tirto.id - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Tjandra Yoga Aditama menyampaikan masyarakat perlu mewaspadai fenomena El Nino yang diprakirakan mulai terjadi pada Agustus 2023.
Yoga mengatakan sebagaimana yang wanti-wanti oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), fenomena El Nino juga bisa berdampak pada kesehatan manusia.
”Pertama, gangguan kekurangan makanan sampai ke malnutrisi, terjadi karena gangguan ketersediaan ketahanan pangan (food security),” kata Yoga dalam keterangan tertulis, Senin (24/7/2023).
Selain itu, Yoga menyampaikan El Nino berdampak pada peningkatan kejadian penyakit menular.
"Terjadi akibat kombinasi menurunnya higiene sanitasi dan perubahan pola hidup penular penyakit," kata dia.
Yoga memperkirakan bakal terjadi peningkatan penyakit yang berhubungan dengan air (water borne disease) yang diakibatkan keterbatasan ketersediaan air dan sanitasi.
“Juga penurunan akses masyarakat ke fasilitas kesehatan dan disrupsi pelayanan kesehatan, baik karena cuaca panas, atau mungkin bencana alam yang tejadi masa El Nino,” ujarnya.
Yoga juga memperkirakan bakal terjadi peningkatan penyakit paru dan saluran napas yang berhubungan dengan terjadinya polusi udara. Selain itu, juga penyakit akibat cuaca panas yang menyebabkan heat stress.
“Ada dampak psikososial dan kejiwaan,” imbuh Yoga.
Penyakit tular vektor (vector borne diseases) juga dapat mengalami peningkatan karena perubahan pola hidup vektor seperti nyamuk, tikus dan lain-lain yang terdampak El Nino.
“Selain itu, terjadinya bencana alam yang dapat mengakibatkan orang mengungsi dengan berbagai akibatnya,” ungkap Yoga.
Yoga juga mewanti-wanti soal dampak langsung El Ninoyang berupa kecederaan dan bahkan kematian akibat cuaca ekstrem serta bencana.
“Karena kini sudah mendekati akhir Juli maka pemerintah dan kita semua perlu mengantisipasi potensi berbagai bahaya kesehatan akibat El Nino di Agustus dan September ini,” kata Yoga.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan
