Menuju konten utama

Antisipasi El Nino, Mentan Dorong Ketersediaan Pangan di Jateng

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong ketersediaan pangan dengan mempercepat proses panen dan tanam di Jawa Tengah.

Antisipasi El Nino, Mentan Dorong Ketersediaan Pangan di Jateng
Ilustrasi panen padi. ANTARA FOTO/Arnas Padda/foc.

tirto.id - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong para kepala dinas pertanian di Provinsi Jawa Tengah untuk memperkuat ketersediaan pangan dengan mempercepat proses panen dan tanam dalam antisipasi dampak El Nino.

Menurut Syahrul, Jawa Tengah termasuk wilayah zona hijau yang masih memiliki air dari Sungai Bengawan Solo dan Sungai Berantas.

“Saya mendapatkan jawaban yang sangat baik dari Pak Gubernur dan para kadis bahwa kesiapan air luar biasa, di mana bengawan solo masih penuh. Tapi ingat kita tidak boleh percaya diri pede karena cuaca bisa saja berubah cepat," kata Syahrul dalam keterangan pers, Jumat (28/7/2023).

Sejauh ini, kata Syahrul, Presiden Joko Widodo memerintahkan penguatan terhadap 9 Provinsi di Indonesia. Tiga Provinsi di antaranya ada di Pulau Jawa, kemudian Banten dan sisanya ada di luar Pulau Jawa.

Oleh karena itu, Syahrul berharap penanaman 1.000 hektare dalam rangka mengantisipasi El Nino di masing-masing daerah, dapat dilaksanakan secara cepat.

Syahrul menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi antarlini agar ke depan pemerintah bisa mengantisipasi pengaruh cuaca ekstrem. Apalagi, Pulau Jawa merupakan lumbung pangan terbesar Indonesia yang wajib mendapat pengawalan bersama agar pangan tersedia dengan baik.

“Jangan lupa di Jawa ini padat manusianya dan tidak boleh sedikit berspekulasi dengan cuaca karena cuaca itu sangat berpengaruh pada pertanian,” kata Syahrul.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Supriyanto mengatakan percepatan tanam akan dilakukan secara menyeluruh di semua sentra padi.

“Prediksi akan terjadinya El Nino menjadi tantangan tersendiri bagi insan pertanian utamanya dalam menjaga produksi pertanian dan menjamin ketersediaan pangan,” kata Supriyanto.

Dia menuturkan potensi luas panen pada periode Januari-Agustus 2023 mencapai 1.417.036 hektare. Sementara potensi produksi gabah kering mencapai 7.939.332 ton atau lebih besar 109.482 ton gabah kering giling dengan periode yang sama pada tahun 2022.

“Perkembangan realisasi Oktober-Juni 2023 terealisasi tanam pada Oktober 2022 bulan Juli 2023 seluas 1.545.757 hektar. Kami optimis mampu memenuhi pangan disaat El Nino. Namun semua itu perlu kerjasama dan kolaborasi antar lini,” kata Supriyanto.

Baca juga artikel terkait DAMPAK EL NINO atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan