Menuju konten utama
Bahasa Indonesia

Apa Itu Nomina, Pengertian dan Contohnya

Nomina adalah kelas kata yang tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak. Berikut ini pengertian, ciri-ciri, dan contoh nomina.

Apa Itu Nomina, Pengertian dan Contohnya
Ilustrasi. FOTO/Pexels

tirto.id - Nomina adalah kelas kata dalam bahasa Indonesia yang ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak, sebagaimana dikutip dari penjelasan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sebagai contoh adalah kata rumah, dikategorikan sebagai nomina karena tidak mungkin dikatakan tidak rumah.

Pengertian Nomina

Harimurti Kridalaksana dalam buku Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia (1986) menjelaskan, nomina adalah kategori yang secara sintaksis tidak mempunyai potensi untuk bergabung dengan partikel tidak. Namun demikian, nomina mempunyai potensi untuk didahului oleh partikel dari.

Ciri-ciri dan Contoh Nomina

Nomina berbentuk sebagai ciri-ciri di bawah ini.

1. Nomina dasar seperti:

  • batu
  • ketela
  • sirop
  • udara
  • radio
  • kemarin
  • barat
  • kertas

2. Nomina turunan

Nomina berafiks, seperti: keuangan, gerigi, perpaduan.

Nomina reduplikasi, seperti: tetamu, rumah-rumah, pepatah.

Nomina hasil gabungan proses, seperti: batu-batuan, kesinambungan.

Nomina yang berasal dari pelbagai kelas karena proses:

  • deverbalisasi, seperti permandian, pengembangan, penganggur, kebersamaan
  • deajektivalisasi, seperti kelebihan, keterlaluan
  • penggabungan, seperti jatuhnya, tridarma

3. Nomina paduan leksem, seperti: daya juang, loncat indah, cetak lepas, tertib acara, jejak langkah.

4. Nomina paduan leksem gabungan, seperti: pendayagunaan, pengambilalihan, kejaksaan tinggi, ketatabahasaan.

Selain dipakai untuk merujuk ke benda, nomina dipakai sebagai berikut ini:

  • Penggolongan benda, yang dipakai bersama dengan numeralia untuk menandai kekhususan nomina tertentu. Contoh: bahu, carik, kecap, batang, pucuk.
  • Nomina tempat dan arah, seperti: kanan, kiri, depan, belakang, utara, selatan, timur dan sebagainya.
  • Tiruan bunyi, seperti: aum, deru, deram, krang kring dan sebagainya.
  • Makian, seperti: monyet, bangsat, anjing dan lain sebagainya.
  • Sapaan, seperti nama diri, nomina kekerabatan, gelar dan pangkat.

Sementara itu, Dwi Haryati dalam Jurnal Ilmiah Linguistik Indonesia dengan merujuk pendapat (Alwi dkk 2003: 213-215) menuliskan, dari segi sintaksis, nomina mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Dalam kalimat yang predikatnya verba, nomina cenderung menduduki fungsi subjek, objek atau pelengkap.
  • Nomina tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak. Kata pengingkarnya adalah bukan.
  • Pada umumnya, nomina dapat diikuti oleh ajektiva, baik secara langsung maupun di antara kata yang.

Sementara dari bentuk morfologisnya, nomina diklasifikasikan menjadi dua bentuk, yakni: nomina yang berbentuk kata dasar dan nomina turunan. Secara rinci, nomina turunan dapat dilakukan dengan afiksasi, perulangan dan pemajemukan. Sementara nomina dasar adalah nomina yang hanya terdiri dari satu morfem dan terdapat nomina dasar umum, seperti: malam, rumah, meja, buku, kayu, sabit, kursi, tas dan pensil.

Baca juga artikel terkait NOMINA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Ibnu Azis