tirto.id - Berbagai prosesi bakal digelar oleh umat Buddha jelang Hari Raya Waisak, salah satunya adalah pindapata. Meski terkesan sederhana, pindapata memiliki makna spiritual yang cukup dalam.
Di Thailand, tradisi ini dilaksanakan setiap hari untuk memenuhi kehidupan sehari-hari para biku atau biksu. Sebab Buddha merupakan agama mayoritas di negara tersebut. Namun, di Indonesia, pindapata biasanya hanya dilakukan jelang hari raya Waisak saja.
Secara ringkas pindapata sama halnya dengan momen sedekah umat Buddha kepada biksu. Berbagai macam makanan dan minuman bisa diberikan. Bahkan kebutuhan sehari-hari lainnya, seperti peralatan mandi.
Pada dasarnya biksu bertugas untuk melayani umat dan menjadi guru bagi umat Buddha agar tercerahkan, baik perilaku, tindakan, maupun ucapannya. Dengan begitu tradisi pindapata ini termasuk wujud syukur dan terima kasih para umat Buddha kepada guru yang telah membimbing mereka.
Apa Itu Pindapata dan Maknanya?
Secara umum, pindapata adalah tradisi dalam agama Buddha yang dilakukan para biksu atau biksuni. Mereka akan berjalan kaki ke rumah-rumah untuk menerima makanan sebagai sedekah dari umat Buddha. Biasanya Pindapata dilakukan menjelang hari-hari sakral agama Buddha, seperti jelang Waisak.
Namun konteksnya pindapata berbeda dengan meminta-minta. Tradisi ini lebih dekat dengan konteks bentuk bakti seorang murid terhadap guru. Tradisi pindapata dimaknai sebagai wujud manusia yang menjalin ikatan kerohanian atau kejiwaan. Sekaligus sebagai usaha manusia untuk mencapai pencerahan dalam menuju tujuan dan makna hidup.
Dalam pelaksanaannya, sebaiknya umat yang mengikuti pindapata bersikap hormat. Hal tersebut ditunjukkan dengan sikap anjali (menangkupkan dua tangan di dada) dan tidak memakai alas saat memberikan sedekah.
Sedangkan sebelum pelaksanaan pindapata, biksu membaca parita atau doa di Vihara agar tidak ada penghalang dalam pelaksanaannya. Saat berkeliling, para biksu akan mengenakan jubah dan membawa patta (mangkuk).
Manfaat Pindapata
Tradisi sakral pindapata mengandung berbagai nilai yang menjadi sarana pencerahan umat Buddha. Salah satu nilai yang diajarkan seperti kerendahan hati, kesederhanaan, dan kebebasan dari keduniawian.
Prosesi pindipata membantu umat Buddha agar berbuat baik, meningkatkan kegairahan beramal, dan memperkuat ikatan antara umat dengan biksu.
Apa yang Diberikan saat Pindapata
Sejumlah Bhikkhu menerima sumbangan saat melaksanakan ritual Pindapata atau mengumpulkan sumbangan dari umat di pelataran Candi Mendut, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (22/5/2024). Prosesi Pindapata tersebut dilaksanakan dalam rangkaian perayaan perayaan Tri Suci Waisak 2568 BE/2024. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/wpa.

Mungkin banyak orang yang masih bingung apa yang sebaiknya diberikan pada saat pindapata. Terdapat empat kebutuhan pokok biksu yang dapat diberikan saat pindapata. Empat kebutuhan tersebut adalah jubah (civara), makanan (ahara), tempat tinggal (senasana), dan obat-obatan (bhesajja).
Sesuai aturan yang berlaku, biksu tidak diperbolehkan menerima uang untuk pribadi atau bahkan terlibat perdagangan maupun barter dengan orang awam. Namun, uang tersebut bisa dikumpulkan untuk pendidikan dan pembinaan umat, seperti buku dan fasilitas pendukung vihara.
Kapan Pindapata Waisak 2025?
Pindapata digelar sesuai kebijakan vihara atau komunitas Buddha setempat. Jadi, tiap wilayah bisa saja waktunya berbeda-beda. Kesamaannya hanyalah dilangsungkan sebelum hari raya Waisak.
Vihara Saddhadipa, Kabupaten Bekasi, bakal menyelenggarakan pindapata Waisak 2025 pada tanggal 5-8 Mei 2025. Pindapata akan dilaksanakan mulai pukul 06.30 WIB. Adapun rute yang akan dilalui meliputi area Vihara, Petak, Perum KDW, Gang Klinik, dan Kembali menuju Vihara.
Sedangkan umat Buddha di sekitar Candi Mendut, Magelang akan melakukan pindapata Waisak 2025 pada Minggu, 11 Mei 2025. Hal ini juga untuk menyambut para biksu yang datang untuk mengikuti prosesi Waisak.
Di Jakarta dan Surabaya akan digelar Vesak Festival yang mengagendakan tradisi pindapata. Pindipata akan berlangsung pada tanggal 7-12 mei di Atrium Tunjungan Plaza 3 Surabaya dan tanggal 15-18 Mei di Center Atrium Mal Taman Anggrek Jakarta.
Gema Waisak Pindapata nasional 2569 juga memuat agenda pindapata. Tradisi ini akan dilaksanakan mulai pukul 06.30 WIB. Dengan rute Bundaran Indogrosir-MGK, Bundaran Kuda Nil (JIEXPO), lalu Kembali ke Bundaran Indogrosir.
Penulis: Arif Budiman
Editor: Elisabet Murni P
Masuk tirto.id


































