tirto.id - Hari Pahlawan merupakan salah satu hari bersejarah bagi bangsa Indonesia, karenanya memaknai Hari Pahlawan yang diperingati pada tanggal 10 November setiap tahunnya bertujuan untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa para pahlawan.
Generasi muda pun perlu untuk mengingat apa saja yang telah dilakukan dan diperjuangkan para pahlawan dalam mempertahankan negara Indonesia.
Lalu apa sebenarnya makna Hari Pahlawan bagi generasi muda? Selengkapnya akan dibahas di artikel berikut ini.
Sejarah Singkat Hari Pahlawan
Setiap tahun, pada tanggal 10 November, bangsa Indonesia merayakan Hari Pahlawan untuk mengenang Pertempuran Surabaya, momen penting dalam sejarah Republik Indonesia.
Pada tanggal 10 November 1945, pertempuran besar pecah setelah proklamasi kemerdekaan. Sejarah ini penting untuk disampaikan kepada generasi muda.
Pertempuran Surabaya berlangsung selama sekitar tiga minggu, menewaskan ribuan orang.
Di antara tokoh perjuangan masyarakat Surabaya adalah Sutomo, K.H. Hasyim Asyari, dan Wahab Hasbullah. Jumlah korban diperkirakan sekitar 16.000 dari pihak Indonesia dan sekitar 2.000 dari pihak Inggris.
Sebelumnya, ketika Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, bendera nasional Sang Saka Merah Putih diangkat di seluruh Indonesia mulai 1 September 1945. Gerakan pengibaran bendera ini merambah ke berbagai wilayah, termasuk Surabaya.
Pertengahan September, tentara Inggris tiba di Jakarta dan kemudian bergerak ke Surabaya pada 25 September 1945. Mereka adalah bagian dari Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) yang bekerja bersama dengan tentara Netherlands Indies Civil Administration (NICA).
Tugas mereka meliputi penonaktifan tentara Jepang, pemulangan mereka ke negaranya, pembebasan tawanan perang dari tangan Jepang, serta restorasi kekuasaan Belanda atas Indonesia sebagai koloni.
Namun, ketegangan antara pasukan pro-kemerdekaan Indonesia dan pihak Belanda sudah mulai terjadi sejak 19 September 1945.
Hal ini dimulai saat sekelompok orang Belanda, di bawah pimpinan W.V.Ch. Ploegman, memasang bendera Belanda di Hotel Yamato, Jalan Tunjungan Nomor 65, Surabaya tanpa izin dari Pemerintah RI Daerah Surabaya.
Tindakan ini menimbulkan kemarahan warga Surabaya, menganggapnya sebagai penghinaan terhadap kemerdekaan Indonesia dan bendera Merah Putih.
Warga protes dengan berkerumun di depan Hotel Yamato, menuntut penggantian bendera Belanda dengan bendera Indonesia.
Pada 27 Oktober 1945, negosiasi antara pihak Indonesia dan Belanda terhenti karena insiden Ploegman menarik senjata, memicu pertikaian yang berujung pada kematiannya oleh tangan Sidik.
Hotel Yamato menjadi kacau balau, dan pada akhirnya, warga merobek bagian biru bendera Belanda, meninggalkan hanya warna Merah Putih.
Pada 29 Oktober, Indonesia dan Inggris sepakat untuk gencatan senjata. Namun, pada hari berikutnya, kedua belah pihak terlibat bentrokan yang menyebabkan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby, komandan tentara Inggris, serta meledaknya mobil yang ditumpanginya oleh serangan milisi. Hal ini menyulut kemarahan pemerintah Inggris.
Di bawah pimpinan Mayor Jenderal Robert Mansergh, pengganti Mallaby, dikeluarkan ultimatum yang menyuruh semua pemimpin dan orang Indonesia bersenjata untuk menyerahkan diri dengan mengangkat tangan pada pukul 06.00, 10 November 1945.
Ultimatum ini memicu kemarahan masyarakat Surabaya, yang kemudian meletus dalam pertempuran pada 10 November.
Makna Hari Pahlawan Bagi Generasi Muda
Setiap tahun saat peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 November, generasi muda memiliki tanggung jawab untuk menghargai serta merenungkan arti dari peristiwa bersejarah tersebut.
Meskipun generasi muda tidak turut serta dalam medan perang, tetapi para pemuda diharapkan dapat meneruskan semangat dan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh para pahlawan sesuai dengan tuntutan zaman.
Melalui pengetahuan tentang sejarah dan jasa-jasa tokoh yang berjuang demi Indonesia, generasi muda tidak sekadar memperoleh wawasan historis, tetapi juga memetik nilai-nilai luhur seperti integritas, semangat pantang menyerah, serta tanggung jawab sebagai warga negara yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Jika masih berstatus sebagai pelajar, maka generasi muda dapat memulai dari hal-hal sederhana, di antaranya seperti menunjukkan dedikasi dalam belajar, memberikan pertolongan kepada teman yang membutuhkan, dan menegakkan kedisiplinan dengan kehadiran tepat waktu serta menyelesaikan tugas-tugas sekolah yang diberikan.
Cara Memperingati Hari Pahlawan
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan bagi generasi muda. Dilansir laman Kemdikbud, berikut cara-cara memperingati Hari Pahlawan:
1. Mengikuti Upacara Hari Pahlawan
Upacara bendera yang dilakukan di sekolah atau instansi lainnya merupakan cara pertama yang bisa dilakukan sebagai bentuk penghargaan terhadap para pahlawan.
Selain itu, mengikuti upacara bendera juga bisa menjadi sarana mengenang jasa para pahlawan di saat momen Mengheningkan Cipta.
Hening Cipta adalah akivitas menghentikan semua kegiatan, melakukan penghormatan, berdiri tegap dan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
2. Menyelenggarakan dan Mengikuti Perlombaan Bertema Pahlawan
Selain itu, cara selanjutnya yang dapat dilakukan untuk memperingati Hari Pahlawan adalah mengadakan dan mengikuti berbagai perlombaan bertema Hari Pahlawan.
Ada banyak lomba yang bisa diselenggarakan dan diikuti di antaranya lomba foto, menulis, dan melukis sosok pahlawan bagi yang hobi menggambar.
Bahkan bisa juga mengadakan lomba cosplay kostum pahlawan, dan ini dapat menjadi salah satu cara seru serta menarik untuk memperingati hari bersejarah ini.
3. Unggah tentang Pahlawan di Media Sosial
Sebagai bentuk penghormatan lebih lanjut, membagikan pemikiran mengenai makna pahlawan melalui media sosial juga merupakan langkah yang bermanfaat.
Posting pandangan pribadi bisa berupa makna pahlawan atau mengunggah informasi mengenai sosok pahlawan favorit beserta jasanya dalam memajukan Indonesia.
Mengunggah informasi tentang pahlawan juga berguna bagi orang-orang yang membacanya, sebab mereka jadi lebih memahami sejarah para pahlawan yang berjuang membela dan mempertahankan negara Indonesia.
Pengunggah dan pembacanya pun bisa lebih memahami nilai-nilai kepahlawanan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain informasi, juga bisa mengunggah twibbon bertema pahlawan yang banyak disediakan berbagai platform.
Twibbon merupakan bingkai foto yang dibuat sedemikian rupa yang bertujuan sebagai bentuk dukungan, promosi dan lainnya, termasuk Hari Pahlawan. Bingkai foto ini dapat diisi dengan foto pribadi atau foto yang diinginkan
4. Mendalami Pengetahuan Sejarah
Penting juga untuk memperdalam pengetahuan sejarah dengan membaca buku atau berkunjung ke institusi-institusi sejarah seperti perpustakaan nasional, museum, atau monumen penting yang ada di Indonesia.
Dengan cara ini, penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan Indonesia dapat terus dijaga dan diperkaya dengan pengetahuan yang lebih luas tentang sejarah kemerdekaan.
5. Mengadakan Diskusi atau Seminar Bertema Pahlawan
Sementara itu, bagi yang gemar berdiskusi, membuka wacana mengenai pahlawan masa kini dalam sebuah forum diskusi atau seminar bisa menjadi cara menarik untuk memahami sumbangsih para pahlawan terhadap Indonesia.
Diskusi atau seminar juga bisa menjadi ajang untuk menambah wawasan dan memperkaya informasi sejarah.
6. Menonton Film Bertema Pahlawan
Kegiatan lainnya yang bisa dilakukan adalah menonton film dengan tema-tema pahlawan.
Menonton film tema pahlawan menjadi cara langsung untuk melihat secara visual tentang bagaimana para pahlawan berjuang untuk mempertahankan negara Indonesia yang ini diharapkan bisa menumbuhkan jiwa serta semangat nasionalisme.
Editor: Addi M Idhom