tirto.id - Tanda-tanda akan melahirkan di antaranya sakit punggung, perut sering mulas, keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir, terjadi kontraksi (pengencangan), sumbat lendir (sumbat gabus) terlepas hingga air ketuban pecah.
Mempersiapkan kelahiran buah hati bukanlah perkara remeh bagi suami-istri. Apabila persiapan tidak matang, dapat menimbulkan masalah.
Tidak hanya masalah kecil, kurangnya persiapan dapat menyebabkan perkara lebih serius seperti mengancam keselamatan ibu dan bayi.
Salah satu persiapan yang sepatutnya dilakukan suami-istri adalah mengetahui tanda-tanda akan melahirkan.
Meskipun tanda-tanda melahirkan setiap perempuan berbeda-beda, sekalipun seorang ibu pernah bersalin, namun terdapat tanda-tanda umumnya yang sebaiknya diketahui dan dipahami.
Dilansir laman Pregnancybirth&baby, tanda-tanda awal persalinan sebagian besar wanita terjadi antara 37-42 minggu kehamilan.
Apabila usia kehamilan kurang dari 37 minggu, kemudian mengalami air ketuban pecah, bayi bergerak lebih sedikit, hingga vagina berdarah. Sebaiknya segera bawa ibu hamil menemui bidan atau dokter.
Tanda-tanda Wanita akan Melahirkan
Tubuh seorang ibu akan memberikan petunjuk apabila bayinya akan lahir. Suami-istri juga dapat datang ke dokter untuk mengetahui perkiraan waktu kelahiran. Berikut ini beberapa tanda-tanda wanita akan melahirkan:
1. Kontraksi Rahim Teratur
Menjelang masa kelahiran, wanita hamil akan mengalami kontraksi lebih teratur, berirama, dan intens di rahimnya.
Hal ini terjadi karena bayi berpindah posisi menuju area lebih rendah. Laman NHS menuliskan bahwa kontraksi akan mendorong bayi ke bawah dan membuka leher rahim.
Kontraksi jelang persalinan dapat berlangsung selama 5 menit sekali dalam 1 atau 2 jam. Kontraksi ini dimulai dari punggung kemudian ke bagian depan. Pada waktu ini, perut akan terasa keras seperti bola basket.
2. Bayi Berada di Bawah Panggul
Mendekati masa-masa melahirkan, bayi akan jatuh lebih rendah ke panggul ibu. Hal ini merupakan pertanda bahwa bayi telah memposisikan kepalanya, dan siap untuk lahir.
Posisi lebih rendah bayi mengurangi tekanan diafragma, yang membuat ibu lebih mudah bernafas.
Meskipun demikian, panggul dan kandung kemih akan mendapatkan tekanan lebih besar. Oleh sebab itu, ibu akan lebih sering berkeinginan membuang air kecil.
3. Air Ketuban Pecah
Air ketuban adalah cairan yang mengelilingi janin selama tumbuh dan berkembang di dalam rahim. Apabila air ketuban pecah, dapat dimaknai bahwa seorang ibu akan melahirkan bayinya.
Segera hubungi atau bawa ibu ke bidan atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan. Pecahnya ketuban juga menandakan cairan pelindung bayi telah keluar. Hal ini dapat meningkatkan resiko bayi terkena infeksi.
4. Keluar Lendir Berdarah
Beberapa hari menjelang persalinan, ibu akan mengalami peningkatan keputihan atau lendir berwarna merah mudah coklat dan berdarah. Hal ini diakibatkan lepasnya sumbat lendir yang menghalangi pembukaan rahim selama proses kehamilan.
5. Diare dan Mual
Menjelang melahirkan, beberapa ibu seringkali merasa ingin buang air besar. Di samping itu, perut akan merasa seperti sedang diare, bahkan dapat muntah-muntah tanpa alasan.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno