang dikenakan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Editor: Agung DH