tirto.id - Lagu "Mengheningkan Cipta" menjadi lagu wajib yang dinyanyikan setiap merayakan Hari Pahlawan 10 November. Lirik lagu ini umumnya dinyanyikan saat momen of silence upacara peringatan.
Lagu "Mengheningkan Cipta" diciptakan oleh Truno Prawit yang merupakan seniman musik asal Solo. Selain "Mengheningkan Cipta", Prawit juga lagu-lagu nasional lainnya termasuk "Tanah Airku", "Hari Pahlawan", "Bersatulah", hingga "Indonesia Pusaka."
Berdasarkan informasi yang tercantum dalam Arsip Naional (Anri) lagu "Mengheningkan Cipta" pertama kali dinyanyikan pada 1958 dalam sebuah upacara peringatan Hari Pahlawan di Ambon.
Sesuai dengan namanya, lagu "Mengheningkan Cipta" dilantunkan untuk merenungkan, memikirkan, mengenang, serta mendoakan para pahlawan yang gugur dalam perjuangannya merebut kemerdekaan Indonesia.
Tahun ini Upacara Bendera Hari Pahlawan akan digelar oleh pemerintah pusat di aman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata. Upacara akan dimulai pada Kamis 10 November 2022 pukul 08.00 WIB.
Menyanyikan lagu "Mengheningkan Cipta" akan dilakukan dalam urutan keempat upacara, setelah momen pengibaran Bendera Merah Putih yang diiringi lagu kebangsaan "Indonesia Raya."
Tentunya, upacara Hari Pahlawan tidak hanya diselenggarakan oleh pusat, namun juga pemerintah daerah serta satuan pendidikan.
Bagi pemerintah daerah serta satuan pendidikan yang akan menggelar upacara Hari Pahlawan 10 November 2022 dapat mengikuti panduan di link berikut:
Pedoman Upacara Hari Pahlawan 10 November 2022 PDF
Lirik Lagu Mengheningkan Cipta untuk Merayakan Hari Pahlawan
Berikut merupakan lirik lagu “Mengheningkan Cipta” karya Truno Prawit:
Dengan seluruh angkasa raya memuji
Pahlawan negara
Nan gugur remaja di ribaan bendera
Bela nusa bangsa
Kau kukenang wahai bunga putra bangsa
Harga jasa
Kau cahaya pelita
Bagi Indonesia merdeka.
Makna Lagu Mengheningkan Cipta Karya Truno Prawit
Lagu "Mengheningkan Cipta" karya Truno Prawit merupakan salah satu lagu nasional yang paling sering dinyanyikan di Indonesia. Lagu ini selalu hadir dalam setiap upacara hari peringatan khusus di dalam negeri, mulai dari upacara 17 Agustus, Sumpah Pemuda, Kesaktian Pancasila, hingga Hari Pahlawan.
Alasan lagu "Mengheningkan Cipta" sering melengkapi upacara-upacara adalah karena liriknya yang sangat bermakna. Lagu "Mengheningkan Cipta" dibuka dengan lirik yang berupa pujian bagi seluruh pahlawan yang gugur di medan perang.
Bunyi lirik pertama adalah "Dengan seluruh angkasa raya memuji" yang bermakna bahwa betapa terpujinya jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Pujian tersebut tidak hanya terbatas berupa pujian oleh manusia, tetapi diungkapkan dengan diksi ‘seluruh angkasa raya.' Artinya, para pahlawan yang telah gugur dalam perjuangan diberi pujian dan apresiasi luar biasa tinggi.
Selanjutnya dalam lirik “Nan gugur remaja diribaan bendera” dan “Bela nusa bangsa.” Kedua lirik menggambarkan bahwa pahlawan adalah orang yang gugur demi menegakkan bendera negara dan demi membela nusa-bangsa Indonesia.
Dilanjutkan dengan lirik "Kau kukenang wahai bunga putra bangsa" dan "Harga jasa." Lirik tersebut menggambarkan bahwa seluruh pahlawan yang gugur akan selalu dikenang oleh seluruh masyarakat Indonesia dari generasi ke generasi, berkat jasa yang dan pengorbanan yang ia berikan.
Lagu kemudian kembali ditutup dengan kalimat pujian berupa "Kau cahaya pelita bagi Indonesia merdeka."
Editor: Yantina Debora