tirto.id - Penyakit diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2 bisa dialami oleh orang-orang yang masih berusia muda. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diabetes tipe 2 yang biasanya menyerang orang dewasa, saat ini semakin sering terjadi pada usia muda bahkan anak-anak.
Lebih lanjut, WHO mencatat bahwa antara tahun 2000 hingga 2016, 5 persen kematian dini ada di seluruh dunia disebabkan oleh diabetes. Padahal, tidak seperti penyakit diabetes tipe 1, penyakit diabetes tipe 2 bisa dicegah.
Diabetes adalah penyakit yang memengaruhi kinerja hormon insulin dalam tubuh. Insulin sendiri adalah hormon yang mengatur gula darah agar dapat diubah menjadi energi.
Menurut WHO, penyakit diabetes dapat terjadi karena dua hal. Pertama karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin. Kedua, karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif.
Perlu diketahui bahwa pemicu diabetes tipe 1 dan tipe 2 berbeda. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) diabetes tipe 1 disebabkan oleh reaksi autoimun yang dikembangkan oleh gen tertentu.
Sedangkan diabetes tipe 2 dipicu oleh resistensi insulin serta kurangnya produksi insulin dari pankreas. Penyebab utama kondisi diabetes tipe 2 adalah kelebihan berat badan hingga gaya hidup tidak sehat.
Baik diabetes tipe 1 maupun tipe 2 sama-sama penyakit berbahaya dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani. Keduanya merupakan penyakit kronis, yang artinya harus diderita penderitanya dalam waktu lama dan dapat memburuk dari waktu ke waktu.
Cara Mencegah Penyakit Diabetes di Usia Dini
Para ahli memang belum menemukan cara yang efektif untuk mencegah diabetes tipe 1. Sebaliknya diabetes tipe 2 bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit diabetes di usia dini:
1. Memperhatikan konsumsi gula dan makanan manis
Glukosa yang terkandung dalam gula dan makanan manis memengaruhi tingkat gula darah atau indeks glikemik. Glukosa digunakan tubuh untuk memproduksi energi.
Namun, jika gula dikonsumsi secara berlebihan maka dapat memicu masalah metabolisme karena mengganggu proses pemecahan glukosa oleh insulin. Akibatnya, tubuh berisiko mengalami kegemukan. Oleh karena itu, perhatikan konsumsi gula dan makanan manis dalam diet sehari-hari.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) anjuran konsumsi gula per orang per hari adalah 10 persen dari total energi (200 Kkal). Jumlah konsumsi tersebut setara dengan 4 sendok makan (50 gram) per orang per hari.
2. Menjaga berat badan
Kelebihan berat badan atau obesitas adalah risiko utama diabetes tipe dua. Hal ini karena obesitas berkaitan dengan banyaknya masalah kesehatan, mulai dari indeks glikemik yang tinggi, masalah metabolisme, hingga masalah distribusi lemak.
Melansir Mayo Clinic, mengurangi berat badan berlebih sebanyak 7 persen dari berat badan awal bisa menurunkan risiko terkena diabetes hampir 60 persen.
3. Menghindari rokok
Rokok adalah salah satu faktor yang meningkatkan risiko diabetes, khususnya diabetes tipe dua. Menurut CDC, orang yang merokok 30 - 40 persen lebih mungkin untuk mengalami diabetes tipe 2 daripada orang yang tidak merokok.
Hal ini karena rokok memengaruhi kinerja insulin dalam tubuh. Semakin banyak batang rokok yang dikonsumsi secara harian, maka semakin tinggi pula persentase risiko terkena diabetes dan penyakit lainnya seperti jantung, stroke, ginjal, hingga paru-paru.
4. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
Konsumsi makan-makanan yang baik dan bergizi untuk tubuh alih-alih makanan cepat saji yang tinggi gula dan lemak. Mengonsumsi makanan bergizi membantu menjaga berat badan tubuh tetap ideal dan penuh energi.
Menurut Mayo Clinic ada tiga komponen yang sebaiknya berada di piring saat makan, yaitu:
- separuh piring berisi buah dan sayuran tanpa tepung (pati);
- seperempat piring berisi biji-bijian utuh;
- seperempat piring berisi makanan yang kaya protein, seperti kacang, ikan, atau daging tanpa lemak.
5. Olahraga secara rutin
Olahraga merupakan cara efektif untuk mencegah penyakit diabetes. Selain membantu mempromosikan penurunan berat badan, olahraga secara rutin dipercaya bisa menurunkan gula darah dan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin.
Olahraga yang bisa dilakukan secara rutin beragam, mulai dari jalan cepat, bersepeda, lari, berenang. Lakukan olahraga-olahraga tersebut secara rutin minimal 150 menit per minggu.
Editor: Yantina Debora