tirto.id - Social anxiety disorder atau gangguan kecemasan sosial adalah kecemasan dan ketakutan sosial yang berlebihan pada seseorang. Social anxiety disorder juga kerap disebut sebagai fobia, karena gangguan ini berupa kecemasan yang menyebabkan ketakutan esktrem di lingkungan sosial.
Hal ini tidak dapat dipandang remeh karena dapat menyebabkan kecemasan yang signifikan, kesadaran diri, dan rasa malu atau takut jika diperhatikan orang lain. Di samping itu, sosial anxiety disorder tentu mengganggu hubungan dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari, pekerjaan, sekolah, dan aktivitas lainnya.
Dilansir dari Healthline, Anxiety and Depression Association of America (ADAA) menyatakan bahwa sekitar 15 juta orang dewasa Amerika memiliki gangguan kecemasan sosial.
Gangguan kecemasan sosial biasanya dimulai pada awal (sekitar usia 13 tahun) hingga pertengahan remaja. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan kondisi ini dialami oleh anak-anak yang lebih muda atau orang dewasa.
Mereka yang mengalami social anxiety disorder mungkin mengerti jika ketakutan mereka tidak rasional (tidak masuk akal). Sayangnya, banyak dari mereka yang tidak mengetahui bagaimana cara mengatasi permasalahan kesehatan tersebut.
Gangguan kecemasan sosial berbeda dengan rasa malu yang bersifat jangka pendek dan tidak mengganggu kehidupan seseorang.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, gejala gangguan kecemasan sosial meliputi ketakutan, kecemasan, dan penghindaran yang mengganggu hubungan, rutinitas sehari-hari, pekerjaan, sekolah, atau aktivitas lainnya.
Social anxiety disorder dapat disebabkan beberapa keadaan maupun pengalaman negatif seperti intimidasi, konflik keluarga, pelecehan seksual, dan pelecehan emosional.
Gejala Social Anxiety Disorder
Seorang social anxiety disorder dapat ditandai dengan interaksi sosial yang menyebabkan gejala fisik dan psikologis. Gejala fisik akan membuat seseorang social anxiety disorder dapat memunculkan beberapa tanda-tanda pada tubuhnya sebagai berikut:
- wajah memerah;
- mual;
- keringat berlebihan;
- gemetar;
- kesulitan berbicara;
- pusing atau sakit kepala ringan;
- detak jatung cepat.
Sementara itu, beberapa gejala psikologi yang dapat muncul bagi seseorang social anxiety disorder sebagai berikut:
- Sangat mengkhawatirkan situasi sosial;
- Khawatir selama berhari-hari atau berminggu-minggu sebelum bergabung di suatu acara atau kegiatan sosial;
- Menghindari situasi sosial atau berbaur dengan orang lain jika seorang social anxiety disorder harus hadir ke sebuah acara atau kegiatan sosial;
- Khawatir mempermalukan diri sendiri dalam situasi sosial;
- Khawatir orang lain akan melihat dirinya stres atau gugup;
- Membutuhkan alkohol untuk menghadapi situasi sosial;
- Bolos sekolah atau kerja karena kecemasan.
Perawatan untuk Social Anxiety Disorder
Terdapat banyak perawatan untuk social anxiety disorder. Seseorang social anxiety disorder dapat menggunakan salah satu maupun dua jenis pengobatan.
Penyedia layanan kesehatan sekitar penderita social anxiety disorder mungkin akan merujuknya ke penyedia kesehatan mental untuk perawatan. Berikut ini beberapa contoh perawatan untuk social anxiety disorder:
- Terapi perilaku kognitif.
- Terapi paparan.
- Bergabung dalam kelompok terapia.
- Menghindari konsumsi kafein.
- Tidur yang cukup.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yonada Nancy