Menuju konten utama

Apa Itu Overachiever yang Bisa Timbulkan Anxiety, Penyebab & Gejala

Overachievers adalah kondisi saat seseorang terus-menerus mengejar kesuksesan tanpa memperhitungkan usahanya lebih banyak dibanding imbalan yang ia dapat.

Apa Itu Overachiever yang Bisa Timbulkan Anxiety, Penyebab & Gejala
ilustrasi overachievers. FOTO/Istimewa

tirto.id - Kepribadian tipe A atau gangguan kecemasan (anxiety disorder) dapat dialami oleh semua orang, bahkan bagi mereka yang merasa sehat.

Salah satu kasus gangguan kecemasan, yang bahkan mungkin tidak akan disadari oleh penderitanya, adalah kecemasan terhadap prestasi berlebihan atau yang juga dikenal dengan overachievers anxiety. Kondisi ini dapat melanda siapapun, baik remaja usia sekolah hingga orang dewasa.

Dilansir dari Verry Well Health yang dimaksud dengan overachievers adalah kondisi saat seseorang terus-menerus mengejar kesuksesan tanpa memperhitungkan usahanya lebih banyak dibanding imbalan yang ia dapat.

Sederhananya, orang overachievers akan mengorbankan apapun secara berlebihan demi meraih kesuksesannya, termasuk waktu, uang, kebahagiaan, kesehatan, keluarga, dan kehidupan sosial mereka.

Mengapa overachievers menimbulkan gangguan kecemasan?

Setiap orang tentu ingin mencapai kesuksesan dan sepakat bahwa untuk mencapainya diperlukan kerja keras. David McClelland bahkan menegaskannya dalam Teori Motivasi Manusia, bahwa ada tiga motivator utama yang menentukan siapa kita yaitu kebutuhan untuk berprestasi, berafiliasi, dan berkuasa.

Hal ini membuat perilaku tersebut mungkin dianggap wajar bagi sebagian orang. Namun, yang perlu diketahui perilaku overachievers membuat seseorang akan sulit merasa puas.

Orang dengan perilaku ini akan selalu merasa dirinya belum mencapai apapun dan selalu orang-orang sukses lain sebagai saingan. Hal yang paling buruk adalah orang dengan overachievers percaya bahwa mereka belum cukup mengorbankan apa yang mereka miliki untuk kesuksesan yang ingin mereka raih.

Akibatnya, orang dengan overachievers rentan merasa takut akan kegagalan dan merasa semua usaha yang ia lakukan akan hilang di suatu titik. Sebanyak apapun kesuksesan yang ia raih tidak membuatnya merasa bahagia. Inilah yang kemudian berkembang menjadi overachievers anxiety.

Sulit dikenali

Orang-orang dengan overachiever biasanya memiliki pribadi yang percaya diri, ambisius, dan gigih. Dilansir dari Sky Land Trail, sifat-sifat ini membuat orang lain sulit menyadari apabila ia mendapati gangguan kecemasan terkait dengan sifat prestasi berlebihnya. Tidak seperti gangguan kecemasan lainnya, dari luar orang dengan overachiever anxiety terlihat baik-baik saja.

Belum lagi orang dengan kondisi ini merasa lebih sulit untuk meminta bantuan daripada orang lain. Orang dengan overachiever anxiety menganggap dirinya hanya perlu bekerja keras mengatasi kecemasannya, sama seperti saat meraih kesuksesan.

Selain itu orang dengan kondisi ini juga merasa takut apabila mengungkapkan kecemasannya akan menyebabkan seluruh kesuksesan, reputasi, bahkan hubungan sosial yang sudah ia capai akan hancur.

Maka dari itu, meski sulit, sebisa mungkin mengenali perubahan-perubahan perilaku yang bisa saja dialami oleh keluarga atau teman dekat, seperti kecenderungan menarik diri, hilangnya nafsu makan, hingga mulai atau mengonsumsi alkohol atau rokok lebih dari biasanya

Sebabkan gangguan emosional dan fisik

Ketakutan berlebih akan membuat seseorang terlalu waspada dan mulai menarik diri dari berbagai hal yang ditakuti. Dalam kasus overachiever anxiety, ketakutan penderitanya bisa berdampak luas karena berpengaruh pada kehidupan sosial, keluarga, dan hubungan romantis.

Kondisi overachieveranxietytidak hanya memengaruhi kondisi emosional, tetapi juga kondisi fisik. Sky Land Trail mengklaim bahwa ada sejumlah studi mengungkapkan bahwa kecemasan mampu mengubah kadar kortisol dan mengaktifkan bagian otak penderitanya di bagian fungsi fisiologis otonom seperti jantung dan tekanan darah. Ada banyak kasus saat orang mengeluh sakit secara fisik seperti sakit kepala kronis atau disfungsi seksual yang ternyata merupakan gejala penyakit kejiwaan.

Kenali diri sendiri

Mengenali apakah ada perilaku overachiever dalam diri sejak dini dapat membantu mencegah diri mengalami gangguan kecemasan di kemudian hari. Dilansir dari The Daily Pretty, berikut ini tanda-tanda seorang overachiever:

    • Tidak pernah merasa cukup.
    • Membenci perubahan dan cenderung melakukan segala sesuatu dengan terstruktur.
    • Perfeksionis dan ingin menjadi yang terbaik dari semua orang.
    • Tidak memiliki waktu untuk diri sendiri namun memberikan segalanya untuk orang lain.
    • Merasa bersalah sepanjang waktu.
    • Sulit mengatakan "tidak."
    • Menjalani rutinitas seperti roda hamster, dimana terus berputar di satu rutinitas yang sama.
    • Mengandaikan diri sakit atau terluka agar bisa beristirahat.
    • Takut akan kegagalan.
    • Membutuhkan penghargaan dan pengakuan dari orang lain.
    • Breakdown secara fisik dan emosional.

Namu, tidak semua orang yang mengalami gejala overachiever dapat mengalami overachiever anxiety. Ada banyak faktor yang memengaruhi kondisi overachiever anxiety termasuk ada tidaknya dukungan keluarga dan teman-teman, rutin tidaknya melakukan konseling, ada tidaknya tekanan yang diberikan oleh orang-orang terdekat, hingga riwayat penyakit mental yang pernah diderita diri sendiri atau keluarga terdekat.

Baca juga artikel terkait SOSIAL BUDAYA atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Nur Hidayah Perwitasari