Menuju konten utama

Apa Itu Belerang, Unsur, Lambang, Manfaat, dan Fakta Uniknya?

Apa itu belerang? Berikut penjelasan unsur belerang, lambangnya di tabel periodik, beragam kegunaannya, hingga fakta-fakta unik tentang sulfur.

Apa Itu Belerang, Unsur, Lambang, Manfaat, dan Fakta Uniknya?
Ilustrasi belerang (sulfur). (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Belerang adalah salah satu unsur kimia yang banyak ditemukan di alam. Belerang sering disebut juga sulfur. Dalam bentuk asli, belerang memiliki warna kuning, serta wujudnya menyerupai kristal yang rapuh.

Karena belerang dapat membentuk berbagai senyawa dengan unsur lain, banyak manfaat unsur ini dalam kehidupan manusia. Manfaat belerang terdapat di berbagai bidang, mulai dari industri, kesehatan, hingga pertanian. Meski begitu, belerang juga bisa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

Di alam, belerang terbentuk dari proses vulkanis sehingga biasanya ditemukan di dekat gunung api aktif maupun yang sudah mati. Belerang dapat diperoleh dari penambangan atau ekstraksi minyak bumi dan gas alam.

Penjelasan lebih mendetail tentang apa itu belerang dan manfaatnya beserta unsur serta lambangnya di tabel periodik kimia bisa disimak melalui ulasan di bawah ini.

Apa Itu Belerang?

Apa yang dimaksud dengan belerang adalah unsur kimia non-logam yang memiliki sifat reaktif dan termasuk dalam golongan oksigen (golongan 16) di tabel periodik.

Menurut Jefferson National Linear Accelerator Laboratory (JLab), belerang adalah unsur paling melimpah ke-10 di alam. Belerang umumnya menghasilkan bau yang menyengat. Namun, dalam wujud aslinya, belerang tidak berbau. Bau khas yang kurang sedap dari belerang berasal dari senyawa di dalamnya, seperti merkaptan dan hidrogen sulfida.

Sejak berabad-abad silam, belerang telah dikenal oleh peradaban manusia. Namun, baru pada tahun 1777, Antoine Lavoisier meyakinkan para ilmuwan bahwa sulfur atau belerang adalah suatu unsur.

Belerang termasuk salah satu unsur yang paling reaktif. Belerang dapat bereaksi dengan semua logam, kecuali emas dan platinum, untuk membentuk sulfida. Belerang juga dapat membentuk senyawa dengan beberapa unsur non-logam.

Secara alami, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau mineral pada gunung berapi. Selama ini, ada tiga jenis cara memperoleh belerang.

Pertama, cara memperoleh belerang dengan frasch, yaitu menambang melalui sumur bor yang terhubung dengan endapan sulfur di bumi. Kedua, menambang belerang dengan mengikis lapisan bumi yang mengandung unsur sulfur, baik di permukaan ataupun galian.

Ketiga, mengekstraksi belerang saat penyulingan minyak bumi dan pemrosesan gas alam. Selain itu, belerang pun termasuk produk sampingan di pabrik kokas.

Seturut data dari JLab Science Education, sekitar 25% belerang kini diperoleh dari produk sampingan penyulingan minyak bumi, pemrosesan gas alam, dan pengolahan bijih logam yang mengandung sulfur. Mayoritas belerang masih diperoleh dari pengeboran endapan di bawah tanah (proses Frasch).

Unsur Belerang dan Lambangnya di Tabel Periodik

Dalam tabel periodik, lambang belerang adalah S dengan nomor atom 16. Atom belerang akan membentuk molekul oktaatomik siklik dengan rumus kimia S8, pada kondisi normal.

Sementara itu, informasi lengkap tentang unsur belerang adalah sebagai berikut:

  • Lambang unsur belerang di tabel periodik: S
  • Nomor atom unsur belerang (jumlah proton dalam inti): 16
  • Berat atom unsur belerang (massa rata-rata atom): 32,065
  • Massa jenis unsur belerang: 2,067 gram per sentimeter kubik
  • Jenis unsur belerang: non-logam (bukan logam)
  • Fase unsur belerang pada suhu kamar: Padat
  • Titik lebur unsur belerang: 239,38 derajat Fahrenheit (115,21 derajat Celcius)
  • Titik didih unsur belerang: 832,28 derajat Fahrenheit (444,6 derajat Celcius)
  • Jumlah isotop (atom dari unsur yang sama dengan jumlah neutron berbeda): 23
  • Isotop unsur belerang yang paling umum: S-32 (94,99 persen kelimpahan alami), S-33 (0,75 persen kelimpahan alami), S-34 (4,25 persen kelimpahan alami), S-36 (0,01 persen kelimpahan alami).

Belerang bisa mewujud dalam tiga bentuk alotropik, yakni ortorombik, monoklinik, serta amorf. Di antara ketiganya, yang paling stabil adalah bentuk ortorombik (rombik). Bentuk belerang rombik berupa gumpalan kuning yang stabil di bawah suhu 96°C.

Belerang monoklinik berbentuk cair ketika berada pada suhu 96°C - 119°C. Saat dingin, belerang monoklinik akan kembali menjadi bentuk rombik.

Adapun belerang amorf berupa cair dan dihasilkan saat sulfur didinginkan dengan cepat. Belerang amorf bersifat lunak dan elastis, yang akhirnya juga kembali ke bentuk rombik.

Unsur belerang selama ini menjadi komponen dari sejumlah jenis mineral, yang sebagian di antaranya adalah:

  • Gipsum (CaSO₄.2H₂O)
  • Galena (PbS)
  • Pirit (FeS₂)
  • Sphalerit (ZnS atau FeS)
  • Cinnabar (HgS)
  • Stibnite (Sb2S3)
  • Epsomite (MgSO4 ·7(H2O))
  • Celestit (SrSO4)
  • Barit (BaSO4).

Manfaat dan Kegunaan Belerang

Pemanfaatan belerang sudah digunakan sejak zaman kuno. Hingga kini, belerang masih terus dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan. Berikut gambaran mengenai manfaat belerang di bidang industri, kesehatan, dan pertanian:

1. Bidang Industri

Belerang merupakan sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan baku asam sulfat. Asam sulfat adalah salah satu bahan kimia industri yang paling penting dan banyak digunakan dalam pembuatan pupuk, plastik, deterjen, baterai, dan masih banyak lagi produk lainnya.

2. Bidang Kesehatan

Manfaat belerang bagi kesehatan manusia, terutama dalam bentuk senyawa organik yang disebut sulfida. Sulfida berperan dalam metabolisme, sintesis protein, detoksifikasi, dan perlindungan sel. Beberapa contoh sulfida yang bermanfaat bagi tubuh adalah glutation, sistein, metionin, dan taurine.

Selain itu, sejak berabad-abad lampau hingga sekarang, belerang masih berguna untuk berbagai jenis pengobatan dan kosmetik. Belerang memiliki sifat antiseptik, antibakteri, antijamur, dan antiparasit. Belerang dapat digunakan mengobati berbagai penyakit kulit, seperti jerawat, eksim, kudis, dan kurap. Belerang juga dapat mengatasi masalah rambut, seperti ketombe, rontok, dan kutu.

3. Bidang Pertanian

Di bidang pertanian, belerang berperan penting sebagai unsur hara makro bagi tanaman. Belerang diperlukan untuk membentuk asam amino, protein, vitamin, enzim, dan klorofil.

Belerang juga dapat meningkatkan hasil panen, serta melindungi tanaman dari hama dan penyakit. Maka itu, belerang termasuk bahan utama pupuk dan fungisida.

Fakta-Fakta Unik tentang Belerang

Belerang adalah unsur kimia yang memiliki banyak fakta-fakta unik. Mengutip dari laman PSIBERG, Live Science dan sejumlah sumber lain, berikut adalah fakta-fakta unik tentang belerang:

  1. Hingga kini, belum diketahui secara pasti asal kata sulfur, nama lain belerang. Ada yang menduga sulfur berasal dari kata 'sufra' atas 'asfar' yang berarti kuning dalam bahasa Arab. Namun, ada pula yang menduga bahwa kata sulfur sepadan dengan 'shulbari" dalam bahasa Sansekerta yang berarti "musuh tembaga."
  2. Belerang adalah unsur kimia tertua yang diketahui manusia. Belerang sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Sejak lama belerang digunakan sebagai bahan pewarna, obat, hingga bahan peledak (bubuk mesiu).
  3. Belerang adalah unsur kimia paling melimpah ke-10 di bumi, dengan konsentrasi sekitar 0,05%.
  4. Selain di permukaan bumi, belerang juga terdapat di atmosfer, hidrosfer, dan biosfer.
  5. Belerang adalah unsur kimia yang memiliki banyak alotrop. Alotrop adalah bentuk-bentuk berbeda dari suatu unsur yang memiliki struktur atom yang berbeda.
  6. Belerang digunakan dalam produksi karet.
  7. Salah satu kegunaan belerang yang paling umum adalah sebagai bahan pupuk.
  8. Belerang membentuk hampir 3 persen massa Bumi. Jumlah belerang tersebut cukup untuk membuat 2 bulan.
  9. Sebagai sulfur dioksida, belerang telah digunakan untuk mengawetkan anggur sejak ribuan tahun lalu, dan tetap menjadi bahan dalam anggur hingga saat ini.
  10. Belerang merupakan pengusir hama tertentu secara alami.
  11. Belerang adalah unsur kimia yang dapat berubah warna saat dipanaskan. Belerang yang berwarna kuning cerah akan berubah menjadi merah tua saat dipanaskan di atas titik leburnya. Kemudian, belerang akan berubah menjadi coklat gelap saat dipanaskan lebih lanjut. Jika dipanaskan sampai mendekati titik didihnya, belerang akan berubah menjadi merah terang dan berkilau.
  12. Belerang digunakan dalam produksi asam sulfat.
  13. Sumber air panas yang mengandung belerang digunakan untuk mandi oleh banyak orang yang ingin sembuh dari berbagai penyakit kulit, dari dulu hingga sekarang.
  14. Belerang dioksida digunakan untuk mengasapi rumah-rumah sejak zaman kuno. Praktik ini terus berlanjut hingga abad ke-19.
  15. Belerang adalah unsur kimia yang dapat menyala dengan sendirinya. Belerang memiliki sifat pirolisis, yaitu kemampuan untuk terurai menjadi gas yang mudah terbakar saat dipanaskan. Gas belerang ini akan menyala dengan nyala biru kehijauan saat terkena udara. Fenomena ini disebut sebagai api biru belerang.
  16. Dalam bahasa Inggris, belerang disebut dengan nama 'sulfur' atau 'sulphur'. Ejaan 'sulphur' digunakan di Inggris, sementara 'sulfur' di Amerika. Namun, secara ilmiah, nama kimia belerang yang benar dalam bahasa Inggris adalah sulfur.
  17. Sebagian besar sulfur digunakan dalam pembuatan asam sulfat (H2SO4). Asam sulfat dalam jumlah besar, hampir 40 juta ton per tahun, digunakan untuk membuat pupuk, baterai timbal-asam, dan banyak proses industri yang lain. Sebagian kecil belerang digunakan untuk pestisida dan vulkanisir karet.
  18. Pemanfaatan belerang tidak bisa dilakukan sembarangan, karena ia bisa berbahaya jika bercampur dengan unsur tertentu. Contohnya, Belerang dioksida (SO₂)yang bisa membentuk gas beracun.
  19. Penyair Yunani kuno, Homer telah menyebutkan "sulfur pembasmi hama" hampir 2.800 tahun yang lalu.
  20. Alasan utama bau kentut tidak enak adalah karena ia merupakan gas dari usus besar. Di usus besar, banyak sekali bakteri yang melepaskan senyawa belerang sebagai limbah.

Baca juga artikel terkait UNSUR KIMIA atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Addi M Idhom