tirto.id - Diabetes adalah penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (atau gula darah), yang dari waktu ke waktu menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf.
Dilansir dari situs CDC, penyakit diabetes yang paling umum adalah tipe 2, biasanya pada orang dewasa, yang terjadi ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau tidak membuat cukup insulin.
Dalam 3 dekade terakhir prevalensi diabetes tipe 2 telah meningkat secara dramatis di negara-negara dari semua tingkat pendapatan.
Menukil laman Kementerian Kesehatan RI, gejala diabetes pada umumnya adalah meningkatnya frekuensi buang air kecil, rasa haus berlebih, penurunan berat badan, kulit bermasalah, mudah lelah, hingga sering merasa lapar.
Dokter Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi Dr. dr. Fatimah Eliana Taufik, Sp.Pd, K-EMD, FINASIM mengatakan, orang yang menderita penyakit diabetes kerap mudah lapar dan ingin sering makan. Lalu, mengapa penderita diabetes sering merasa lapar?
Alasan Penderita Diabetes Sering Merasa Lapar
Dr. Eliana mengatakan, hal ini berhubungan dengan neurotransmitter dalam otak. "Otak menghasilkan neurotransmitter yang menyebabkan rasa lapar dan kenyang," katanya seperti dilansir dari Antara, Kamis (10/11/2022).
Diabetes membuat neurotransmitter, senyawa kimia pembawa pesan antar sel saraf, terganggu sehingga pasien menjadi mudah lapar dan seakan sulit untuk merasa kenyang.
Untuk mengatasinya, Eliana menyarankan agar pasien mengontrol emosi agar tidak kalap saat makan dan mengonsumsi obat-obatan sesuai yang diresepkan dokter sehingga diabetes dapat dikendalikan.
Eliana menyebut ada obat-obatan yang bisa membuat seseorang bertambah gemuk. Oleh karena itu, konsultasikan kepada dokter agar mendapatkan obat yang sesuai dengan kondisi tubuh. Obat yang cocok untuk seorang pasien belum tentu cocok untuk pasien lain, dia menegaskan.
Apakah Diabetes Bisa Disembuhkan?
Penyakit diabetes hingga saat ini tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dikontrol dengan baik bahkan tanpa obat bila seseorang menjalankan gaya hidup baik. Sebagian besar penyebab diabetes adalah gaya hidup yang kurang sehat, faktor lainnya adalah genetik, infeksi dan obat-obatan.
Eliana berpesan langkah awal yang harus dilakukan ketika dinyatakan menderita diabetes adalah mengubah perilaku dan menerapkan gaya hidup sehat. Mengatur pola makan dan olahraga teratur menjadi kunci.
Ketika gula darah sudah terkontrol, bukan berarti seseorang terbebas dari diabetes melitus. Gaya hidup harus tetap diatur.
Pada usia muda, pengaturan pola hidup sehat bisa dibarengi tanpa obat-obatan. Namun, ada juga pasien diabetes yang harus mengonsumsi obat seumur hidup karena berbagai faktor, termasuk karena usia.
“Diabetes itu tidak bisa disembuhkan tapi dicegah dan jika sudah terdiagnosis harus dijaga supaya tidak memburuk ataupun terjadi komplikasi. Maka mengontrol dan menjaga gula darah tetap normal adalah hal wajib bagi seluruh diabetesi, selain memperhatikan juga gaya hidup. Pahami gejalanya supaya bisa terdiagnosis sejak awal,” ujar dia.
Kerap banyak pasien yang datang dengan berbagai gejala tanpa menyadari bahwa itu adalah ciri-ciri dari diabetes. Menurut dia, gejala yang kerap tidak disadari adalah gangguan penglihatan, gangguan ereksi hingga gangguan jantung yang terjadi akibat komplikasi.
Penyandang diabetes di Indonesia hingga kini terus meningkat, bahkan tahun ini penyakit yang tidak bisa disembuhkan ini berada di urutan kelima terbanyak di dunia menurut International Diabetes Federation (IDF).
Data statistik menunjukan bahwa 1 dari 11 orang dewasa di Indonesia rentang usia 20-79 tahun merupakan penyandang diabetes dan terus diprediksi meningkat.
Editor: Addi M Idhom