Menuju konten utama
Idul Fitri 2022

Apakah Sholat Idul Fitri Membaca Doa Iftitah & Tata Cara Sholat Id

Pada sholat Idul Fitri, seorang muslim dianjurkan membaca doa Iftitah. Hukum membaca doa Iftitah adalah sunnah serta tetap sah jika ditinggalkan.

Apakah Sholat Idul Fitri Membaca Doa Iftitah & Tata Cara Sholat Id
Ribuan umat muslim melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah di Masjid Agung Islamic Center, Lhokseumawe, Aceh. Minggu (24/5/2020). Pelaksanaan shalat berjemaah itu digelar tanpa memperhatikan protokol kesehatan dan mengabaikan imbauan pemerintah di masa pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Rahmad/foc.

tirto.id - Pertayaan apakah sholat Idul Fitri membaca doa Iftitah kerap kali dilontarkan sebagian umat Islam. Pada dasarnya, dalam setiap shalat apa pun, membaca doa Iftifah termasuk dalam sunah shalat. Dengan demikian, membaca doa Iftitah pada shalat Idul Fitri dianjurkan pengerjaannya, meskipun tanpa membaca doa Iftitah pun, shalat Idul Fitri tetap sah dan tidak batal.

Anjuran membaca doa Iftitah ketika salat ini tertera dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA ketika menjelaskan tentang cara salat Nabi Muhammad SAW:

"Rasulullah SAW diam antara takbir dan membaca al-Fatihah. Ia (Abu Zur’ah) berkata: 'Aku mengira Abu Hurairah berkata, ‘diam sebentar’. Lalu, aku berkata: 'Wahai Rasulullah, demi bapak dan ibuku! engkau berdiam antara takbir dan membaca Al-Fatihah. Apa yang engkau baca di antaranya?

Beliau SAW bersabda, aku membaca [doa Iftitah]:

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ. [رواه البخاري]

Bacaan latinnya: "Allaahumma baa’id bainii wa baina khataa yaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqinii minal khataa yaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadu minad danas. Allaahummaghsil khataa yaaya bilmaa-i wats tsalji wal barad"

Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah diriku dengan kesalahanku sebagaimana engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah bersihkanlah diriku dari segala kesalahan sebagaimana bersihnya kain putih dari kotoran. Ya Allah cucilah segala kesalahanku dengan air, salju dan embun,” (H.R. Bukhari).

Menurut Fatwa Tarjih Muhammadiyah, hadis di atas tidak menjelaskan secara spesifik salat apa yang dianjurkan membaca Iftitah.

Namun, justru karena keumuman hadis di atas, maka membaca doa Iftitah dalam salat apa pun, baik salat wajib atau salat sunah, termasuk salat Idul Fitri merupakan hal yang dianjurkan.

Membaca doa Iftitah dilakukan setelah melafalkan takbir dan mengangkat kedua tangan, serta sebelum membaca Al-Fatihah.

Selain itu, doa Iftitah juga ada banyak variasinya. Terkait jenis-jenis doa Iftitah, dapat dilihat di sini.

Tata Cara Sholat Idul Fitri Berjamaah atau Sendirian (Munfarid)

Tata cara sholat Idul Fitri memiliki ketentuan khusus. Pengerjaannya dapat didirikan secara berjemaah atau sendirian.

Untuk salat Idulfitri yang dilaksanakan secara berjamaah, ketentuan jumlah jamaahnya, minimal empat orang, yakni satu imam dan tiga makmum, serta disunahkan juga dengan khotbah. Sementara itu, jika didirikan sendirian, salat Idul Fitri tidak perlu diiringi khotbah hari raya.

Berikut tata cara salat Idul fitri, baik itu sendirian atau berjamaah.

1. Sebelum salat Id, disunahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan tasbih.

2. Salat Id dimulai dengan menyeru “ash-shalâtu jâmi‘ah” yang artinya "Salat jama'ah akan segera didirikan. Selain itu, salat Id dilaksanakan tanpa didahului azan dan iqamah.

3. Membaca niat salat Idulfitri

Sebagaimana ibadah-ibadah lainnya, salat Idulfitri juga mesti didahului dengan niat.

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) لِلهِ تَعَــــالَى

Bacaan latinnya: "Ushallii sunnatan lii'idil fitri rak'ataini [imaaman / makmuuman] lillahi ta'aala"

Artinya: “Aku berniat salat sunah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

Sementara itu, jika salat Idulfitri dikerjakan sendirian, maka bacaan niatnya adalah sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُنْفرِدا لِلهِ تَعَــــالَى

Bacaan latinnya: "Ushallii sunnatan lii'idil fitri rak'ataini munfaridan lillahi taa'ala"

Artinya: Saya berniat salat sunah Idulfitri dua rakat sendirian karena Allah Ta'ala.

4. Membaca takbiratul ihram (الله أكبر/Allahu Akbar) sambil mengangkat kedua tangan.

5. Membaca doa Iftitah

6. Tujuh takbir pada rakaat pertama

Pada rakaat pertama salat Id, setelah membaca doa iftitah, dilanjutkan dengan membaca takbir lagi sebanyak tujuh kali. Takbir sebanyak tujuh kali tersebut diucapkan sambil mengangkat tangan.

Di sela-sela setiap dari tujuh takbir itu dianjurkan membaca doa berikut:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Bacaan latinnya: "Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar."

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”

Kalau ingin membaca doa lainnya, dapat melafalkan bacaan berikut:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Bacaan latinnya: "Allahu akbar kabira, walhamdulillahi katsira wa subhanallahi bukrataw waashilaa"

Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

7. Membaca Surah Al-Fatihah

Setelah takbir tujuh kali, kemudian membaca surah Al-Fatihah sebagai rukun salat. Setelah itu, disunahkan membaca surah Al-A'la.

8. Kemudian dilanjutkan dengan rukuk, iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua, seperti salat biasa. Lalu, berdiri kembali untuk melaksanakan rakaat kedua.

9. Lima takbir pada rakaat kedua

Selepas berdiri lagi pada rakaat kedua, membaca takbir lagi sebanyak 5 kali sambil mengangkat tangan seperti sebelumnya. Kelima takbir itu di luar takbir saat berdiri pada rakaat kedua (takbir qiyam).

Di sela-sela setiap dari lima takbir itu dianjurkan membaca doa berikut:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Bacaan latinnya: "Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar."

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”

Kalau ingin membaca doa lainnya, dapat melafalkan bacaan berikut:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Bacaan latinnya: "Allahu akbar kabira, walhamdulillahi katsira wa subhanallahi bukrataw waashilaa"

Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

10. Setelah lima takbir, membaca surah Al-Fatihah, dan kemudian disunahkan membaca surah Al-Ghasyiyah.

11. Kemudian dilanjutkan dengan rukuk, Iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, duduk tasyahud akhir dan salam.

12. Setelah salat, mendengarkan khutbah Idulfitri

Sebagai catatan, pada salat Idulfitri berjamaah, imam mengeraskan bacaan salatnya. Sementara itu, jika dikerjakan sendirian, maka bacaannya diucapkan dengan pelan (sirr) atau tidak dikeraskan (jahr).

Baca juga artikel terkait SHOLAT IDUL FITRI atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom