tirto.id - Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional. Melalui peringatan ini, masyarakat Indonesia diharapkan dapat mengilhami semangat perjuangan para pahlawan yang telah mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Penetapan 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional dilatarbelakangi oleh peristiwa Pertempuran Surabaya yang disebabkan oleh pengibaran bendera Belanda di Hotel Yamato pada 18 September 1945. Pertempuran Surabaya merupakan pertempuran pertama bangsa Indonesia setelah dinyatakan merdeka pada 17 Agustus 1945.
Semangat nasionalisme yang tinggi untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia inilah yang kemudian dijadikan dasar peringatan Hari Pahlawan Nasional. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memotivasi diri agar memiliki nilai juang yang sama. Salah satunya adalah dengan menikmati tayangan film bertema pahlawan.
Beberapa film bertema pahlawan menampilkan gambaran peristiwa mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Figur pahlawan yang diperankan oleh aktris dan aktor Indonesia membawa pesan perjuangan bagi generasi penerus bangsa.
Berikut merupakan uraian 5 rekomendasi film yang patut ditonton pada momentum Hari Pahlawan Nasional.
5 Film Rekomendasi Hari Pahlawan Nasional
1. Soekarno
Soekarno merupakan tokoh proklamator Indonesia yang juga sebagai presiden pertama Indoensia. Film ini menceritakan kisah hidup Soekarno dari masa kecilnya hingga perjuangan pada proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan M. Hatta 1945.
Pada 2015, film Soekarno berhasil meraih penghargaan Best Screenplay. Kemudian pada tahun 2016 sukses meraih penghargaan pada nominasi Best Art Direction, Best Supporting Actress, Best Editing, dan Best Costume Design.
Film Soekarno dirilis kali pertama pada tahun 2013. Film berdurasi 2 jam 22 menit ini diperankan oleh Ario Bayu, Lukman Sardi, dan Maudy Koesnaedi.
2. Rudi Habibie
Rudi Habibie merupakan film biografi yang mengisahkan kehidupan Presiden Ketiga Indonesia, B. J. Habibie. Film ini mengangkat kehidupan BJ. Habibie terutama perjuangan Habibie muda ketika belajar di Jerman dan kisah cintanya dengan Ainun.
Film yang dirilis pada tahun 2016 ini sukses mengantongi banyak penghargaan Piala Citra pada tahun 2016. Beberapa di antaranya: Best Actress (Chelsea Islan); Best Actor (Reza Rahardian); Best Editing (Wawan I. Wibowo).
Film Rudi Habibie disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film Rudi Habibie diperankan oleh Reza Rahardian, Ernest Prakarsa, Indah Permatasari, Chelsea Islan, dan sebagainya.
3. Sokola Rimba
Sokola Rimba terinspirasi dari perjuangan Butet Manurung dalam bidang pendidikan. Film ini mengisahkan sosok Butet Manurung dari seorang antropolog menjadi pendidik hingga aktivis saat ia bekerja dengan orang-orang asli Orang Rimba yang tinggal di hulu sungai Makekal di hutan Bukit Duabelas Jambi, Sumatera.
Film Sokola Rimba dirilis pada tahun 2013 dengan pemeran utama diisi oleh Prisia Nasution. Sinema ini disutradarai oleh Riri Riza dan pada tahun 2015 sukses meraih penghargaan AIFFA pada nominasi Best Actress (Prisia Nasution); Best Supporting Actress (Nyungsang Bungo); dan Best Film Photography (Gunnar Nimpuno).
Film ini mengajarkan nilai perjuangan pada bidang pendidikan meskipun memiliki keterbatasan akses wilayah.
4. 3 Srikandi
Ide cerita dari film 3 Srikandi terinspirasi dari kisah nyata. 3 Srikandi mengisahkan perjuangan tiga atelet panahan Indonesia pada ajang Olimpiade Seoul tahun 1988.
Tiga atlet ini seorang perempuan dan mereka berhasil menorehkan prestasi di kancah Internasional dengan perolehan medali emas pertama untuk Indonesia.
Film ini disutradarai oleh Iman Brotoseno dan diperankan oleh tiga aktris kenamaan Indonesia, Bunga Citra Lestasi, Chelsea Islan, dan Tara Basro.
Film 3 Srikandi berhasil mengantongi penghargaan Piala Citra pada tahun 2016 dengan nominasi Best Cinematography.
Pada tahun yang sama, 3 Srikandi juga memenangkan Maya Awards pada nominasi Best Actress in Supporting Role (Chelsea Islam). Cuplikan film ini dapat Anda tonton pada laman Vidio.
5. Battle of Surabaya
Film Battle of Surabaya merupakan sinema animasi 2 dimensi karya anak bangsa. Animasi ini berangkat dari peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
Battle of Surabaya mengisahkan petualangan Musa, seorang anak berusia 13 tahun yang bekerja sebagai tukang semir sepatu dan Yumna dalam Pertempuran Surabaya. Musa diberi kepercayaan untuk menjadi kurir surat dan kode-kode rahasia bagi perjuangan arek-arek Suroboyo.
Produksi film ini digawangi oleh MSV Pictures, sebuah studio animasi di bawah naungan STIMIK Amikom, Yogyakarta.
Battle of Surabaya kali pertama dirilis pada 20 Agustus 2015. Film bertema perjuangan ini sukses meraih penghargaan Best Animation di Milan International Film Festibal 2017 dan Best Animation dalam Berlin International Film Festival 2017.
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Dipna Videlia Putsanra