tirto.id - Teks editorial adalah sebuah artikel dalam surat kabar yang berisi pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang aktual atau yang sedang menjadi perbincangan hangat.
Isunya bisa berupa masalah politik, sosial, maupun persoalan ekonomi yang berkaitan dengan politik. Contoh: kenaikan bbm, perombakan kabinet, kebijakan impor dan lain-lain.
Seperti dikutip dari e-Modul Bahasa Indonesia, teks editorial merupakan opini atau pendapat yang ditulis redaksi sebuah media terhadap berbagai isu aktual di masyarakat. Opini itu adalah bentuk sikap sekaligus pandangan resmi suatu penerbit atau media terhadap sebuah isu.
Walaupun teks editorial adalah opini atau pendapat, tetapi tidak bisa sembarangan dalam menuliskannya. Sebab, penulisan opini harus disertai dengan fakta, bukti dan argumentasi yang logis.
Sebuah opini dalam teks editorial dapat berupa berikut ini:
1. Kritik
Contoh: Kenaikan tarif dasar listrik tidaklah logis.
2. Penilaian
Contoh: Pemerintah tidak memperhatikan masyarakat kalangan bawah yang berpenghasilan rendah.
3. Prediksi
Contoh: Jika biaya tarif dasar listrik naik, maka akan disusul kenaikan harga dan biaya operasioanal di segala bidang.
4. Harapan
Contoh: Sebaiknya pemerintah mempertimbangkan kembali rencana kebijakan kenaikan tarif dasar listrik tersebut.
5. Saran
Contoh: Jika memang kenaikan tersebut mendesak dilakukan, alangkah baiknya pemerintah memberikan subsidi kepada masyarakat menengah ke bawah di sektor lain, misalnya bidang kesehatan.
Sebagai salah satu ragam bahasa jurnalistik, seperti dikutip Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia, teks editorial mengandung unsur-unsur bahasa yang dapat mengekspresikan sikap eksposisi. Teks eksposisi adalah salah satu jenis teks yang dibahas dalam kelas 10 tingkat Sekolah Menengah Atas.
Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
1. Penggunaan kalimat retoris
Kalimat retoris adalah kalimat tanya yang tidak ditujukan untuk mendapatkan jawaban, tetapi untuk membuat pembaca merenungkan masalah sehingga tergugah untuk berbuat sesuatu.
2. Menggunakan kata populer
Kata populer adalah kata-kata yang mudah dipahami oleh banyak orang.
3. Menggunakan kata ganti penunjuk yang merujuk pada waktu, tempat, peristiwa, atau hal lainnya yang menjadi fokus ulasan.
4. Konjungsi
Konjungsi adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat. Konjungsi yang banyak dijumpai pada teks opini adalah konjungsi yang digunakan untuk memperkuat argumentasi.
Editor: Iswara N Raditya