Menuju konten utama

Apakah Aman Menggunakan Baby Oil untuk Pelumas Saat Bercinta?

Ketimbang menggunakan baby oil untuk pelumas saat bercinta, sebaiknya pertimbangkan menggunakan pelumas dengan bahan dasar air.

Apakah Aman Menggunakan Baby Oil untuk Pelumas Saat Bercinta?
Ilustrasi bercinta. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Baby oil merupakan minyak mineral berbahan dasar petroleum yang bebas dari bahan kimia berbahaya seperti paraben, pewarna, dan wewangian.

Seperti namanya, baby oil biasanya digunakan untuk melebapkan kulit bayi dan dapat digunakan kapan saja.

Terkadang orang dewasa juga menggunakan baby oil untuk merawat kulit mereka. Namun, beberapa dari mereka juga menggunakan baby oil sebagai pelumas ketika bercinta.

Padahal, ternyata penggunaan baby oil untuk pelumas saat bercinta tidak disarankan, karena dapat menimbulkan berbagai risiko yang tidak diinginkan.

Alasan kenapa sebaiknya tak gunakan baby oil untuk pelumas saat bercinta

Mengutip dari laman Medical News Today, berikut merupakan alasan yang menyebabkan baby oil tidak memenuhi kriteria sebagai pelumas aktivitas seks yang baik:

1. Dapat menyebabkan infeksi

Penggunaan baby oil sebagai pelumas saat bercinta dapat menimbulkan infeksi, baik ketika melakukan seks pervaginal maupun anal. Terdapat penelitian yang menemukan bahwa perempuan yang menggunakan baby oil sebagai pelumas vagina dapat meningkatkan risiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami vaginosis bakterialis pada vagina.

Selain itu, penggunaan baby oil pada vagina dapat meningkatkan risiko mengalami infeksi jamur. Mirip seperti sabun pembersih kewanitaan, baby oil juga membuat pH alami sekitar vulva dan vagina terganggu.

2. Baby oil sulit dibersihkan

Sifat baby oil ialah tidak dapat larut dalam air sehingga akan sulit untuk dibersihkan setelah berhubungan seksual. Untuk membersihkannya, tidak bisa hanya sekadar dibasuh dengan air dan sabun. Namun, harus digosok sehingga dapat menyebabkan iritasi kulit.

3. Dapat merusak ondom

Hindari penggunaan baby oil atau pelumas berbasis minyak ketika menggunakan kondom ataupun alat KB lainnya, karena dapat merusaknya.

Kondom yang mengalami kerusakan dapat meningkatkan risiko terkena infeksi menular seksual (IMS) dan terjadinya kehamilan tidak direncanakan. Oleh sebab itu, sebaiknya gunakanlah pelumas berbasis air atau silikon.

4. Baby oil dapat mendegradasi bahan yang terdapat pada mainan seks

Penggunaan baby oil pada mainan seks berbahan lateks, karet, silikon, maupun plastik dapat menurunkan atau merusak kualitas bahan-bahan tersebut.

5. Dapat menodai seprai dan pakaian

Seperti pelumas berbahan dasar minyak lainnya, baby oil juga akan meninggalkan noda pada seprai dan pakaian yang sangat sulit dibersihkan atau bahkan tidak dapat dibersihkan sama sekali.

6. Dapat menyebabkan keracunan

Selain memiliki rasa yang tidak enak, penggunaan baby oil sebagai pelumas oral seks dapat menyebabkan keracunan jika tertelan dalam jumlah yang banyak.

7. Dapat merusak kontrasepsi diafragma

Diaphragm atau diafragma merupakan alat kontrasepsi berbentuk kubah dangkal yang terbuat dari karet atau silikon. Karena diafragma berbahan dasar karet/ silikon, maka penggunaan baby oil sebagai pelumas dapat merusaknya, dan membuat seseorang beresiko hamil.

8. Mengiritasi vulva

Vulva merupakan bagian yang cukup sensitif terhadap perubahan kelembapan. Penggunaan baby oil untuk pelumas ketika berhubungan seksual dapat menyebabkan vulva iritasi. Iritasi pada vulva dapat menimbulkan beberapa keluhan seperti kemerehan, perih, gatal, perih, dan panas pada perempuan.

Selain baby oil, terdapat beberapa jenis pelumas lain yang sebaiknya tidak digunakan sebagai lubrikan, di antaranya petroleum jelly, minyak zaitun, whipped cream, lotion, mineral oil, butter, minyak goreng, dan rubbing alcohol.

Ketimbang menggunakan baby oil untuk pelumas, sebaiknya pertimbangkan menggunakan pelumas dengan bahan dasar air. Seperti yang dikutip dari laman WebMD, walaupun pelumas berbahan dasar air lebih cepat kering, namun aman digunakan apabila bersentuhan langsung dengan kondom maupun mainan seks. Pelumas jenis ini juga dapat diaplikasikan kembali kapan saja.

Selain itu, penggunaan pelumas berbahan dasar silikon juga bisa menjadi alternatif. Pelumas jenis ini memiliki tekstur yang lebih licin dan bertahan lebih lama ketimbang pelumas yang berbahan dasar air.

Tak hanya aman, pelumas yang berbasis air maupun silikon juga lebih mudah dibersihkan. Banyak pilihan pelumas untuk bercinta yang bisa dibeli dengan harga terjangkau.

Baca juga artikel terkait PELUMAS VAGINA atau tulisan lainnya dari Yunita Dewi

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Yunita Dewi
Penulis: Yunita Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari