Menuju konten utama

Anggota DPR Sarankan Basarnas Dokumentasikan Tiap Operasi SAR

Anggota Komisi V DPR RI, Daniel Mutaqien Syafiuddin menyarankan agar Basarnas mendokumentasikan tiap operasi SAR.

Anggota DPR Sarankan Basarnas Dokumentasikan Tiap Operasi SAR
Rapat Komisi V DPR RI bersama Kepala Basarnas, Mohammad Syafi’i dan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Ruang Rapat Komisi V Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (7/7/2025). tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi.

tirto.id - Anggota Komisi V DPR RI, Daniel Mutaqien Syafiuddin menyarankan agar Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) mendokumentasikan tiap kegiatan mereka dalam melakukan operasi penyelamatan terhadap masyarakat. Hal ini perlu dilakukan karena kinerja Basarnas masih kerap dinilai buruk oleh masyarakat.

Padahal, Daniel meyakini bahwa Basarnas selalu melakukan yang terbaik guna menyelamatkan nyawa seseorang, salah satunya yang disinggung adalah kasus meninggalnya WNA Brazil, Juliana Marins, akibat jatuh di Gunung Rinjani beberapa waktu lalu.

Daniel meminta Kepala Basarnas, Mohammad Syafii, untuk memfasilitasi anak-anak buahnya agar mereka dapat mengontenkan kegiatannya dan mengunggahnya di media sosial. Hal ini agar masyarakat dapat melihat upaya Basarnas dalam menjalankan tugasnya.

“Padahal, saya tahu dari hari pertama itu juga Basarnas sudah melakukan upaya penyelamatan. Jadi, bukan ini mengurangi niat Bapak untuk melakukan pencarian atau tim yang ada di bawah. Bukan terus ini membutuhkan validasi. Tapi memang itu jahatnya kondisi digital di era sekarang, pak. Masyarakat ini butuh visual. Butuh tampilan. Butuh video,” kata Daniel dalam Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (7/7/2025).

“Basarnas juga harus dikontenkan agar perspektif orang itu tidak menyalahkan tim yang memang lembaga resmi negara yang melakukan research and rescue. Bekali kamera Pak, teman-teman ini. Visual ini menjadi penting,” imbuhnya.

Dengan begitu, Daniel menyebut satu-satunya kekurangan yang dimiliki Basarnas adalah menonjolkan diri di hadapan publik atau narsis’.

“Kalaupun ada kekurangan dari tim Basarnas, itu tim Basarnas tidak narsis. Kekurangan cuma itu aja, pak. Tim Basarnas tidak narsis. Apa yang dilakukan hari pertama, saya yakin dari hari pertama Basarnas sudah melakukan evakuasi,” ucapnya.

Meski demikian, Daniel menegaskan Komisi V DPR RI tetap mengapresiasi kinerja Basarnas dalam melakukan evakuasi WNA Brazil tersebut. Dia juga berharap kejadian ini dapat dijadikan pembelajaran bagi tim Basarnas ke depannya.

Baca juga artikel terkait BASARNAS atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Flash News
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama