Menuju konten utama

Apa Itu CPR: Pertolongan Korban Tragedi Halloween di Itaewon?

Apa itu CPR? Pertolongan medis pertama untuk korban tragedi Halloween di Itaewon, Korea Selatan.

Apa Itu CPR: Pertolongan Korban Tragedi Halloween di Itaewon?
Sedikitnya 146 orang tewas dan 150 lainnya luka-luka dalam insiden desak-desakan yang terjadi pada Sabtu (29/10) malam waktu setempat di Itaewon, (AP Photo/Lee Jin-man)

tirto.id - Tragedi tewasnya ratusan orang dalam kerumunan kembali terjadi. Kali ini, di Seoul, Korea Selatan yang terjadi pada malam hari, tanggal 29 Oktober kemarin, dalam rangka perayaan Festival Halloween di distrik Itaewon.

Ratusan orang yang menjadi korban itu berasal dari dalam dan luar negeri. Desak-desakkan tidak terelakkan sehingga mengakibatkan banyak penonton terinjak, sesak napas bahkan meninggal dunia. Sampai saat ini dilaporkan korban meninggal dunia mencapai 151 jiwa.

Bagaimana Kronologinya?

Dilansir dalam laman Koreaboo, pada hari Sabtu malam, kurang lebih 100.000 orang datang ke distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan. Mereka akan merayakan Festival Halloween pertama kalinya tanpa masker.

Penonton pun berkumpul di sebuah gang yang menjadi ikon Itaewon. Gang itu terletak di samping Hotel Hamilton. Ukuran gang tersebut sangat sempit.

Struktur jalan gang yang menanjak dipenuhi kerumunan penonton dari dua arah. Kerumunan makin tak terhindarkan karena gang tersebut adalah jalur keluar masuk hotel.

Kemudian sekitar 50 orang penonton mulai mengalami gejala serangan jantung dan jatuh pingsan. Pukul 10.15-10.22 KST, Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan mendapat panggilan sebanyak 81 kali, dengan laporan terjadi kecelakaan dan sesak napas.

Laporan tersebut berlokasi di Itaewon. Sampai di tempat kejadian, pemadam kebakaran dan tenaga medis tidak dapat langsung menangani para korban. Mereka berusaha keras melewati ratusan orang.

Setelah tiba di lokasi kejadian, tenaga medis langsung melakukan pertolongan pertama dengan CPR. Kejadian tersebut direkam banyak kamera dan viral di media sosial.

Infografik SC Resusitasi Jantung Paru
Infografik SC Resusitasi Jantung Paru. tirto.id/Fuad

Apa Itu CPR?

CPR atau Cardiopulmonary Resuscitation, disebut juga sebagai resusitasi jantung paru. Itu adalah penanganan awal untuk menyelamatkan jiwa. CPR bertujuan supaya darah dan oksigen tetap mengalir ke seluruh tubuh, saat detak jantung dan napas berhenti.

Menurut Healthline, CPR dilakukan dengan memberi tekanan di dada luar dan napas buatan. CPR yang dilakukan saat enam menit pertama ketika seseorang berhenti jantungnya, dapat membuat bertahan hidup sampai bantuan medis datang.

Cara Melakukan CPR

Dilansir dari laman Hearth, terdapat dua versi CPR yang dapat dilakukan untuk pertolongan pertama yaitu:

1. Untuk tenaga kesehatan atau orang yang terlatih

CPR dilakukan dengan cara kompresi atau memberi tekanan pada dada dan pernapasan dari mulut ke mulut. Rasio yang digunakan adalah 30:2.

Saat terjadi serangan jantung pada orang dewasa, lumrah bagi penolong untuk melakukan kompresi dada dengan kecepatan 100 hingga 120 kali per menit. Kedalaman kompresi minimal 2 inci (5 cm) untuk rata-rata orang dewasa. Hindari melakukan kompresi dada secara berlebihan atau lebih dari 2,4 inci (6 cm).

2. Untuk orang awam atau orang yang melihat orang dewasa jatuh pingsan.

Cukup lakukan CPR dengan kompresi tangan atau Hands Only CPR. Ini adalah jenis CPR yang tidak disertai dengan tindakan memberi napas buatan dari mulut ke mulut.

CPR kompresi dianjurkan saat ada remaja atau orang dewasa yang tiba-tiba jatuh pingsan di lokasi selain rumah sakit. Misalnya di kantor, rumah, mal dan lain-lain.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Tifa Fauziah

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Tifa Fauziah
Penulis: Tifa Fauziah
Editor: Alexander Haryanto