tirto.id - Regresi tidur pada bayi adalah ketika pola tidur bayi Anda berubah. Ketika mengalami regresi tidur, bayi Anda akan sering terbangun di malam hari, dan sulit untuk tidur kembali.
Dilansir Healthline, regresi tidur pada bayi bukan hal yang perlu dikhawatirkan, karena jika bayi mengalami regresi tidur, itu bisa berarti bayi Anda sedang mengalami percepatan pertumbuhan, atau otak bayi sedang mengalami perkembangan.
Otak bayi terus berkembang saat beradaptasi dengan lingkungan barunya dan mulai mempelajari keterampilan baru.
Ketika mengalami regresi tidur, mungkin saja bayi Anda sedang bekerja keras menguasai cara berguling atau duduk.
Bagi bayi, mempelajari hal-hal yang baru bisa membuat bayi sedikit frustasi, dan ini tercermin dari pola tidur bayi.
Kapan Regresi Tidur Pada Bayi Terjadi?
Menurut Cleveland Clinic, regresi tidur pada bayi terjadi dalam waktu yang bervariasi. Tiap anak memiliki waktunya masing-masing.
Namun, regresi tidur yang pertama sering terjadi saat bayi berusia sekitar 4 bulan. Pada bayi lain, mungkin bisa terjadi di usia 4 bulan lebih.
Secara umum, regresi tidur terjadi saat bayi memasuki fase percepatan pertumbuhan. Ini adalah tonggak perkembangan sepanjang tahun pertama bayi Anda.
Regresi tidur pada bayi ini, biasanya akan berlangsung antara dua hingga empat minggu, hingga akhirnya bayi Anda akan kembali pada pola tidurnya semula.
Yang perlu Anda ingat adalah, regresi tidur pada bayi Anda ini bukan kondisi permanen. Regresi tidur ini hanya bersifat sementara.
Tanda-Tanda Regresi Tidur Pada Bayi
Agar dapat memahami dan segera mengantisipasi berbagai hal yang berhubungan dengan regresi tidur pada bayi, berikut adalah tanda-tanda regresi tidur pada bayi, sebagaimana dilansir dari Very Well Family.
1. Menolak tidur siang
Jika bayi tidak mau tidur siang, itu mungkin karena bayi Anda sedang mengalami regresi tidur. Bisa jadi bayi sedang berusaha menguasai keterampilan baru, atau sedang menikmati kebebasan baru, seperti baru saja pindah ke tempat tidur yang lebih besar, dan ia menikmati kebebasan di ruang yang lebih besar itu.
Pengalaman dan penemuan terhadap hal-hal baru ini dapat membuat bayi sangat excited dan sulit untuk tenang.
Akibatnya, bayi akan kesulitan untuk bisa tidur siang. Kuncinya di sini adalah, Anda harus tetap konsisten dengan rutinitas tidur siang Anda, serta tetap ciptakan waktu tenang, walaupun bayi bersikeras untuk tidak mau beristirahat.
2. Bangun lebih awal
Jika bayi bangun lebih awal, atau lebih pagi sekitar jam 5 atau 5:30 pagi, bisa jadi bayi sedang mengalami regresi tidur.
Mungkin bayi sedang mempelajari keterampilan baru sehingga membuat bayi Anda sangat bersemangat untuk memulai hari yang baru.
Bisa juga karena bayi sudah mulai mandiri, dan mereka ingin segera melompat sendiri dari tempat tidurnya.
Atau, saat bayi bangun lebih pagi, mungkin merupakan indikator bahwa kebutuhan tidur bayi mulai berubah.
Oleh karena itu, perhatikanlah dengan cermat pola-pola tidur bayi Anda. Amati, berapa lama bayi bangun sebelum dan sesudah tidur siang, berapa lama bayi tidur siang, dan jam berapa bayi akan tidur di malam hari.
Semua hal ini akan membantu untuk menentukan apakah bayi Anda mengalami regresi tidur karena jadwal tidurnya memang perlu disesuaikan atau tidak.
3. Mengulur-ulur waktu tidur
Ketika bayi mengulur-ulur waktu tidur, dengan mengatakan beragam alasan: "Saya perlu minum", atau "Saya harus buang air kecil", mungkin saja bayi sedang mengalami regresi tidur.
Namun, jika bayi melakukan hal ini, Anda harus tetap pada rutinitas dan memperkuat batasan waktu tidur, seperti misalnya tidak memperbolehkan bayi keluar dari tempat tidurnya Percayalah, bayi akan merasa aman dengan batasan dan aturan yang Anda buat itu.
Selain itu, dengan batasan dan rutinitas waktu tidur yang ketat, akan membentuk pondasi dasar pola tidur yang baik bagi bayi ke depannya, bahkan di sepanjang hidup bayi Anda.
4. Berjuang untuk tetap tidur
Jika bayi terbangun di tengah malam dan memanggil Anda, bisa jadi karena bayi sedang mengalami ketidaknyamanan karena tumbuh gigi.
Ketidaknyamanan semacam ini bisa mengakibatkan bayi Anda mengalami regresi tidur.
Jika mengalami hal ini, Anda harus bersabar dan mencintai bayi dengan cara tetap berdisiplin pada waktu tidur yang telah Anda terapkan.
Jangan merasa tidak enak, lalu mencoba menenangkan bayi dengan membawanya ke tempat tidur Anda.
Cobalah untuk menenangkan bayi di tempat tidurnya sendiri. Hal ini akan melatih bayi tetap mandiri dan belajar mengontrol emosinya sendiri.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno